273 Calon Taruna Taruni BMKG Ikut Tes SKD
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) menggelar ujian bagi calon taruna taruni BMKG
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) menggelar ujian bagi calon taruna taruni BMKG. Untuk wilayah Nusa Tenggara Timur ( NTT), kegiatan ini digelar selama 2 hari, 9 - 10 Juni 2021 di gedung SMKN 1 Kupang dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang cukup ketat.
Ketua panitia pelaksana Penerimaan Taruna Baru (PTB) STMKG wilayah NTT, Margiono, S.Si mengatakan, peserta yang lulus seleksi administrasi dan berhak mengikuti seleksi kemampuan dasar (SKD)yang terdiri dari pengetahuan wawasan kebangsaan, pengetahuan intelgensi umum dan karakteristik Pribadi pada tanggal 9 dan 10 Juni sebanyak 292 orang.
"Jumlah peserta yang daftar awal 366 orang," kata Margiono, Kamis, 10 Juni 2021.
Baca juga: Rumah Tipe Risha untuk Korban Bencana Pulau Adonara Sedang Dibangun
Baca juga: Oknum Kades di Sumsel Kabur Lewat Jendela Saat Digerebek Berduaan di Rumah Istri Orang
"Selama 2 hari kegiatan SKD dari 292 peserta yang hadir hanya 273, tidak hadir 19 orang," lanjut dia.
Setelah tes hari kedua selesai, Margiono mengungkapkan, dari 273 peserta yang mengikuti seleksi, 126 diantaranya lulus dan berhak mengikuti seleksi kemampuan bidang (SKB) yang rencananya akan digelar tanggal 28 - 29 Juni mendatang.
"Tapi kepastian menunggu kabar dari panitia pusat," ujarnya.
Selanjutnya para calon taruna taruni akan mengikuti seleksi kemampuan bidang yakni Fisika, Matematika dan Bahasa Inggris, diikuti tes kebugaran dan kesehatan, wawancara dan pengumuman hasil akhir.
Baca juga: Gedung SMPN-SMAN Wederok Tersegel 5 Bulan, Bupati dan Wabup Malaka Turun Tangan Buka Kembali
Baca juga: INFO BMKG Jumat 11 Juni 2021: Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem 25 Wilayah Ini Diminta Waspada
Adapun syarat umum untuk calon taruna taruni BMKG adalah usia minimum tidak kurang dari 15 tahun dan maksimum 23 tahun per 1 September 2021 dan tinggi badan maksimal untuk perempuan 155 cm dan laki - laki 160 cm.
Proses seleksi dilaksanakan cukup ketat. Para peserta melewati tahap penitipan barang, administrasi, pemeriksaan logam di tubuh termasuk ponsel lalu masuk ke ruang tunggu untuk kemudian ke ruang ujian.
Para peserta hanya membawa alat tulis berupa pensil dan kartu ujian. Orangtua yang mengantarpun tidak boleh sampai ke lokasi yang telah disterilkan.
Margiono mengungkapkan, tahun lalu tidak ada penerimaan taruna taruni karena pandemi dan tahun ini dibuka penerimaan untuk sekitar 300-an peserta.
"Pendaftaran secara online. Setelah mereka dipastikan lolos ditahap awal, kita kasih pengumuman dan merekae sudah tahu tes hari keberapa dan sesi pertama atau kedua sehingga tidak terjadi penumpukan," kata Margiono.
Dia melanjutkan, untuk Program Studi (Prodi) Meteorologi dibutuhkan sebanyak 73 taruna dan 31 taruni, Prodi Klimatologi sebanyak 22 taruna dan 10 taruni, Geofisika sebanyak 26 taruna dan 10 taruni dan Instrumentasi sebanyak 84 taruna dan 9 taruni.
Setelah lolos semua tahapan seleksi, calon taruna taruni BMKG akan mengikuti pendidikan di Jakarta dan nantinya akan ditempatkan di seluruh Indonesia.
Kepada para peserta yang mengikuti seleksi Margiono berpesan agar tetap menjaga kesehatan dan mengikuti protokol kesehatan Covid-19 yang sudah ditentukan.
"Kami juga menyiapkan tenaga kesehatan di sini untuk mengantisipasi hal - hal yang tidak diinginkan," jelas Margiono.
"Setelah sesi pertama selesai, ada waktu 1 jam untuk mensterilkan ruangan supaya yang masuk sesi kedua itu aman," imbuhnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)