Akhir Pekan Ini, Kampung Weor Kabupaten Mabar Nikmati Listrik
Akhir pekan ini, warga Kampung Weor Kabupaten Manggarai Barat nikmati listrik PLN
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Akhir pekan ini, warga Kampung Weor Kabupaten Manggarai Barat nikmati listrik PLN
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Pihak Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Labuan Bajo, memastikan akhir pekan ini warga Kampung Weor Dusun Bancang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), menikmati layanan listrik.
Demikian ditegaskan Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Labuan Bajo, Ambara Natha saat ditemui di Labuan Bajo, Senin 7 Juni 2021.
"Jaringan listrik sudah dibangun, Unit Pelaksana Pembangunan Ketenagalistrikan (UP2K) Flores hari Sabtu depan akan melakukan Commisioning test. Kami cek arus dan jaringan listrik," katanya.
Baca juga: Universitas Warmadewa Kembali Terima Pendaftaran Mahasiswa Baru
Baca juga: Puluhan Kepala Keluarga Desa Persiapan Golo Tanggar Kabupaten Mabar Rindukan Layanan Listrik
Commisioning test pada akhir pekan itu, lanjut Ambara, lanhsung dilanjutkan dengan dialirkannya listrik ke kampung tersebut.
"Sementara tim pun selesaikan pasang instalasi di rumah-rumah warga," katanya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan kepala keluarga (kk) di Desa Persiapan Golo Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) meminta layanan listrik dari PLN.
Demikian disampaikan Pjs Sekertaris Desa Persiapan Golo Tanggar, Fredirikus Ponce, Senin 7 Juni 2021.
"Kami sangat merindukan listrik," katanya.
Baca juga: Kronologi Lakalantas di Ende, Satu Keluarga Hendak Antar Belis ke Detusoko, 4 Orang Dikabarkan Tewas
Baca juga: Di Kota Kupang Kasus Covid-19 Menurun, Satu Kelurahan Diketahui Masih Zona Merah
Dijelaskannya, kampung Weor, Dusun Bancang memiliki 72 kk dengan total jiwa mencapai 282 jiwa.
Untuk layanan listrik, sebanyak 72 kk telah melakukan pendaftaran di PLN, namun hingga saat ini belum mendapatkan layanan listrik. "Baru pemasangan jaringan listrik," keluhnya.
Diakuinya, beberapa kampung tetangga telah mendapatkan layanan listrik, namun layanan listrik belum sampai ke Kampung Weor.
Selama ini, lanjut Ponce, sebagian masyarakat menggunakan jenset dan lampu sehen untuk penerangan
Akan tetapi, mayoritas masyarakat menggunakan pelita berbahan bakar minyak tanah sebagai sumber penerangan.
Masyarakat, kata Ponse, sangat membutuhkan listrik sebagai kebutuhan dasar.