Mayat-mayat Pasian Covid-19 Sampai Dibuang Sembarangan Sampai Dimakan Anjing,India Makin Mengerikan
Begitu banyak pasien yang meninggal dan berlangsung sebagai sporadis hingga membuat proses pemakaan dan kremasi kelabakan
POS KUPANG.COM -- Kondisi ledakan Covid-19 di India semakin parah. Hampir setiap saat ada saja pasien Covid-19 yang meninggal
Begitu banyak pasien yang meninggal dan berlangsung sebagai sporadis hingga membuat proses pemakaan dan kremasi kelabakan
Sebagai akibatnya mayat-mayat Covid-19 di dibuang begitu saja hingga menjadi makanan anjing
Krisis Covid-19 di India masih terjadi.
Akibatnya, saat ini India menjadi negara kedua dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.
Dilansir dari worldometers.info pada Rabu (2/6/2021), ada 28,3 juta kasus positif di India dengan 335.114 kasus kematian.
India sempat mencetak rekor 1,6 juta kasus baru hanya dalam 2 minggu.
Hal ini pun lantas membuat rumah sakit nyaris kolaps dan ratusan mayat terbengkalai.
Bahkan ada beberapa yang dibuang ke Sungai Gangga dan pinggir jalan.
Nah, karena banyaknya tumpukan mayat di sekitaran jalan India, ada pemandangan mengerikan di sana.
Baca juga: Aneh Bikin Lucu, Corona Makin Parah Pria India Ini Minta Indonesia Kirim Kuntilanak Usir Covid-19
Baca juga: Pemandangan Mengerikan di India, Warga Pilih Buang Mayat Daripada Dimakamkan, Ternyata Ini Alasannya
Baca juga: Lonjakan Covid-19 Malaysia Semakin Tak Tendali, Situasi Samah Parah dengan India, Indonesia Waspada!
Baca juga: Bukan Covid 19, Warga India Alami Kematian Massal Mengerikan Tahun 1984 karena Kelalaian Sosok Ini
Bagimana tidak dilaporkan anjing liar ternyata memakan mayat manusia yang hangus di tepi sungai Bhagirathi di kota Uttarkashi di India
Foto-foto itu langsung viral di media sosial
Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (2/6/2021), mayat-mayat tersebut diyakini merupakan orang-orang yang baru saja meninggal akibat Covid-19.
Di mana virus corona telah merenggut ribuan nyawa setiap hari karena krisis Covid-19 di India.
Rumah sakit sendiri telah kewalahan dengan pasien yang sakit dan krematorium telah berjuang untuk mengimbangi jumlah kematian.