PBB Sudah Ingatkan Timor Leste Jelang Merdeka Tidak Gampang Urus Negara, Kini Terbukti Termiskin

Pemerintah Indonesia dengan dukungan Amerika dan Australia akhirnya memasuki wilayah itu dan menjadikan Timor Leste bagian dari Negara Kesatuan Republ

Editor: Alfred Dama
via intisari.grid.id
Timor Leste Bukan Saja Miskin Tapi Juga Tingkat Buta Huruf Tinggi, Pembaca Media Terbatas 

Namun, Woodside mengklaim bahwa secara teknis itu tidak layak karena pipa tersebut perlu melintasi parit Timor yang sangat dalam, sementara itu juga menyatakan keprihatinan seputar stabilitas politik.

Sebaliknya, Woodside lebih memilih membangun kilang LNG terapung, sebuah teknologi yang menghadapi banyak masalah.

Apapun manfaat dari setiap proposal, ketidaksepakatan tentang bagaimana melanjutkannya sudah cukup untuk memastikan proyek tidak pernah berjalan.

Belum lagi, pinjaman lunak dari China juga tampaknya diam-diam memudar setelah partai Gusmao digulingkan dari koalisi yang berkuasa pada bulan Juni.

Namun, itu bukanlah akhir dari penderitaan finansial Timor Leste.

Atas desakan Gusmao, negara tersebut menghabiskan $ 650 juta (Rp9,3 triliun) untuk membeli saham pengendali di proyek Sunrise.

Itu sekarang terlihat seperti aset yang terbengkalai, dibeli oleh negara yang tidak mampu menanggung kerugian seperti itu.

Kegagalan untuk mengembangkan Sunrise membuat Timor-Leste secara strategis rentan dan kemungkinan besar akan memaksa Australia dan sekutu regionalnya untuk turun tangan untuk mengisi sebagian dari lubang anggaran yang sangat besar.*

Sebagian artikel ini sudah tayang di intisari.grid.id dengan judul: Sudah Diperingatkan Sejak Awal Merdeka, Timor Leste Baru Rasakan Susahnya Atasi Krisis Negara 

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved