penemuan mayat bayi

Mayat Bayi Ditemukan di Kampung Wolo Baga Komba Diduga Dibuang Orang Dari Luar Wilayah

Penemuan mayat bayi itu menggegerkan warga setempat bahakan pengguna jalan Nasional Borong-Waelengga.

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Mayat Bayi Ditemukan di Kampung Wolo Baga Komba Diduga Dibuang Orang Dari Luar Wilayah
POS KUPANG.COM/ISTIMEWA
Kubur jasad bayi tanpa identitas.

Mayat Bayi Tanpa Identitas Ditemukan di Kampung Wolo Baga Komba Diduga Dibuang Orang Dari Luar Wilayah, Begini Penyampaian Warga!

POS-KUPANG.COM | BORONG--Mayat seorang bayi tanpa kepala dan kaki ditemukan warga sekitar dengan lokasi di RT Wae Soke, Kampung Wolo Baga, Desa Bamo, Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur, Sabtu 29 Mei 2021 sekitar pukul 10.20 Wita. Penemuan mayat bayi itu menggegerkan warga setempat bahakan pengguna jalan Nasional Borong-Waelengga.

Erasmus Mbea (58) warga setempat ketika ditemui POS-KUPANG.COM di lokasi penemuan mayat bayi itu, mengatakan, mereka menduga bayi itu dibawa orang dari luar wilayah mereka lalu sengaja di buang di lokasi kampung mereka. Sebab di kampung mereka ada petugas kesehatan yang selalu memonitor dan tidak ada warga sekitar yang membuang bayi seperti itu.

"Untuk dusun kami ini tidak ada, kami juga sudah cek tidak ada dan tidak ada kami masyarakat disini lakukan seperti itu. Dugaan kami ini sekitar orang dari jauh yang buangkan bayi disini,"ungkap Erasmus.

Erasmus juga mengatakan mayat bayi itu telah dikuburkan secara adat warga setempat.

"tadi saya panggil Kaka dan sudah kami urus secara pemerintah, secara keamanan dan secara adat tradisi kami disini. Kami mengambil keputusan itu waktu tadi saat kubur kami sampaikan secara adat ke bayi itu untuk silahkan cari orang tua mu sendiri yang melahirkan kau (bayi) ciptakan kau jadi manusia lalu mereka tidak dipelihara secara sungguh lalu mereka buang seperti ini,"ungkap Erasmus.

Kubur jasad bayi tanpa identitas.
Kubur jasad bayi tanpa identitas. (POS KUPANG.COM/ISTIMEWA)

"Betapa kecewa semua manusia yang dilahirkan di muka bumi ini dan kami sangat membatu, kami siap tempatkan kau dan kau sendiri cari. Saya rasa sedih, kasihan kita manusia ini. Kalau dia mau begitu lebih baik dia (orang tua) titip saja anak ini di orang, tapi dengan cara begini kasihan anak yang belum tau berdosa ini,"ungkap Erasmus dengan kesal.

Erasmus juga menceritakan, penemuan mayat bayi itu berawal dari seekor anjing membawa mayat bayi itu. Jazad bayi itu tanpa ada kepala dan kaki.

"Warga kejar anjing yang bawa itu karena kelihatan ada tangan, karena banyak orang kejar dan teriak anjing itu lari lalu melepaskan jasad bayi itu disamping pohon pisang di samping rumah kakak saya ini,"ungkap Erasmus.

Karena benar jazad bayi yang dibawa anjing itu, kata Erasmus, ia kemudian melarang warga untuk pegang dan langsung menghubungi Polisi.

Erasmus juga mengatakan warga juga menemukan sebuah karung putih berisi pempers bayi dan juga kantong-kantong plastik di tepi jalan Nasional Borong-Waelengga dengan jarak sekitar 500 meter dari titik akhir anjing melepaskan jazad tersebut. Diduga jazad bayi itu diisi di dalam karung itu dan dibuang di bahu jalan itu.

"Setelah polisi datang, langsung sebagian masyarakat pergi cari tahu tempat asalnya, warga melihat ada karung putih berisi kantong plastik dan pempers di bahu jalan dengan jarak sekitar 500 meter dengan lokasi anjing lepas jazad bayi itu. Polisi juga sudah buka karung itu dan sudah ambil foto semua,"tutur Erasmus.

Dikatakannya, anjing yang membawa jazad bayi itu diduga merampas dari anjing lain sebab anjing itu hendak ikut pemiliknya ke kebun. 

Polisi menunjuk jasad bayi yang ditemukan tanpa kepala dan kaki (di balik tanda X) di Manggarai Timur, Sabtu 29 Mei 2021.
Polisi menunjuk jasad bayi yang ditemukan tanpa kepala dan kaki (di balik tanda X) di Manggarai Timur, Sabtu 29 Mei 2021. (Istimewa)

"Saya bilang jangan pukul itu anjing, mungkin anjing itu menolong untuk tunjukan ke kita, supaya masyarakat lihat dan tahu bahwa ini bukti karena ini nyawa manusia,"ungkap Erasmus.

Dikatakan Erasmus, jazad bayi itu kelihatan masih baru karena belum tercium bauh tak sedap. "Sepertinya jazad bayi itu masih baru karena belum bauh,"ungkap Erasmus.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved