Beri Selamat Hari Raya Waisak, Walikota Kupang Jefri Riwu Kore Ajak Pupuk Toleransi

Beri Selamat Hari Raya Waisak, Walikota Kupang Jefri Riwu Kore Ajak Pupuk Toleransi

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Perayaan hari raya Tri Suci Waisak 2565 di kota Kupang dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) covid-19 ditengah gelombang pandemi yang belum usai. Meski demikian, kondisi ini tidak mengurangi kekhidmatan dalam menjalankan ibadah. 

Walikota Kupang Jefri Riwu Kore, dalam keterangan persnya, Rabu 26 Mei 2021, menyampaikan ucapan selamat bagi seluruh umat Buddah di kota Kupang yang merayakan hari raya ini. 

Dikatakan Jefri, kerukunan yang telah terbangun selama ini di kota Kupang dapat terus dijaga dengan baik. Toleransi menjadi perekat kuatnya kerukunan harus terus dipupuk. 

"Mari kita berdoa untuk kedamaian dan keselarasan bagi semua umat manusia pada hari yang baik ini. Dan kepada saudara-saudara umat Buddha Kota Kupang, saya ucapkan selamat merayakan Tri Suci Waisak 2565 yang jatuh pada hari ini. Semoga saudara-saudara dipenuhi kebahagiaan dan kedamaian," kata walikota Jefri 

Ia berharap doa terbaik dapat dilantunkan untuk pemulihan kota ini.

 "Mari kita semua mendoakan kota ini cepat pulih dari pandemi Covid-19 dan juga bangkit setelah adanya serangan badai Seroja," pintanya. 

Ia meyakini di balik semua peristiwa ini ada kesuksesan yang dapat digapai. 
Oleh karena itu, ia mengajak semua komponen di kota ini untuk terus bersatu, bergandeng tangan dan menyatukan langkah untuk membangun kota ini menjadi lebih baik.

 "Kami berkomitmen terus bersama para tokoh agama bekerja sama dalam berbagai program pembangunan untuk membantu masyarakat mendapatkan kehidupan yang lebih layak," tandasnya.

Sebagai informasi, perayaan hari raya waisak tahun ini menjadi catatan sejarah tersendiri bagi umat Buddah dan juga masyarakat NTT umumnya. Pasalnya, perayaan hari raya besar ini bertetapan dengan fenomena gerhana bulan yang jatuh pada tanggal 26 Mei 2021 malam. (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi)

Baca juga: Fenomena Terjadi 195 Tahun Sekali, Ini Kata Warga TTU - NTT Soal Gerhana Bulan yang Langka Ini