Kadis Kesehatan Sebut Angka Stunting di Kabupaten TTU Menurun Signifikan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara ( Kabupaten TTU), Thomas Laka, menyebutkan angka stunting di TTU menurun
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara ( Kabupaten TTU), Thomas Laka, menyebutkan angka stunting di TTU, Provinsi NTT, menurun signifikan sejak tahun 2018.
Menurutnya, berdasarkan hasil survey dari Susenas pada tahun 2018 menginformasikan bahwa, angka Stunting di Kabupaten TTU dari jumlah balita yang ada sebanyak 58,9%.
"Kemudian dari data itu, berdasarkan kebijakan bapak mantan Bupati, zaman bapak Ray, itu semua sektor dilibatkan untuk menurunkan angka stunting ini," kata Thomas saat ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Senin, 24/05/2021.
Dari kebijakan tersebut, lanjutnya, pada tahun 2019 angka Stunting kemudian ditekan menjadi 42,8%. Sedangkan, berdasarkan data terakhir pada tahun 2021 angka Stunting di Kabupaten TTU mengalami penurunan hingga 28,9%.
Baca juga: Poltekpar Bali Gelar Destination Field Research di Labuan Bajo, Ini Tujuannya
Baca juga: Soleman Umbu Lado dan Istri Terharu Saat Terima Kunci Rumah dari Aci Lily
Ia menjelaskan, keberhasilan menekan angka Stunting di TTU berjalan baik berkat langkah-langkah strategis yang diambil bersama tim Konvergensi di Kabupaten yang bertugas melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting.
Selain itu, ada anggaran yang dialokasikan dari dana APBN yang diperuntukan bagi 26 puskesmas, termasuk Dinas Kesehatan untuk menyiapkan bahan makanan tambahan untuk bayi-balita dan ibu hamil.
Thomas menilai, peran lintas sektor tersebut sangat baik dan terbukti efektif menurunkan angka Stunting. Pasalnya, masing-masing sektor atau instansi tersebut mengalokasikan anggaran dalam DPA untuk mencegah dan menekan angka Stunting di TTU. "Dan ini mungkin kelebihan kita," tukasnya.
Lebih lanjut disampaikan Thomas, menurunnya angka Stunting juga didukung oleh peran aktif pihak LSM yang ada di TTU seperti Nutrition Internasional dan save the children.
Baca juga: Perjuangan Relawan Peduli Adonara & CV Watopucen Electrik Siapkan Meteran Listrik Korban Bencana
Baca juga: Ingin Jadi PNS di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2021, Ini Formasinya
Ia mengakui bahwa, peranan LSM tersebut sangat membantu khususnya dalam pembekalan atau pelatihan pencegahan dan penanganan stunting di TTU kepada kader posyandu, tenaga guru atau UKS yang terdapat di setiap kecamatan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon)