Virus corona
Gawat, Pasca Tsunami Virus Corona, India Kini Hadapi Gelombang Baru Infeksi Jamur Putih
Gawat, Pasca Tsunami Virus Corona, India kini hadapi gelombang baru infeksi Jamur Putih
Gawat, Pasca Tsunami Virus Corona, India Kini Hadapi Gelombang Baru Infeksi Jamur Putih
POS-KUPANG.COM, BENGALURU - India kembali terancam. Setelah tsunami virus corona, India kini hadapi gelombang baru ifeksi Jamur Putih.
Sebelum tsunami virus corona, India sebelumnya pernah diserang infeksi jamur hitam atau disebut 'Mucormycosis'.
Nah, kali India haru menghadapi Infeksi Jamur putih' atau Kandidiasis.
Menurut laporan, kasus infeksi Jamur Putih mengalami peningkatan pada Jumat lalu di Bengaluru India.
Dikutip dari laman Deccan Herald, Minggu (23/5/2021), menurut laporan kasus yang terjadi di kota Patna, negara bagian Bihar, para dokter di Bengaluru pun mencatat bahwa beberapa kasus jamur putih yang terkait dengan Covid-19 telah ditemukan di kota tersebut.
Baca juga: Geger, Ratusan Mayat Ditemukan di Pasir Dangkal Tepi Sungai Gangga, Polisi India Ungkap Fakta Ini
Baca juga: Kasus Covid Menurun, Para Ahli Ingatkan Prediksi ke India Soal Ini: Yang Lebih Buruk Akan Datang
Mereka menambahkan bahwa infeksi jamur putih sama seperti Mucormycosis, karena dapat menyebabkan nekrosis jaringan yang tampak hitam.
Pulmonologi Intervensi Rumah Sakit Manipal, Dr Sachin D mengatakan jamur putih adalah suatu kondisi yang sebelumnya telah 'dikenal' di bidang medis.
"Jauh sebelum Covid-19, kami biasa mendapatkan beberapa kasus orang yang menderita 'jamur putih' yang menimbulkan bercak putih, namun infeksinya terlokalisasi hanya di rongga mulut atau area genital (organ intim). Kami belum pernah melihat kandidiasis dalam penyebaran seperti itu, seperti yang kita alami sekarang," kata Dr Sachin.
Penyebaran infeksi ini, kata dia, termasuk menyerang ke seluruh organ tubuh dan kulit.
"Efeknya di paru-paru itu yang mengkhawatirkan karena diketahui menyebabkan nanah," tegas Dr Sachin.
Kendati demikian, para dokter tidak meyakini adanya kemungkinan bahwa infeksi ini dapat menyebabkan kematian jika dibandingkan dengan Mucormycosis.
Baca juga: Tsunami Covid-19 India Terus Mengganas,Usai Heboh Mayat di Sungai Gangga,kini Mayat di PasirDangkal
Baca juga: Usir Covid-19, Warga India Rela Lakukan Hal Menjijikan hingga Mengerikan Ini, Berharap Dewa Terkesan
Dr Vishal Rao dari Rumah Sakit HCG menggambarkan laporan yang menyebut bahaya 'jamur putih' sebagai hal yang tidak perlu dipercaya.
"Kami memiliki dua hingga tiga kasus (jamur putih) di HCG, semuanya pulih. Ini tentu tidak lebih berbahaya dari Mucormycosis yang membutuhkan intervensi medis ekstensif untuk mengatasinya," kata Dr Rao.
Hal tersebut pun dibenarkan Dr Sachin yang menyebut penyakit ini dapat diobati jika gejalanya diketahui lebih awal.
"Jika ketahuan lebih awal, itu dapat diobati secara efektif," papar Dr Sachin.
Empat tren
Menurut Dr Rao, jamur putih baru-baru ini terlihat pada orang yang masuk dalam empat kategori, yakni penggunaan steroid yang berlebihan, penderita diabetes atau diabetes yang disebabkan oleh obat, orang yang membutuhkan dukungan oksigen ekstensif saat menderita Covid-19, serta orang-orang yang belum divaksinasi.
"Orang lain di luar kategori ini umumnya lebih aman dari penyakit itu. Kandidiasis ini ada di sekitar kita sebagai bagian dari lingkungan yang normal dan bahwa orang menghirup partikel secara teratur," jelas Dr Rao.
Di sisi lain, Dr Sachin mengatakan bahwa Rumah Sakit Manipal telah mencatat beberapa kasus tersebut diantara penderita Covid-19.
Namun ia menekankan, manifestasi jamur ini terjadi pada individu yang mengalami sakit parah dengan status positif Covid-19, karena mereka umumnya memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.
"Ini bukan hanya karena novel coronavirus, tetapi juga dipicu melalui penggunaan obat-obatan seperti tocilizumab, baricitinib dan steroid yang dapat menurunkan kekebalan tubuh," tutur Dr Sachin.
Studi penelitian menemukan sumber potensial Mucormycosis
Terlepas dari kekhawatiran bahwa penggunaan steroid berada di balik sederet kasus Mucormycosis di India, sebuah studi penelitian baru telah menunjukkan bahwa penggunaan steroid hanyalah penyebab tambahan.
Menurut laporan rahasia yang disetujui oleh Komite Etik Kelembagaan (KIE), penyebab utama munculnya penyakit ini adalah penggunaan air keran untuk fumigasi di rumah sakit kabupaten dan rumah sakit kecil.
Seorang sumber mengatakan bahwa dalam pedoman tersebut disarankan untuk menggunakan air garam.
"Namun, di banyak rumah sakit kecil dan pusat taluk, air keran digunakan, dan ini yang menyebabkan infeksi jamur," kata sumber tersebut.(*)
Berita terkait virus corona
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Jamur Hitam, Bengaluru India Siap-siap Hadapi Gelombang Infeksi Jamur Putih