Kasus Covid Menurun, Para Ahli Ingatkan Prediksi ke India Soal Ini: Yang Lebih Buruk Akan Datang
Kasus Covid Menurun, Para Ahli Ingatkan Prediksi ke India Soal Ini: Yang Lebih Buruk Akan Datang
POS-KUPANG.COM - Kasus Covid Menurun, Para Ahli Ingatkan Prediksi ke India Soal Ini: Yang Lebih Buruk Akan Datang
India dilanda krisis akibat gelombang kedua virus corona.
Rumahsakit harus menolak pasien sementara kamar mayat dan krematorium tidak mampu menangani jenazah yang menumpuk.
Baca juga: Tsunami Covid-19 India Terus Mengganas,Usai Heboh Mayat di Sungai Gangga,kini Mayat di PasirDangkal
Baca juga: Ingat Norman Kamaru? Tinggalkan Brimob Usai Viral Lagu India,Gagal jadi Artis, Nikah Lagi,Kabarnya?
Foto-foto dan gambar televisi dari pembakaran kayu bakar di tempat parkir dan mayat yang terdampar di tepi sungai Gangga telah memicu ketidaksabaran dengan penanganan krisis oleh pemerintah.
Angka resmi terlalu meremehkan dampak nyata dari epidemi, dengan beberapa ahli mengatakan, jumlah infeksi dan kematian yang sebenarnya bisa lima hingga 10 kali lebih tinggi.
Senin (17/5/2021), India melaporkan penurunan lebih lanjut kasus baru COVID-19.
Meski demikian, angka kematian harian tetap di atas 4.000.
Para ahli memperingatkan, jumlah kasus baru Covid-19 di India tidak bisa diandalkan karena kurangnya pengujian di daerah pedesaan.
Di daerah pedesaan, virus corona menyebar dengan cepat.
Baca juga: Usir Covid-19, Warga India Rela Lakukan Hal Menjijikan hingga Mengerikan Ini, Berharap Dewa Terkesan
Baca juga: Ini yang Menjadi Alasan Pebulutangksi India Carolina Marin Akan Absen di Malaysia Open 2021 ?
Jenis virus baru yang pertama kali ditemukan di India memicu lonjakan infeksi yang telah meningkat menjadi lebih dari 400.000 kasus setiap hari.
Bahkan, dengan penurunan selama beberapa hari terakhir, para ahli mengatakan, tidak ada kepastian bahwa infeksi telah memuncak.
Ada kekhawatiran yang berkembang di dalam maupun luar negeri atas varian B1617 yang lebih menular.
Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan, seperti dikutip surat kabar Hindu dan Reuters mengatakan, "Masih banyak bagian negara yang belum mengalami puncak, mereka masih naik."
Swaminathan menunjuk pada tingkat kasus positif India yang sangat tinggi, sekitar 20% dari tes yang dilakukan.
Hal itu menandakan bahwa mungkin ada yang lebih buruk yang akan datang.
Baca juga: Makin Tak Terkendali, India Catat Lebih dari 4.000 Kematian Akibat Covid-19 dalam 24 Jam Terakhir
Baca juga: Ini yang Menjadi Alasan Pebulutangksi India Carolina Marin Akan Absen di Malaysia Open 2021 ?