Innalillahi! Tuan Guru Bajang Berduka Cita, Kyai Haji Muhammad Sanusi Baco Wafat di Makassar
Innalillahi! Tuan Guru Bajang Berduka Cita, Kyai Haji Muhammad Sanusi Baco Wafat di Makassar
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
@r_anitaah: Innalillaahi wa inna ilaihi roji'un... Allohummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu'anhu. In Syaa Alloh husnul khotimah. Aamiiin.
@hanni.handayani5: Innalillahi wa inna ilaihi rojiun...nderek belo sungkowo, smg dilapangkan kuburnya, diampuni sgl dosa, dterima sgl amal ibadahnya&dit4kan dit4 yg terbaik disisiNYA...aamiin
@fuadsa73: innalllahi wainnailaihi rooji'uun .... kami semua sedih krna wafatnya Ulama itu berarti berkurangnya ilmu di Dunia
@almus01: Al fatihah khususan almarhum Muhammad Sanusi Baco, allohummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu'anhu
@umi_yatun: aamiin ya robbal alamiin...Ya Allah telah berkurang ulama2 besar...semoga akan lahir ulama2 besar di indonesia tercianta.
Baca juga: Tuan Guru Bajang Ajak Warga Jangan Mudik, Netizen: Mudik Gak Mudik Sama Saja, Mending Mudik, Kenapa?
Baca juga: Tuan Guru Bajang Pasang Foto Bendera Setengah Tiang, Panjatkan Doa untuk Kru KRI Nanggala 402
* Tuan Guru Bajang Kecewa
Tuan Guru Bajang mengaku sangat kecewa ketika ia berulang kali menghubungi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tapi tidak direspon.
Ungkapan kekecewaan Tuan Guru Bajang yang juga mantan Gubernur NTB (Nusa Tenggara Barat) itu disampaikan kepada media beberapa waktu lalu.
Tuan Guru Bajang berusaha menghubungi SBY terkait keberadaan Partai Demokrat. Saat itu TGB hendak menyampaikan pendapatnya tentang eksistensi partai berlambang mercy tersebut.
TGB mengunkapkan bahwa ia sudah beberapa kali mencoba menghubungi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Akan tetapi karena SBY sibuk, sehingga Tuan Guru Bajang mengurungkan niatnya untuk bertemu dan menghubungi ulang SBY.
"Karena beliu banyak kesibukan yang lain sehingga sampai sekarang belum diberi waktu atau belum ada kesempatan," ujar TGB.
Belakangan baru terungkap, bahwa keinginan Tuan Guru Bajang menghubungi SBY itu untuk menyampaikan niatnya mundur dari Partai Demokrat.
Tuan Guru Bajang mundur dari partai tersebut karena berbeda pandangan dalam hal pemilihan presiden dan wakil presiden.
Saat itu, Tuan Guru Bajang yang merupakan salah satu anggota di Majelis Tinggi Partai Demokrat, menyatakan keinginan memenangkan Joko Widodo namun direspon dengan hal berbeda.