Tim Riset Akademisi Beberkan Hasil Penelitian Penyelenggaraan Pilkada Malaka 2020
Tim Riset Akademisi yang melibatkan pakar politik dari Universitas Muhammadyah Kupang (UMK) dan Undana Kupang, selama sebulan melaksanakan pen
Penulis: Edy Hayong | Editor: Ferry Ndoen
"Ini karena saat itu kondisi yang dihadapi covid juga calon pemilih ke kebun, dll. Kami juga temukan titik rawan konflik saat penetapan sampai pengumuman DPT," katanya.
Hal lain, beber Hamzah, terutama posisi Ketua RT/RW ternyata sangat penting dalam hal coklit data. Kepatuhan pemilih pada RT/RW sangat tinggi sehingga tidak heran pada pelaksanaan pilkada mereka sangat dipercayai.
"Tapi dalam PKPU tidak diatur. Padahal tingkat kepercayaan pada saat coklit pada mereka sangat tinggi. Saya kira ini harus menjadi perhatian penyelenggara. PKPU perlu libatkan ini karena kontrol sosial mereka lebih berperan," katanya.
Ahmad Atang menambahkan, kedepan tentu yang perlu diperhatikan adalah regulasi yang pas untuk mengatur soal penganggaran dan SDM para petugas di lapangan.
Walaupun secara hirarki hubungan antara KPU Pusat dan Daerah secara vertikal tetapi kondisi lokal di daerah harus menjadi catatan penting oleh KPU Pusat.
Ketua KPU Malaka, Makarius B Nahak menyampaikan terima kasih kepada tim riset yang memberikan masukan buat pihaknya. Hal ini untuk mereka bisa tahu sejauhmana kualitas demokrasi, maka perlu ada kajian untuk mengetahui kira-kira faktor apa yang mempengaruhi.
Untuk itu, katanya, kerjasama dengan tim riset sangat diperlukan. Selain itu rekomendasi yang diberikan Tim Riset menjadi bahan evaluasi buat penyelenggara kedepan.(*)
