Insentif Jasa Rp 4,9 Miliar Tak Kunjung Dibayar, Dokter RSUD Larantuka Tolak Klaim BPJS
dokter di RSUD Dr. Hendrikus Fernandes Larantuka, Kabupaten Flores Timur mengambil sikap tegas menolak menandatangi administras
POS-KUPANG.COM,LARANTUKA-Sejumlah dokter di RSUD Dr. Hendrikus Fernandes Larantuka, Kabupaten Flores Timur mengambil sikap tegas menolak menandatangi administrasi klaim BPJS terhitung sejak 18 Mei 2021.
Penolakan klaim itu sebagai bentuk protes mereka atas sikap pemerintah daerah yang hingga kini belum membayar insentif jasa pelayanan dokter sebesar Rp 4,9 miliar.
Ketua Komisi C DPRD Flores Timur, Ignasius Boli Uran saat dikonfirmasi, Selasa (18/5/2021) mendukung aksi tenaga kesehatan itu. Menurut dia, sikap yang diambil oleh dokter RSUD Larantuka dianggap sangat mulia.
Ia mengatakan, tunggakan insentif dokter itu sudah dikeluhkan managemen rumah sakit ke lembaga DPRD melalui Ketua Komis C.
"Karena menunggu sampai hari ini insentif belum dibayar, maka managemen rumah sakit sudah mengambil sikap mulai Selasa, 18 Mei mereka tetap melakukan pelayanan kemanusiaan tetapi tidak melakukan tanggung jawab administratif untuk klaim," katanya.
"Prinsipnya jelas, hak-hak ASN atau siapapun tidak boleh kita pending, meski kita ingat, 65% PAD di Kabupaten Flores Timur dikontribusikan dari rumah sakit, karena itu, apa yang menjadi hak mereka itu wajib hukumnya dibayar," tegas Ignas.
Baca juga: Ria Sesalkan Kasus Gantung Diri MTD, Petugas Laboratorium Rumah Sakit Umum SoE
Menurut dia, keputusan nakes itu meski tidak mengorbankan pasien tetapi akan mengorbankan pendapatan daerah.
"Daerah sangat rugi, tetapi karena daerah hanya menuntut pelayanan dari mereka yang berkontribusi terhadap pendapatan tanpa memenuhi hak-hak mereka, maka pilihan mereka dari segi profesional, saya hargai karena mereka tidak mengorbankan pasien," tandasnya.
Ia berharap pemerintah secepatnya membayar semua hak-hak nakes untuk mendukung profesi mulia dalam komitmen pelayanan kemanusiaan.
Direktur RSUD Larantuka, dr. Sanny saat dikonfirmasi, Rabu 19 Mei 2021 enggan berkomentar.
"Saya lagi pusing, silahkan wawancara dokter Kor yang lebih pintar," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda)
