Analis Politik Internasional Ungkapkan Alasan Mengapa Israel Rajin Bombardir Palestina, Ternyata Ini

Dalam 2 pekan terakhir, Israel tak henti-hentinya membombardir Palestina dengan hujan tembakan. Meski warga sipil jadi korban tapi itu tak dipedulikan

Editor: Frans Krowin
via kontan.co.id
Mengapa Negara Arab Hanya Diam Saat Israel Gempur Hajar Palestina, Ini Analisa Pakar 

POS-KUPANG.COM - Hampir dua pekan terakhir, Israel tak henti-hentinya membombardir Palestina dengan tembakan yang mematikan. Meski warga sipil jadi korban, tapi itu tak dipedulikan.

Ternyata dibalik serangan tersebut, Israel memiliki tujuan khusus. Dan, itu yang diungkapkan analis politik dan ekonomi, Mohsen Abu Ramadan.

Untuk diketahui, sejak eskalasi konflik Israel dan Palestina 10 Mei 2021 lalu, Israel telah menghancurkan lebih dari 184 bangunan vital di Jalur Gaza.

Otoritas Gaza mencatat, di antara lebih dari 184 bangunan itu, enam gedung tinggi landmark kota telah diratakan jet tempur Israel.

Rudal dan bom Israel merusak bangunan pemukiman, kawasan komersial, fasilitas kesehatan, hingga gedung pusat media berisi 33 institusi.

Dilansir Al Jazeera, serangan udara Israel pada Sabtu lalu menghancurkan menara Al Jalaa, apartemen sekaligus kantor media Al Jazeera dan Associated Press (AP). 

Pengunjuk rasa Palestina berlindung dari pasukan keamanan Israel di tengah bentrokan di dekat pemukiman Beit El dan Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, pada 18 Mei 2021. Serangan udara besar dan tembakan roket dalam konflik Israel-Gaza merenggut lebih banyak nyawa di kedua sisi sebagai ketegangan. berkobar dalam protes
Pengunjuk rasa Palestina berlindung dari pasukan keamanan Israel di tengah bentrokan di dekat pemukiman Beit El dan Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, pada 18 Mei 2021. Serangan udara besar dan tembakan roket dalam konflik Israel-Gaza merenggut lebih banyak nyawa di kedua sisi sebagai ketegangan. berkobar dalam protes "hari kemarahan" Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki. (ABBAS MOMANI / AFP)

Namun Israel hingga kini belum bisa memberikan bukti soal tudingannya yang dilontarkan tersebut.

Sementara itu, pemboman yang dilakukan oleh negara Yahudi tersebut, dikecam juga oleh pers.

Karena pemboman atas kantor berita Al Jazeera, dianggap sebagai usaha untuk membungkam jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza.

Pemboman Israel juga telah merusak saluran air, sanitasi, dan kebersihan bagi ratusan warga Gaza.

Terhadap tindakan Israel tersebut, Analis politik dan ekonomi, Mohsen Abu Ramadan mengungkapkan alasan di balik aksi Israel membom wilayah pemukiman sipil dan infrastuktur.

"Kami telah melihatnya dalam serangan sebelumnya, tetapi skala penargetan warga sipil kali ini di Jalur Gaza jauh lebih tinggi," katanya kepada Al Jazeera.

Menurutnya, adanya dukungan dari Uni Eropa dan AS serta lemahnya sikap para pemimpin negara Arab, memungkinkan Israel menerapkan taktik seperti ini.

Pada Minggu lalu, serangan udara Israel memakan korban jiwa 42 orang termasuk 10 anak dan 16 wanita, menjadikannya serangan tunggal paling mematikan.

Banyak keluarga terkubur di bawah puing-puing rumah di Jalan Al Wehda, wilayah yang ramai dan berada di tengah Kota Gaza.

Api membumbung tinggi membakar pemukiman warga Palestina di Gaza oleh serangan udara tentara Israel, Selasa (11/5/2021).
Api membumbung tinggi membakar pemukiman warga Palestina di Gaza oleh serangan udara tentara Israel, Selasa (11/5/2021). (IST)

"Dalam banyak kasus, warga sipil bahkan tidak diperingatkan untuk mengevakuasi rumah dan tempat kerja mereka."

"Jadi propaganda Israel (mengaku) memberikan peringatan untuk alasan kemanusiaan sebelum serangan adalah omong kosong," kata Abu Ramadhan.

Meski Israel mengakui serangannya membunuh warga sipil, Abu Ramadhan menilai pemboman di Jalan Al Wehda memiliki tujuan khusus.

Dia menilai, Israel ingin menciptakan ketidakpuasan dan membuat warga Palestina menentang kelompok bersenjata di Gaza.

"Target-target ini, yang secara langsung mempengaruhi warga sipil, ditujukan untuk merusak reputasi kelompok bersenjata dengan menciptakan celah di antara mereka dalam hal dukungan," kata Abu Ramadan.

"Mendorong orang-orang Palestina untuk menuntut kelompok militer agar berhenti menembakkan roket ke Israel, yang berarti kehilangan dukungan rakyat dan itulah yang menjadi andalan Israel," pungkasnya.

Namun Wali Kota Gaza, Yahya al-Sarraj menilai keinginan rakyat Palestina untuk gecatan senjata bukan semata-mata membebaskan Israel dan menyalahkan kelompok militer.

"Banyaknya kematian warga sipil dan kerusakan berat yang terjadi di Jalur Gaza adalah upaya putus asa untuk mendemoralisasi ketabahan dan kemauan kuat rakyat kami," kata al-Sarraj.

Kendati demikian, kata al Sarraj, para korban serangan Israel justru menunjukkan tekad kuat.

"Mereka tahu serangan ini bukan hanya perang di Gaza, tetapi perpanjangan dari kebijakan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki," tambahnya.

Serangan jet-jet tempur Israel sepanjang Jumat kemarin menghancurkan kantor pusat Bank al-Intaj di Gaza, yang berdekatan dengan RS Al-Shefa.
Serangan jet-jet tempur Israel sepanjang Jumat kemarin menghancurkan kantor pusat Bank al-Intaj di Gaza, yang berdekatan dengan RS Al-Shefa. (Anadolu Agency)

Gaza merupakan salah satu wilayah terpadat di dunia.

Selama eskalasi kekerasan, Israel menargetkan jalan, areal rumah sakit, jalur komunikasi, listrik, pembuangan limbah, pipa air, hingga akses ambulans.

Bahkan kafe, pabrik, pertokoan, pusat amal, pabrik kasur dan es krim, hingga sekolah turut dibom.

Al-Sarraj mengatakan pabrik dihancurkan untuk melemahkan ekonomi Jalur Gaza dan membuat warga putus asa.

Total kerugian mencapai 322,3 juta dolar Amerika Serikat menurut pejabat lokal. (Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Berita Lain Terkait Kebringasan Israel Ada Di Sini

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Kenapa Israel Hancurkan Rumah, Serang Warga, dan Gedung Vital di Gaza? Ini Penjelasan Analis

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved