Cerita Bocah 11 Tahun yang Selamat Setelah 20 Jam Tenggelam: Sempat Tidur dan Berniat Bunuh Diri

Cerita Leonard Laimeheriwa bocah 11 tahun yang selamat setelah 20 jam tenggelam: sempat tidur dan berniat bunuh diri

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Leonard Laimeriwa (tengah) di dampingi ayahnya Jidon Laimeriwa (kanan) dan kakaknya Aten (kiri) 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Cerita Leonard Laimeheriwa bocah 11 tahun yang selamat setelah 20 jam tenggelam: sempat tidur dan berniat bunuh diri.

Kisah Leonard Laimeheriwa menyisahkan berbagai kisah menarik. Bocah berusia 11 itu tergelincir dan masuk ke dalam pusaran sungai Bileno, desa Fatukanutu kabupaten Kupang pada Minggu 16 Mei 2021 sekira pukul 16.00 WITA dan ditemukan tim SAR 20 jam kemudian dalam keadaan selamat.

Dalam pengakuannya, saat itu ia diminta oleh salah seorang guru dari tempatnya bersekolah untuk mengabadikan momen foto. Naas, Leonard usai mengambil foto dan hendak kembali ke tepian, tergelincir dan terperosok ke dalam pusaran air.

"Pas jatuh ke dalam lubang, tangan kiri langsung pegang akar akhirnya tertahan disitu," kisah Leon, kepada pos Kupang, Selasa 18 Mei 2021 malam.

Baca juga: Prakiraan BMKG: Empat Pulau di NTT Diprediksi Berpotensi Terjadi Angin Kencang Hari Ini

Baca juga: Pasar Rakyat Rana Loba Mubazir

Dikeheningan itu ketika berada dalam lubang tersebut, Leonard sempat mendengar suara teriakan yang menyebut namanya dari permukaan air. Ia tak sempat membalas akibat bunyi gemercik air yang tidak memungkinkan suaranya terdengar orang lain.

Sepanjang malam, bocah mungil ini hanya pasrah dan tertidur memeluk dingin ditemani sebatang kayu tempat ia merebahkan badan yang dipenuhi luka goresan setelah tergelincir.

Sempat tertidur dan kembali sadar, Leonard juga berniat membunuh diri. Bukan tanpa sebab, siswa kelas V sekolah dasar ini putus asa dan memutuskan hal diluar dugaan itu.

Doa ayah dan ibu Leonard terjawabi satu demi satu. Niat bunuh diri Leonard diurungkan. Ia memilih tetap bertahan dengan kondisi kedinginan sepanjang malam.

Baca juga: Kebijakan Pemda Berbasis Riset

Baca juga: DPD PAN Lembata dan Relawan AYO Berikan Santunan Bagi Pengungsi Desa Waimatan

"Hanya tidur bangun, tidur bangun. Botol yang mereka lempar sempat saya ambil dan ramas. Habis itu Beta (saya, red) kedinginan," kisah Leonard memperlihatkan tubuh kecilnya dipenuhi luka.

Sejak terperangkap didalam lubang itu, Leonard hanya mampu termenung dan tidak bisa berbuat apa-apa. Berdoa pun terus di panjatkan, bersamaan 20 jam bertahan dengan sepasang pakaian basah menutupi tubuhnya.

Bertahan dengan sendirian ia akhirnya ditemukan. Rasa takut yang menyelimutinya sejak Minggu sore, perlahan terkikis oleh haru warga menyaksikan Leonard selamat dari maut pada Senin 17 Mei 2021 sekira pukul 11.00 wita.

"Ia masih trauma juga, takut. Saya sempat mau bunuh diri, tapi saya pikir-pikir tidak usah saja. Saya lihat cahaya dari atas, mau panggil tapi air deras bunyi besar," ucapnya dengan suara serak akibat memaksa teriak usai terjatuh ke dalam pusaran air itu.

Saat ini Leonard telah berada di rumahnya di kelurahan Babau, kecamatan Kupang Timur kabupaten Kupang bersama sang ayah Jidon Laimeriwa dan ibunya Bertalian. Leon, demikian ia disapa, mengalami luka cukup serius dibagian punggung, kaki dan tangan.

Luka-luka itu mungkin akan membekas, terus memberi ingatan bahwa Leon sempat bertaruh nyawa dengan semua kepasarahan di derasnya pusaran air kali Bileno, kabupaten Kupang. (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi)

Berita Kabupaten Kupang

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved