Konflik Israel Palestina

Penduduk Palestina Tidak Islam Saja, Yahudi Bahkan Lebih Banyak dari Kristen , Ini Datanya

Perang antara kelompok militan Hamas Palestina dengan Israel terus memanas , namun masyarakat di Indonesia diingatkan konflik terseut bukan perang aga

Editor: Alfred Dama
via intisari.grid.id
Penduduk Palestina Tidak Islam Saja, Yahudi Bahkan Lebih Banyak dari Kristen , Ini Datanya 

POS KUPANG.COM -- Perang antara kelompok militan Hamas Palestina dengan Israel terus memanas , namun masyarakat di Indonesia diingatkan konflik terseut bukan perang agama melainkan urusan politik

Bahkan di Palestina juga ada komunitas Yahudi bahkan jumlahnya lebih banyak dari Kristen

Konflik bersenjata Israel-Palestina tengah menjadi sorotan seluruh dunia saat ini.

Membicarakan konflik ini tidak lepas dari pembicaraan tentang agama antar dua negara tersebut.

Israel digadang-gadang menjadi negara Yahudi di bawah paham zionis dan selain para Yahudi yang lahir di sana, banyak imigran Yahudi yang masuk ke Israel.

Karena penduduknya semakin bertambah, Israel mulai mencaplok wilayah-wilayah Palestina.

Sementara itu, warga Palestina sendiri memiliki agama yang beragam.

Warga Palestina

Melansir Wikipedia, warga Palestina adalah kelompok etnonasional yang merupakan leluhur modern dari warga yang tinggal di Palestina berabad-abad lamanya.

Baca juga: Bersiap, Israel ArahkanLaras Senjata ke Asia Tenggara,Malaysia Panik Jadi Sasran Pembalasan Yahudi

Baca juga: Setelah Israel Hancurkan Hamas Palestina, Malaysia Jadi Sasaran Berikut NegaraYahudi,Karena Hal ini

Baca juga: Sudah 148 Orang Tewas, Israel Tak Peduli Seruan Dunia, Netanyahu Janji Serang Terus Hamas di Gaza

Sistem pertahanan udara Kubah Besi (Iron Dome) Israel bekerja keras menahan gelombang serangan roket kelompok Hamas dari Jalur Gaza, Selasa 911/5/2021) hingga Rabu (12/5/2021).
Sistem pertahanan udara Kubah Besi (Iron Dome) Israel bekerja keras menahan gelombang serangan roket kelompok Hamas dari Jalur Gaza, Selasa 911/5/2021) hingga Rabu (12/5/2021). (AFP/ANAS BABA)

Kini sebagian besar warga Palestina adalah warga yang memiliki kebudayaan dan bahasa yang sama dengan Arab, termasuk para etnis Yahudi dan Samaria yang cocok dengan definisi ini.

Meski perang berdarah-darah dengan israel dan pengusiran eksodus telah terjadi sejak 1948, hampir satu setengah populasi Palestina di dunia tetap tinggal di Palestina, yaitu di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan israel.

Dalam area yang terkombinasi ini, tahun 2005 Palestina mengisi 49% penduduk semua tempat itu, di Jalur Gaza mencapai 1.865 juta, di Tepi Barat mencapai 2.785 juta dan hampir 21% di Israel sendiri sebagai warga Arab di Israel.

Umat Kristen dan Muslim Palestina mengisi 90% dari populasi Palestina di tahun 1919, tepat sebelum gelombang ketiga imigrasi Yahudi di bawah mandat Inggris pasca Perang Dunia Pertama.

Angka demografi dari CIA World Factbook dan Biro Pusat Statistik Israel memperkirakan keseluruhan populasi Arab Palestina di Palestina, termasuk Israel, Tepi Barat dan Jalur Gaza, mencapai 5.79 juta warga tahun 2017 lalu.

Saat itu ada 2.16 juta Arab tinggal di Tepi Barat, 1.84 juta Arab di Israel, dan 1.79 juta Arab di Tepi Gaza.

Tahun 2017 itu juga kira-kira 214.600 warga Yahudi tinggal di Yerusalem Timur.

Yerusalem Timur dulunya menjadi wilayah administrasi Yordania, sampai jatuh ke tangan Israel setelah Perang Enam Hari 1967.

Sementara itu di wilayah Palestina, sebagian besar warga adalah Arab terutama Arab Sunni.

Namun tidak hanya umat Muslim Sunni saja yang ada di Palestina.

Setelah dominasi Muslim Sunni, Palestina didominasi oleh umat Yahudi sebanyak 13%, baru kemudian 1% lainnya adalah umat beragama lain seperti Kristen.

Umat Kristen yang ada di Palestina kebanyakan adalah umat Kristen Ortodoks Yunani, sedangkan agama minoritas lainnya adalah Metawalis Palestina, Druze dan Baha'is.

Umat Yahudi Palestina

Bahkan Israel pun tidak bisa memungkirinya, sejarah mencatat jika leluhur dari warga Palestina adalah salah satunya umat Yahudi Palestina.

Yahudi Palestina adalah para penduduk Yahudi di Palestina.

Istilah bagi mereka yang populer untuk komunitas Yahudi di kerajaan Ottoman, Suriah, pada abad ke-19, dan warga Palestina Inggris saat pembentukan Negara Israel adalah Yishuv artinya penempatan.

Bedanya adalah 'Yishuv Baru' sebagian besar terdiri dari keturunan imigran setelah imigrasi Zionis besar-besaran ke Palestina yang saat itu dikuasai Ottoman pada 1881-1903.

Kemudian ada 'Yishuv Lama', komunitas Yahudi lawas yang datang ke Palestina sebelum imigrasi tersebut.

Istilah Yahudi Palestina juga dipakai untuk para penduduk Yahudi di Suriah Selatan.

Namun setelah didirikannya Israel tahun 1948, Mandatori Yahudi Palestina menjadi warga Israel dan istilah Yahudi Palestina sudah tidak dipakai lagi.

Penggunaan istilah Yahudi Palestina menimbulkan beberapa sengketa.

Oleh Organisasi Pembebasan Palestina, pengertian warga Palestina adalah 'warga Arab yang sampai 1947 secara normal tinggal di Palestina baik karena mereka diusir atau memang sudah menetap.

'Siapapun yang lahir setelah tanggal itu dari ayah Palestina, baik di Palestina atau di luarnya, juga merupakan warga Palestina.

'Yahudi yang telah tinggal dengan normal di Palestina sampai awal serangan Zionis akan dianggap sebagai warga Palestina.'

Banyak petinggi Israel tidak setuju akan hal itu.

Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.ID dengan judul: Penduduk di Palestina Tidak Hanya Beragama Islam Saja, Bahkan di Negara Itu Lebih Banyak Umat Yahudi daripada Umat Kristen 

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved