Bupati dan Wakil Bupati Belu Ikut Conference dengan Presiden
Rapat dengan agenda mendengar arahan presiden Jokowi itu diikuti kepada Kepala Daerah se- Indonesia.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso

Bupati dan Wakil Bupati Belu Ikut Conference dengan Presiden
POS KUPANG.COM| ATAMBUA -- Bupati dan Wakil Bupati Belu, dr. Agus Taolin, Sp.PD dan Drs. Aloysius Haleserens, MM didampingi Forkopimda Kabupaten Belu, Pj. Sekda Belu, Asisten Pemerintahan dan Kesra, serta Asisten Administrasi Umum mengikuti rapat secara virtual dengan Presiden Joko Widodo, dari Aula Lantai I Kantor Bupati Belu, Senin (17/5/2021).
Rapat dengan agenda mendengar arahan presiden Jokowi itu diikuti kepada Kepala Daerah se- Indonesia.
Hadir juga Wakil Presiden Republik Indonesia, para Menteri Kabinet, Gubernur se-Indonesia, Bupati/Walikota se-Indonesia, Forkopimda se-Indonesia, Sekda dan Asisten.
Baca juga: Bupati Belu : Sebanyak 33 Orang di Kabupaten Belu Jalani Isolasi Mandiri
Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepala daerah agar pasca lebaran ini terus waspada akan potensi lonjakan kasus covid-19. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik tetapi data yang diterima terdapat 1,5 juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6 Mei sampai dengan 17 Mei.
“Awal-awal dulu saya sampaikan ada 33 persen masyarakat berkeinginan untuk mudik ke kampung halaman, kemudian ada larangan tidak mudik turun menjadi 11 persen. Setelah sosialisasi, turun menjadi 7 persen dan sampai pelaksanaan karena ada penyekatan-penyekatan turun menjadi 1,1 persen. Memang 1,1 persen kelihatannya kecil tetapi kalau ditotal ternyata besar sekali sekitar 1,5 juta orang yang masih mudik", jelas presiden Jokowi.

"Oleh sebab itu kita berharap kasus aktif covid-19 tidak naik lagi karena sudah terjadi penurunan kasus aktif yang puncaknya pada awal februari. Sekarang sudah turun ke 48 persen. Ini yang harus kita lakukan dan harus ada konsistensi,” sambung presiden.
Presiden juga mengingatkan seluruh kepala daerah bersama Forkopimda agar waspada terhadap gelombang 2 dan gelombang ke 3 kasus covid-19 karena di negara tetangga sudah terjadi lonjakan kasus yang drastis.
“Hati-hati karena ada 15 provinsi yang mengalami kenaikan kasus,” tandas Presiden Jokowi.
Presiden juga menyinggung terkait ratio keterisian tempat tidur di rumah sakit, secara nasional Indonesia berada di ratio 29 %.

“Target kita adalah dibawah 50 persen. Tolong Gubernur, Bupati dan Walikota, Sekda, Asisten tahu angka-angka ini di setiap daerahnya sehingga tahu apa yang harus dilakukan,” pesannya.
Preisden Joko Widodo juga mengingatkan penerapan 3T yakni Testing, Tracing dan Treatment dilaksanakan sebaik mungkin serta waspada terhadap varian baru covid-19.
Terkait ekonomi, Presiden menegaskan kepada seluruh Kepala Daerah agar memiliki tanggungjawab yang sama dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada Quartal II tahun 2021 dan target secara nasional adalah 7 persen. Ada 10 Provinsi yang trendnya positif dan NTT masuk dalam trend pertumbuhan positif yakni 0,12 persen.

“Target kita, ekonomi nasional ini didapat dari agregat kumpulan pertumbuhan ekonomi yang ada di provinsi dan kabupaten/kota. Target kita quartal ke II kurang lebih harus diatas 7 persen. Dari minus 0,74 persen saya minta naik ke 7 persen. Indikasi kearah sana ada, tergantung kerja keras kita bersama. Hati-hati, jangan melihat dari sisi ekonomi saja tetapi dari sisi kesehatan juga harus diperhatikan yaitu menekan angka covid-19. Dua hal ini harus dijalankan beriringan", pinta Jokowi. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,
Teni Jenahas).