Komite I DPD RI, Abraham Liyanto : BUMDes Belum Efektif Tingkatkan Ekonomi Desa 

Badan Usaha Milik Desa disebutkan menteri bertugas menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria BUM Desa. 

Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
ISTIMEWA
Abraham Liyanto 

Maka untuk menambah penghasilan di desa-desa, diharapkan bisa didapatkan dari BUMDes. Namun,
jika melihat pengelolaan BUMDes yang tidak efektif, harapan BUMDes sebagai tulang punggung pemasukan kas desa tidak akan tercapai. 

Baca juga: Ini Janji Anggota DPD RI Abraham Liyanto Cari Jalan Keluar Paguyuban Taxi Bandara El Tari

“Pemerintah pusat maupun daerah perlu memberikan pelatihan yang lebih banyak lagi ke pengelolaan BUMDes. Supaya jiwa entrepreneurship (wirausaha) bisa muncul. Jika dilepas begitu saja, tanpa pelatihan dan pembinaan, kehadiran BUMDes nanti hanya untuk habis-habiskan dana desa,” jelas Abraham.

Dia menyebut saat ini, Komite I DPD RI sedang membahas perubahan UU No Tahun 2014 tentang Desa. Dalam perubahan itu, dirinya mengusulkan jenis usaha BUMDes juga perlu diperluas. Misalnya, BUMDes bisa menyalurkan pupuk bersubsidi, pengecer BBM, penyalur beras dan berbagai kebutuhan dasar masyarakat desa. 

Selama ini, monopoli penyaluran pupuk bagi petani dilakukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Sementara BBM dimonopoli oleh Pertamina. Adapun beras dimonopoli oleh Depot Logistik (Dolog) Beras.

“Kami juga mengusulkan BUMDes dikelola pihak ketiga yang profesional. Atau menyertakan modal ke UKM yang sudah maju di daerah-daerah. Desa tinggal mendapatkan laba dari penyertaan modal tersebut,” tegas Abraham.

Dia optimis jika dana desa dan BUMDes dikelola dengan baik, bisa mengurangi angka kemiskinan. Terutama untuk Provinsi NTT yang angka kemiskinannya menempati nomor tiga secara nasional. 

Baca juga: Abraham Liyanto: Jadi Mitra Pemerintah, Kadin Harus Bersinergi Bangun Daerah

Pasalnya, sumber daya alam (SDA) di NTT masih tersedia cukup banyak. Misalnya, ada sektor pertanian, perikanan, peternakan yang belum dimanfaatkan optimal.

Rektor CMHK, drg. Jeffrey Jap, M.Kes dan ketua yayasan CMHK, Abraham Liyanto, saat memberikan penghormatan kepada lulusan terbaik di Subasuka Paradise, Kelapa Lima Kupang 7 November 2018.
Rektor CMHK, drg. Jeffrey Jap, M.Kes dan ketua yayasan CMHK, Abraham Liyanto, saat memberikan penghormatan kepada lulusan terbaik di Subasuka Paradise, Kelapa Lima Kupang 7 November 2018. (POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI)

Kemudian, ada lahan tidur atau destinasi pariwisata yang tidak digarap dengan baik. Lahan-lahan itu bisa digarap untuk menunjang pariwisata premium yang telah ditetapkan pemerintah. Tinggal pemerintah membangun infrastruktur telekomunikasi agar destinasi-destinasi unik yang ada di pelosok-pelosok bisa digunakan.

“BUMDes sebenarnya bisa sebagai kawah candradimuka dalam membangun perekonomian. Tinggal dikelola secara profesional agar bisa maju,” tutup Abraham. (*/Laporan Reporter POS KUPANG.COM/Paul Burin)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved