Kisah Warung East Pork, Warung Sei Babi Pertama di Jogjakarta
Berawal dari kerinduan akan makanan khas NTT, pemuda asal Kota Kupang yang menetap di Yogyakarta mendirikan warung sei babi, East Pork.
Penulis: Eflin Rote | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM - Berawal dari kerinduan akan makanan khas NTT, pemuda asal Kota Kupang yang menetap di Yogyakarta mendirikan warung sei babi, East Pork.
East Pork hadir dan menjadi salah satu alternatif kuliner bagi kalian yang sedang berkunjung ke Yogyakarta.
Sang pemilik, Wenni Gennaro mengatakan, kemunculan East Pork menjadi salah satu sarana untuk memperkenalkan sei sebagai salah satu makanan khas Kupang.
Sei menjadi begitu populer tidak hanya untuk masyarakat NTT tapi juga dari luar NTT, karena memiliki cita rasa yang berbeda dari makanan lainnya.
Sei dimasak dengan teknik pengasapan dan menggunakan bumbu rempah pilihan.
Yang membuat sei menjadi kuliner yang istimewa dan berbeda adalah karena diasap menggunakan kayu dan daun kusambi sehingga aroma khasnya meresap.
Daging sei yang telah matang diiris tipis memanjang. Tidak hanya babi, daging yang menjadi bahan baku pembuatan sei juga bervariasi, bisa daging babi, daging sapi bahkan ikan.
Awal Berdiri
East Pork pertama kali hadir di Kota Pelajar tanggal 15 Oktober 2019. Wenni memilih untuk berjualan dari rumah dan memanfaatkan layanan gofood dan grabfood.
Setelah memiliki customer setia, Wenni pun memberanikan diri membuka outlet pertama tepat setahun setelah East Pork didirikan yakni 15 Oktober 2020.
Bukan tanpa kesulitan, Wenni awalnya sempat kesulitan menemukan kayu dan daun kusambi yang menjadi bahan baku dalam melakukan pengasapan.
Karena dua bahan baku tersebut adalah yang menjadi ciri khas dari daging sei Kupang.
"Awalnya memang susah ketemu bahan baku utama yaitu kayu kusambi dan daun kusambi. Tapi sekarang sudah ketemu lokasinya, di daerah Jawa Timur dan Gunung Kidul," ujar Wenni kepada EXPONTT.COM, Rabu 5 Mei 2021.