Ramadan 2021

Tim Pengawasan Keamanan Pangan Segar asal Tumbuhan dan Ikan Sidak Jelang Lebaran, Simak Beritanya

Tim Pengawasan Keamanan Pangan Segar asal Tumbuhan dan Ikan Sidak Jelang Lebaran, Simak Beritanya

Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
pk/gecio viana
Suasana sidak Tim pengawasan keamanan pangan segar asal tumbuhan dan ikan, Kamis (6/5/2021). 

Tim Pengawasan Keamanan Pangan Segar asal Tumbuhan dan Ikan Sidak Jelang Lebaran, Simak Beritanya

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Tim pengawasan keamanan pangan segar asal tumbuhan dan ikan melakukan inspeksi mendadak (sidak) jelang Ramadan 2021, Jumat (7/5/2021).

Tim yang dibentuk Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) itu terdiri dari Dinas Kesehatan Mabar, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Mabar dan Satuan Polisi Pamong Praja Mabar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPP) Kabupaten Mabar, Yeremias Ontong mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan selama 2 hari pada 5-6 Mei 2021, di TPI Labuan Bajo, Pasar Rakyat Batu Cermin dan Pasar Baru Gorontalo.

"Dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri maka Tim ini melakukan Sidak keamanan pangan segar terhadap pelaku usaha yang menjual sayur, buah, ikan segar dan ikan kering di pasar tradisional dan TPI di Labuan Bajo  untuk menjamin bahwa pangan segar yang beredar aman untuk dikonsumsi," katanya.

Dijelaskannya, hasil sidak keamanan pangan segar terhadap sayur dan buah atau residu pestisida yakni, pertama, jumlah pelaku usaha yang terdata sebagai penjual sayur dan buah total berjumlah 127 orang dengan rincian di Pasar Rakyat Wae Sambi berjumlah 108 orang, dan di Pasar Baru Gorontalo berjumlah 17 orang, serta di TPI Labuan Bajo berjumlah 2 orang. 

"Terdapat 3 kategori penjual PSAT yaitu penjual sayur saja, penjual buah saja dan penjual sayur dan buah. Jumlah sampel yang diambil berjumlah 30 sampel. Pemeriksaan terhadap 30 sampel," jelasnya.

Lebih lanjut, dilakukan dalam 2 perlakuan yaitu pertama, hanya dengan Pestisida Rapid Test Kit dan 25 sampel negatif residu pestisida dan 1 sampel positif residu pestisida (jeruk manis/jeruk cina dari Bajawa).

Perlakuan kedua yakni, dengan Pestisida Rapid Test Kit dan Formalin rapid Test Kit.

"Sebanyak sampel  negatif residu pestisida dan formalin dan 2 sampel  positif residu pestisida namun negatif formalin yaitu anggur hijau dan anggur jari (dari Jawa)," katanya.

Baca juga: Jelang Lebaran, Tidak Terjadi Kelangkaan Pangan, Permintaan Beras dan Bahan Kue Naik, Simak Data 

Baca juga: Simak Info Soal Ketersediaan dan Harga Bahan Pokok di NTT Menjelang Lebaran, Ini Datanya 

Lebih lanjut, untuk hasil sidak keamanan pangan segar terhadap ikan atau penggunaan formalin yakni jumlah pedagang yang terdata sebagai penjual ikan segar 77 orang dan penjual ikan kering  terdapat 37 orang, sehingga total berjumlah 144 orang.

Selanjutnya, jumlah sampel yang diambil berjumlah 30 sampel dengan rincian 16 sampel ikan segar dan 14 sampel ikan kering.

"Hasil pemeriksaan terhadap 30 sampel negatif penggunaan formalin," katanya.

Baca juga: Suami Istri Korban PHK Mudik dari Jateng ke Bandung - Jabar Jalan Kaki Gendong 2 Anak, Kisah Sedih

Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan, yakni sampel jeruk cina, anggur hijau dan anggur jari yang terindikasi mengandung residu pestisida akan dikirim ke laboratorium yang terakreditasi oleh Kementerian Pertanian untuk dilakukan pengujian lanjutan. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved