Presiden Jokowi Marah Sebut Tak Ada Tempat Bagi Kelompok Kriminal Bersenjata di Indonesia, Simak Ini

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan sikap tentang masih bergeraknya kelompok kriminal bersenjata sebagaimana yang ada di Papua saat ini.

Editor: Frans Krowin
Instagram/ispresiden
Presiden Joko Widodo 

POS-KUPANG.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan sikap tentang kelompok kriminal bersenjata yang sampai saat ini masih bergolak di Papua.

Dikatakannya, tak ada tempat bagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Jokowi merespons gugurnya Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya dalam kontak tembak dengan KKB, Minggu 25 April 2021.

Jokowi meminta Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh Anggota KKB.

Atas nama rakyat, bangsa, dan negara, Jokowi menyampaikan rasa dukacita yang mendalam kepada keluarga dan yang ditinggalkan.

"Mari kita mendoakan semoga arwah almarhum Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa."

"Dan negara akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi atas dedikasi, pengabdian, serta pengorbanan Brigjen TNI I Gusti Putu Danny," ungkap Jokowi.

Diketahui Brigjen TNI I Gusti Putu Danny gugur terkena tembak di bagian kepala saat kontak tembak dengan KKB di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Ia terkena tembakan saat pihaknya sedang melakukan patroli rutin, sekira pukul 15.50 WIT.

Diketahui, Brigjen Danny menjabat sebagai Kepala BIN Daerah Papua sejak Juni 2020.

Ia menjabat sebagai Kabinda Papua menggantikan Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon.

Dikutip dari TribunPapua.com, Brigjen Danny sebelumnya menjabat sebagai Pamen Denma Markas Besar TNI AD berpangkat Kolonel.

Selain itu, dia pernah menjabat sebagai Asintel Kodam Jaya.

Brigjen Danny juga pernah menjabat sebagai Kapok Sahli Pangdam Jaya.

Diberitakan Surya.co.id, sebelum berpangkat Brigjen, I Gusti Putu Danny Nugraha berpangkat Kolonel Infanteri (Inf).

Sejak 2020 lalu, pria asal Bali ini mulai bertugas di Papua sebagai Kabinda.

Belum genap setahun bertugas, dia harus gugur setelah ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Ia gugur saat melakukan peninjauan lokasi pembakaran yang diakibatkan oleh KKB Papua di Beoga.

Upacara Agama Hindu

Sementara itu, menurut Ketua PHDI Provinsi Papua, I Komang Alit Wardana, saat ini jenazah sudah dievakuasi dari Beoga ke Timika, untuk dilakukan upacara menurut agama Hindu.

Di sana jenazah akan dibersihkan serta dimandikan.

Setelahnya jenazah akan dimasukkan ke dalam peti dan dikirim ke Jakarta.

"Dari Timika akan diupacarai secara agama Hindu, setelah itu akan langsung dikirim ke Jakarta," kata Alit, Senin (26/4/2021) siang.

Dikutip dari Tribun Bali, Alit mengatakan jarak dari PHDI Provinsi ke Kabupaten Timika harus ditempuh dengan pesawat.

Sehingga pihaknya menugaskan PHDI Kabupaten Timika untuk membantu kelancaran proses upacara.

"Karena dari sini ke lokasi harus naik pesawat, jadi kami menugaskan PHDI Kabupaten Timika yang menangani," katanya.

"Yang jelas siang ini begitu upacara selesai dan pesawat ada, langsung ke Jakarta," imbuhnya.

Dari informasi yang ia terima, jenazah akan dikremasi pada Selasa pagi besok di Rumah Duka, Krematorium, Rumah Abu Sentra Medika, Cibinong, Bogor.

Ia menambahkan, Senin sore, jenazah akan disemayamkan di Balai Komando.

Selanjutnya, setelah persembahyangan Purnama, akan digelar doa pitra puja.

Kelompok Kriminal Bersenjata Papua Kembali Berulah, Seorang Guru Tewas Ditembak - Ilustrasi KKB Papua
Kelompok Kriminal Bersenjata Papua Kembali Berulah, Seorang Guru Tewas Ditembak - Ilustrasi KKB Papua (Tribunnews.com)

Ia menambahkan keberadaan umat di Provinsi Papua kurang lebih sebanyak 6.200 jiwa.

Sedangkan di lokasi tertembaknya Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Nugraha masih belum banyak.

Hal ini dikarenakan lokasinya yang terpencil dan Kabupaten Puncak merupakan wilayah pemekaran.

"Kabupaten Puncak lokasinya terpencil dan merupakan kabupaten pemekaran, jadi populasi umat Hindu masih sedikit. Saya sebagai ketua belum sempat berkunjung ke sana. Tapi kita punya Kapolres orang Bali di sana. Dan saya sering kontak hingga saat ini," katanya. (Tribunnews.com/Gilang Putranto/Nuryanti, TribunPapua.com / Roifah Dzatu Azmah, Surya.co.id/Abdullah Faqih)

Berita Terkait Lainnya Ada Di Sini

(*)
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved