Bupati Sunur : Camat dan Kepala Desa di Kabupaten Lembata Bentuk Posko Covid-19

Satgas Covid-19 tingkat kecamatan dan desa harus aktif dalam penerapan PPKM skala mikro di wilayah masing-masing.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur saat menggelar rapat secara virtual bersama kepala desa, camat di wilayah Ile Ape dan Ile Ape Timur serta jajaran Forkopimda Lembata di Ruang Rapat Kantor Bupati Lembata, Senin, 3 Mei 2021. 

Camat dan Kepala Desa di Kabupaten Lembata Diingatkan Untuk Bentuk Posko Covid-19

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur diingatkan untuk membuka posko Covid-19 tingkat kecamatan dan desa selama masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di Kabupaten Lembata.

Selain itu, dia juga meminta Satgas Covid-19 tingkat kecamatan dan desa harus aktif dalam penerapan PPKM skala mikro di wilayah masing-masing.

"Jangan tinggal diam. Camat dan kepala desa yang tidak mampu langsung dicopot, nanti kita lapor di Kemendagri," tegas Bupati Sunur saat menggelar rapat secara virtual bersama kepala desa, camat di wilayah Ile

Ape dan Ile Ape Timur serta jajaran Forkopimda Lembata di Ruang Rapat Kantor Bupati Lembata, Senin, 3 Mei 2021.

Baca juga: Bupati Lembata Eliaser Sunur: Akses ke Kantong Produksi yang Rusak Akibat Bencana Akan Dibuka

Dia juga meminta kepala desa di lokasi terdampak bencana di Ile Ape dan Ile Ape Timur untuk mendata semua pengungsi di kebun-kebun, dan membuka posko Satgas Covid-19.

Rapat koordinasi bersama para relawan di Posko Utama Kantor Bupati Lembata, Sabtu (24/4/2021).
Rapat koordinasi bersama para relawan di Posko Utama Kantor Bupati Lembata, Sabtu (24/4/2021). (POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO)

Posko yang berada di desa Petuntawa juga sekalian menjadi Posko Satgas Covid-19 tingkat Kecamatan Ile Ape. 

Dia menyebut sejumlah aktivitas yang sementara dihentikan dan dibatasi selama masa PPKM Skala Mikro di Lembata seperti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dan kegiatan sosial budaya yang menimbulkan keramaian sementara dihentikan kecuali dalam rangka trauma healing bagi para pengungsi.

Sementara, aktivitas pasar masih dibuka dengan catatan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan pekerjaan konstruksi masih bisa dilakukan terutama pembangunan rumah bagi korban bencana di Waesesa.

Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menyebutkan semua akses jalan di wilayah-wilayah terdampak bencana alam akan diperbaiki per tahap. Perbaikan infrastrukur jalan juga akan dilakukan di wilayah kantong produksi masyarakat. 
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menyebutkan semua akses jalan di wilayah-wilayah terdampak bencana alam akan diperbaiki per tahap. Perbaikan infrastrukur jalan juga akan dilakukan di wilayah kantong produksi masyarakat.  (POS KUPANG.COM/RICARDUS WAWO)

Sekda Kabupaten Lembata Paskalis Ola Tapobali menambahkan sudah ada 16 titik pengungsian mandiri yang tersebar di kebun-kebun. Jadi dia menyarankan supaya selama masa PPKM skala mikro ini posko-posko Covid-19 dibuka di pintu masuk ke lokasi pengungsian mandiri tersebut. 

Baca juga: Bupati Lembata Tinjau Lokasi Relokasi di Moting Hurung Wai Esa Desa Waowala

Kapolres Lembata AKBP Yoce Marthen, berharap para kepala desa bisa menyiapkan posko masing-masing terutama untuk wilayah pengungsian di kebun dalam rangka mencegah penularan virus corona. 

"Teknisnya secara umum dilaksanakan aparat desa dan warga. Nanti TNI dan Polri sebagai pengawas dan penindak apabila terjadi pelanggaran prokes di wilayah tersebut. Kami harapkan peran para kades dan stafnya.

Posko yang dibentuk untuk membatasi ruang gerak keluar masuk orang," pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved