Ramadan 2021
Sejarah Zakat dan 5 Keutamaannya
Seperti semua praktik Islam yang lainnya yang diharuskan dilakukan Umat Islam, Zakat juga memiliki sejarah khusus
Oleh : Mochammad Irfanuddin Alluqman (Ketua Lembaga JQH (Jam'iyyah Quro' Wal Huffadz PWNU NTT)
POS-KUPANG.COM - Seperti semua praktik Islam yang lainnya yang diharuskan dilakukan Umat Islam, Zakat juga memiliki sejarah khusus yang tertanam pada zaman Nabi Muhammad ( SAW). Untuk memahami gravitasi dari praktik yang sangat besar ini, penting bagi kita untuk memahami keadaan historis tempat praktik itu muncul.
Berikut awal mulai sejarah zakat dan keutamaan zakat yang dirangkum dari berbagai sumber yang wajib diketahui dan dipahami umat islam:
Zakat Sebelum Kedatangan Islam
Sejarah zakat sama dengan sejarah salat. Jelas dari Alquran bahwa seperti salat, arahannya selalu ada dalam syariah para nabi sebelumnya. Ketika Yang Mahakuasa meminta kaum Muslim untuk membayarnya, itu bukanlah sesuatu yang tidak mereka ketahui.
Baca juga: Lucinta Luna Mendadak Mual-mual,Nangis Pamer Hasil Test Pack Positif Hamil, Netizen:Suaranya Jantan
Baca juga: Danilla Riyadi: Deg-degan
Semua pengikut agama Ibrahim (AS) sepenuhnya menyadari hal itu. Karena alasan inilah Surah Al-Ma'arij (70:25) menggambarkannya sebagai "Hak yang ditentukan." Jadi itu merupakan bagian sunnah yang sudah ada sebelumnya, yang ketika masa Nabi Muhammad SAW mengalami perkembangan dan kemudian ditegakkan atas perintah Allah SWT.
Al-Qur'an memberikan contoh dalam beberapa ayat yang memberi tahu kita bagaimana zakat dikenakan pada para nabi sebelumnya. Sebagai contoh: Zakat Nabi Ismail (AS): Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.
Dan ia menyuruh ahlinya untuk mengerjakan salat dan menunaikan zakat; dan ia adalah seorang yang diridai di sisi Tuhannya. [Surah Mariam 19: 54-55]
Zakat orang Yahudi: Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, "Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat." [Surat Al-Baqarah 2:83]
Baca juga: Sarung, Baju dan Ayam Jantan Dicuri, Warga Desa Kajowair Ini Lapor Polisi
Baca juga: Puluhan Penghuni Lapas Lembata Terkonfirmasi Positif Covid-19
Zakat kepada keturunan Nabi Ishaaq (AS) dan Nabi Yacob (AS): Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah." [Surah Al-Anbiyaa 21:73]
Zakat Nabi Isa (AS): "Dia berkata: Saya adalah hamba Allah. Dia telah memberi saya Kitab Suci dan telah menunjuk saya seorang Nabi. Dan telah membuatku diberkati di mana pun aku berada dan telah memerintahkan kepadaku salat dan zakat selama aku masih hidup. " [Surat Maryam 19: 30-31]
Zakat di Masa Nabi Muhammad SAW
Sejarah menunjukkan bahwa banyak nabi sebelum Nabi Muhammad (SAW) juga diperintahkan oleh Allah SWT untuk mematuhi prinsip-prinsip zakat. Ini juga menunjukkan bahwa ide-ide tentang zakat secara bertahap diperkenalkan ke masyarakat selama masa Nabi Muhammad (SAW).
Awalnya, zakat dijadikan sebagai praktik opsional di mana para Sahabat (RA) diberitahu bahwa mereka dapat membayar zakat untuk menyenangkan Allah (SWT). Namun kemudian, zakat ditetapkan sebagai kewajiban dan umat Islam harus membayarnya jika mereka memiliki kekayaan yang melebihi jumlah tertentu.
Selama masa Nabi Muhammad (SAW), zakat dikumpulkan dan didistribusikan oleh negara, maka warga negara akan mengumpulkan zakat selama waktu itu, kemudian akan mendistribusikannya di antara mereka yang memenuhi syarat untuk menerimanya.