Kisah Korban Bencana di Pulau Adonara Ditemukan Tewas Setelah Selamatkan Seorang Difabel 

jiwa akibat bencana di malam paskah itu. Tiga diantaranya berhasil ditemukan, sedangkan satunya dinyatakan hilang. 

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
Istri dari tiga korban meninggal saat bencana alam di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulu Mado 

Kisah Korban Bencana di Pulau Adonara Ditemukan Tewas Setelah Selamatkan Seorang Difabel 

POS.KUPANG.COM|ADONARA-- Selain kisah haru Hendrikus Lere Herin, korban hilang terseret banjir bandang, ada kisah menyayat hati perjuangan korban lain sebelum ditemukan meninggal dunia saat banjir bandang menerjang desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulu Mado, Pulau Adonara pada Minggu 4 April 2021 lalu.

Desa Oyang Barang merupakan salah satu desa terdampak parah badai siklon tropis seroja. Ada empat korban jiwa akibat bencana di malam paskah itu. Tiga diantaranya berhasil ditemukan, sedangkan satunya dinyatakan hilang. 

Dari tiga korban meninggal dunia yang ditemukan, satu diantaranya adalah, Yosep Bapa Liko. Sebelum diseret banjir dan bebatuan besar, pria 59 tahun itu sempat berjuang menyelamatkan keluarganya, termasuk seorang warga difabel. 

Baca juga: Alumni SMAS Katolik St.John Paul Maumere Korban Bencana Banjir Adonara,Sekolah Beri Bantuan Khusus

Kepala Desa Oyang Barang, Laurensius Lega Ama menuturkan, malam itu sekitar pukul 2.00 WITA, rumah Yosep dihantam kayu dan bebatuan besar yang dibawa banjir bandang.S

Sebagai kepala keluarga, malam itu Yosep memang tak bisa tidur. Ia langsung membangunkan istri dan anak-anaknya. Semuanya melarikan diri. 

Saat menyelamatkan keluarganya, Yoseph sempat melihat seorang warga difabel yang sudah terkepung banjir. Ia lalu memutuskan kembali membantu difabel itu dan membawanya ke tempat aman. 

Kelompok tani Peten Lewi Desa Oringbele, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara saat menambal jalan menuju lokasi wisata pasir timbul Meko
Kelompok tani Peten Lewi Desa Oringbele, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara saat menambal jalan menuju lokasi wisata pasir timbul Meko (POS KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA)

Setelah menyelamatkan difabel, Yosep menuju tempat berkumpulnya istri anaknya. Rupanya, anak mantu Yosep ketinggalan di rumah. Ia pun memutuskan kembali lagi ke rumah.

Namun, derasnya banjir bandang menyeret Yosep jauh dari rumah. Ia tiba-tiba hilang. Keesokan hari, ia pun ditemukan meninggal dunia. 

"Ada hal ajaib malam itu, setelah korban hilang air langsung kering," tuturnya kepada wartawan, Rabu 28 April 2021.

Katarina Uto Kolin, istri Hendrikus Lere Herin korban hilang asal Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulu Mado
Katarina Uto Kolin, istri Hendrikus Lere Herin korban hilang asal Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulu Mado (POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA )

Baca juga: Warga Korban Bencana di Posko Pengungsian Adonara Flores Timur Mulai Terkena Ispa

Menurut dia, proses pencarian terhadap korban hilang terus dilakukan. Selain menggunakan alat berat, warga juga menggunakan paranormal hingga ritual adat untuk meminta petunjuk keberadaan korban. 

Dakam ritual adat, keluarga diberi petunjuk soal keberadaan korban. Namun, hingga kini proses pencarian belum juga membuahkan hasil.

Bupati Flotim, Anton Hadjon saat mengunjungi istri korban meninggal dunia di Desa Oyang Barang
Bupati Flotim, Anton Hadjon saat mengunjungi istri korban meninggal dunia di Desa Oyang Barang (POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA )

"Sudah ada indikasi, tapi masih gagal. Awalnya pencarian kita fokus di laut, sekarang di darat. Kita doakan semoga jasad almahrum ditemukan," tandasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved