Bupati Agas : Lahirkan Generasi Cerdas & Berkualitas di Manggarai Timur Perhatian Utama Pada Bumil
70 persen kecerdasaan anak itu ditentukan oleh ibu. Stunting, lanjutnya, dalam jangka panjang berdampak buruk
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Bupati Agas : Melahirkan Generasi Cerdas dan Berkualitas di Manggarai Timur Perhatian Utama Pada Ibu Hamil
POS-KUPANG.COM | BORONG--Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, SH.,M.Hum, mengatakan, Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa, status gizi kesehatan ibu dan anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia (SDM). Sebab manusia adalah penggerak utama dari pembangunan bangsa ini.
Selain itu, perlu kita juga mengetahui bahwa status gizi dan kesehatan ibu pada masa pra hamil, saat kehamilan merupakan salah satu periode emas atau yang biasa dikenal dengan 1.000 hari pertama kehamilan.
"Saya selalu sampaikan di mana-mana untuk dapat melahirkan generasi cerdas dan generasi berkualitas di Kabupaten Manggarai Timur, maka perhatian utamanya adalah pada ibu hamil,"ungkap Bupati Agas saat Workshop Peningkatan Kapasitas Bidan dan Kader tingkat Kabupaten Manggarai Timur, bertempat di Ruang Rapat Bupati, Selasa 27 April 2021.

Bupati Agas menjelaskan, 70 persen kecerdasaan anak itu ditentukan oleh ibu. Stunting, lanjutnya, dalam jangka panjang berdampak buruk tidak hanya pada tumbuh kembang anak.
"Kalau kecerdasan anak tidak maksimal maka akan berdampak pada produktifitasnya,"ungkapnya.
Karena itu, penanggulangan stunting menjadi tanggung jawab bersama tidak hanya pemerintah. Akan tetapi setiap keluarga dalam masyarakat.
Baca juga: Bupati Manggarai Timur Agas Andreas Terpapar Covid-19
Menurut Bupati Agas, untuk mencegah masalah stunting, aspek lingkungan juga harus diperhatikan dengan baik.
"Saya berharap para bidan dan kader yang mengikuti kegiatan Workshop ini bisa menerapkan ilmunya dengan baik. Agar masalah kesehatan ibu dan anak, khususnya masalah stunting bisa teratasi dengan baik,"harap Bupati Agas.

Sementara itu, Direktur Penyerasian Pembangunan Sosial Budaya dan Kemendes PPDT Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto menjelaskan, jika dilihat dari strategi nasional yang ada di Kementerian Desa, pihaknya juga sangat mendukung upaya penanganan masalah stunting. Amanah dari Presiden dimana, di tahun 2024 angka stunting harus turun menjadi 14 persen. Rata-rata kita saat ini masih diangka 20-27 persen.
Baca juga: Pejabat Esolon II di Manggarai Timur Kontak Erat dengan Bupati Agas Andreas Reaktif Rapid Antigen
"Karena itu kami dari Kementerian Desa mendorong desa untuk bisa membiayai kegiatan dalam pencegahan stunting. Pembiayaan kegiatan dalam pencegahan stunting ini bisa di ambil dari dana desa,"ungkap Bonivasius.
Dikatakan Bonivasius, ada beberapa kegiatan desa yang menjadi peran utama dalam penanganan masalah stunting yakni, pertama, lima paket pelayanan stunting yang sudah disediakan di desa. Di sini desa menuntut untuk lebih berperan dalam menangani masalah stunting. Karena kasus ini adanya di desa.

Kedua, ibu hamil dan bayi yang umurnya 0-2 tahun. Hal Inilah yang menjadi bagian penting di 1.000 hari pertama kehidupan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)