Ahli Epidemiologi, Yendris Krisno Ungkap Alat GeNose Sebagai Pelengkap
Alat ( GeNose) ini buatan UGM Jogja dan sudah mendapat izin edar dari Kemenkes RI
Penulis: Ray Rebon | Editor: Kanis Jehola
Jadi, kata dia, jika tidak diterapkan dengan baik, tidak ada konsekuensinya dan dalam surat edaran memang jelas bahwa PCR dan antigen menjadi wajib sementara GenoSe hanya opsional dan pelengkap.
Sehingga, pada prinsipnya GeNose sebagai alternatif pendamping.
"Boleh saja dilakukan asal bukan meniadakan yang sudah ada yaitu PCR dan antigen," tegasnya
Jika dilihat dari perspektif ilmiah sebaiknya penerapan GeNose perlu lagi diikuti dengan kajian-kajian ilmiah lanjut yang hasilnya dipublish di jurnal-jurnal ilmiah dan dapat meyakinkan lebih banyak publik dan juga global serta dapat menjadi pembanding penggunaan PCR dan swab antigen yang sudah dipakai selama ini.
Menurut dia, jika tidak berhati-hati dalam mempergunakan alat ini, maka dapat saja area tempat tes menjadi media penularan baik untuk petugas maupun penumpang lainnya, jika penerapannya minim prokes, tidak berhati-hati, dan tergesa-gesa.
"Menurut informasi pihak angkasa pura akan berencana menerapkan secara perlahan lahan dengan sasaran 10 s/d 15 persen dari total penumpang per pesawat," tandasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)