Sate Beracun Tewaskan Bocah 10 Tahun, Ceritanya Berawal Dari Sini: Ada Wanita Misterius, Siapa?

Suasana duka menyelubungi Budiman, seorang tukang ojek online di Bantul, Yogyakarta. Peristiwa naas itu sungguh tak terduga. Semuanya gara-gara sate.

Editor: Frans Krowin
Sajian Sedap
Ilustrasi sate beracun yang menewaskan bocah usia SD yang berumus 10 tahun di Bantul, Yogyakarta. 

POS-KUPANG.COM, YOGYAKARTA -- Suasana duka menyelubungi Budiman, seorang tukang ojek online di Bantul, Yogyakarta. Peristiwanya sungguh tak terduga. Semuanya gara-gara sate.

Kisah pilu ini berawal dari sate yang hendak diantarkannya kepada seorang pria yang tak dikenal. Sate tersebut berasal dari seorang wanita yang juga tak dikenal.

Awalnya, Budiman diminta seorang wanita untuk mengantarkan paket sate kepada seorang pria. Sang wanita pun memberikan alamat tujuan paket tersebut.

Tanpa berpikir panjang, Budiman pun mengantarkan paket tersebut kepada pria sesuai alamat yang diberikan kepadanya.

Ironisnya, pria tersebut merasa tak pernah memesan sate sebagaimana yang diantarkan Budiman kepadanya.

Oleh karena itu, sang pria itu pun meminta Budiman untuk mengembalikan paket tersebut.

Sayangnya, ketika Budiman tiba di tempat awal, ia tak melihat lagi wanita misterius tersebut.

Ilustrasi Sate
Ilustrasi Sate (Warta Kota/Vini Rizki Amelia)

Budiman juga tak punya prasangka apa pun atas apa yang terjadi.

Lantaran wanita yang hendak ditemui telah hilang jejak, Budiman kemudian membawa pulang sate tersebut untuk anak dan istrinya. 

Apesnya, ketika sang anak menyantap sate misterius itu, tiba-tiba sang anak mengalami hal yang sama sekali tak diduga. Sang bocah berusia 10 tahun itu pun merenggang nyawa.

Saat ini polisi tengah mendalami kasus itu dan mencari tahu siapa sebenarnya sang wanita misterius itu

Ada pun bocah naas yang meninggal dunia karena menyantap sate beracun yang dibawah ayahnya itu, berinisial NFP (10 tahun)

Korban bersama ibu dan ayahnya, tinggal di Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.

Bocah itu menghembuskan nafas terakhir pada Minggu 25 April 2021.

NFP masih duduk dibangku sekolah dasar (SD) Muhamadiyah IV Karangkajen, Sewon, Bantul.

Kepala Sekolah SD Muhamadiyah IV Karangkajen, Jawadi mengatakan, dirinya mendapat kabar jika anak didiknya telah meninggal dunia sekitar pukul 18.15 WIB.

Ia ditelepon oleh seorang staf sekolah di SD Muhamadiyah IV Karangkajen yang mengabarkan bahwa murid berinisial NFP dinyatakan meninggal karena keracunan.

Saat itu juga, Jawadi meminta para guru untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

"Begitu dipastikan ternyata memang betul. NFP sudah meninggal karena keracunan," katanya, saat ditemui Tribunjogja.com, Senin 26 April 2021

Jawadi sempat tak percaya, karena menurut pengetahuannya jika seseorang keracunan makanan tidak mungkin bereaksi sangat cepat.

"Kalau keracunan makanan itu gak mungkin langsung meninggal. Anak itu kan meninggalnya pas ketika di jalan menuju rumah sakit. Tapi ya sekarang masih diselidiki polisi," jelas Jawadi.

Kronologi Kejadian

Jawadi menuturkan, pada Minggu sore, NFP masih terlihat mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan di sebuah masjid tak jauh dari tempat tinggalnya.

Saat menjelang magrib, NFP izin pulang karena berniat untuk buka puasa bersama bapak dan ibunya di rumah.

"Magrib itu bapaknya pulang bawa makanan, bawa sate. Setelah itu dimakan bersama-sama, dan tak lama ibu dan NFP itu keracunan," tuturnya.

Ditemui terpisah, orang tua NFP, Bandiman masih terlihat syok atas kejadian yang menimpa keluarganya pada Minggu sore.

Pria yang akrab disapa Bandi itu menjelaskan, kronologi awal kejadian itu bermula ketika dirinya habis istirahat dan seusai menunaikan Salat Ashar di sebuah masjid di Kota Yogyakarta.

Tiba-tiba Bandi dihampiri oleh perempuan tak dikenal dan ia dimintai tolong untuk mengantarkan sebuah paket berisi sate bakar ke wilayah Kasihan, Kabupaten Bantul.

"Waktu saya siap-siap jalan, tiba-tiba ada perempuan menghampiri saya."

"Dia minta tolong antarkan paket ke daerah Kasihan ke pak Tomy. Saya bilang, pakai aplikasi saja. Terus mbaknya alasannya gak ada aplikasi Ojol," jelasnya.

Sore itu juga Bandi bergegas menuju rumah penerima paket yang berada di daerah Kasihan, Kabupaten Bantul.

"Dia minta offline, ya saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama pak Hamid," ungkap dia.

Sesampainya di rumah tujuan penerima paket, Bandi lalu menelepon ke nomor kontak bernama Tomy yang diberikan oleh perempuan yang ia temui di masjid.

Telepon Bandi pun direspon oleh Tomy.

Namun terjadi proses konfirmasi yang cukup lama karena keluarga Tomy merasa tidak memesan makanan apa pun pada hari itu.

"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima. Terus bapaknya bilang, udah dibawa kamu saja pak, buat buka puasa," terang dia.

Setelah pemilik rumah enggan menerima paket kiriman misterius itu, Bandi kemudian pulang menuju rumah dengan membawa satu paket sate bakar.

Sesampainya di rumah, istrinya bernama Titik Rini dan NFP kemudian membuka paket sate bakar yang dibawa oleh Bandiman.

Bandiman, beserta istri dan NFP kemudian memakan sate tersebut.

Tak berselang lama, NFP yang memakan begitu lahap mengeluhkan rasa sate yang pahit.

"Pas saya makan itu gak apa-apa. Ternyata racunnya itu ditaruh dibumbunya. Anak saya bilang bumbunya pahit. Dia lalu ke dapur dan sudah muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah. Pas tak pastikan anak saya sudah tidak sadarkan diri," jelasnya.

Karena panik Bandi kemudian membawa putranya ke rumah sakit terdekat.

Sayangnya, NFP sudah tak tertolong lagi.

"Sudah meninggal pas perjalanan ke rumah sakit. Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium itu katanya racunnya lebih kuat dari racun pupuk pertanian," pungkasnya.

Ini Komenter Dokter Lipur

Kasus kematian NFP (8), siswa SD yang meninggal setelah memakan sate menarik perhatian.

Diduga, NFP dan ibunya memakan sate yang berisi racun sehingga bereaksi cepat ke dalam tubuh.

“Betul, NFP memang meninggal karena racun,” ungkap dr Lipur Riyantiningtyas BS SH SpF kepada Tribun Jogja, Senin 26 April 2021.

Namun, ia mengakui, sulit untuk mengetahui jenis racun apa yang terkandung di sate itu jika hanya membaca dari berita.

“Kita harus tahu gejalnya dulu. Harus lengkap,” tuturnya lagi.

Gejala itu kemudian dihubungkan dengan hasil pemeriksaan pada korban serta hasil uji sampel dari sisa makanan.

Ditanya apakah mungkin racun yang digunakan mirip dengan sianida, Lipur enggan berspekulasi.

Menurutnya, apa yang terjadi menimpa NFP harus menunggu pernyataan resmi dari aparat dan sebaiknya tidak berasumsi.

“Tetap harus nunggu dari hasil lab ya, biar bisa dipastikan,” tandasnya. 

Tunggu Hasil Laboratorium

Kapolsek Sewon, Kompol Suyanto mengatakan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium makanan.

Sisa sate yang dikonsumsi oleh Naba sudah dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta.

"Kami masih menunggu hasil laboratorium. Dugaan dari makanan, makanya kami menunggu hasil pemeriksaan makannya. Saat ini masih belum keluar (hasil laboratorium), mungkin tidak lama lagi,"katanya, Selasa 27 April 2021.

Polsek Sewon tidak melakukan autopsi jenazah bocah 8 tahun itu.

Hal itu karena pihak keluarga keberatan.

Sembari menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, pihaknya melakukan pendalaman pemeriksaan.

Salah satunya dengan mengambil keterangan dari saksi-saksi.

Hingga saat ini sudah ada sekitar empat saksi yang diperiksa. Saksi tersebut berasal dari keluarga korban dan juga dari penerima makanan yang asli (Tomy).

"Saksi sudah kami ambil keterangan, dari keluarga korban termasuk orangtua, kemudian penerima makanan itu. Kan istrinya di rumah, kemarin ayah korban kan bertemu dengan istri Tomy dulu sebelum akhirnya dibawa pulang,"terangnya.

Jajarannya juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, termasuk di lokasi pertama Bandiman, ayah korban menerima pesanan offline.

"Kami sudah cek ke sana dengan INAFIS juga dengan puskemas. Kita cek apakah ada kemungkinan CCTV yang merekam, karena di sana banyak sekali pohon-pohon,"tambahnya.

Berita Terkait Lainnya Ada Di Sini

(*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Anak Driver Ojol Tewas Usai Santap Paket Sate Kiriman, Diduga Beracun, Siapa Wanita Misterius Itu?

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved