KTT ASEAN

Tegas, Jokowi Desak Junta Militer Hentikan Kekerasan Terhadap Masyarakat Sipil

Tegas, Jokowi Desak Junta Militer Hentikan Kekerasan Terhadap Masyarakat Sipil. Ingatkan, kepentingan masyarakat Myanmar lebih penting

Editor: Adiana Ahmad
Instagram/ispresiden
Tegas, Jokowi Desak Junta Militer Hentikan Kekerasan Terhadap Masyarakat Sipil 

Tegas, Jokowi Desak Junta Militer Hentikan Kekerasan Terhadap Masyarakat Sipil

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Sikap tegas Indonesia terhadap krisis politik di Myanmar disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pertemuan Pemimpin ASEAN atau ASEAN Leaders' Meeting (ALM) yang digelar di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Sabtu (24/4/2021).

Pertemuan yang digelar khusus untuk membahas krisis yang terjadi di Myanmar dihadiri seluruh pemimpin negara ASEAN termasuk Pemimpin Junta Militer Myanmar. 

Saat bertemu pemimpin negara ASEAN  termasuk Pemimpin Junta Militer,  Jenderal Senior Min Aung Hlaing, Jokowi meminta agar kekerasan di Myanmar segera dihentikan.

"Kekerasan harus dihentikan dan demokrasi dan stabilitas dan perdamaian di Myanmar harus dikembalikan. Kepentingan masyarakat Myanmar harus selalu jadi prioritas," kata Jokowi dalam konferensi pers secara daring.

Baca juga: Sudah Bunuh Ratusan Bangsanya Sendiri, Bos Jenderal Kudeta Myanmar akan ke Jakarta Hadiri KTT ASEAN

Baca juga: Presiden Jokowi Angkat Isu Rakhine State di Retreat KTT ASEAN

Jokowi juga meminta pimpinan militer Myanmar berkomitmen dalam sejumlah hal.

"Permintaan komitmen pertama, penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar. Di saat yang sama, semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan," tuturnya.

Kedua, Jokowi meminta junta militer Myanmar melakukan proses dialog yang inklusif, pelepasan tahanan politik, "dan perlu segera dibentuk special envoy ASEAN, yaitu Sekjen dan Ketua ASEAN untuk mendorong dialog semua pihak di Myanmar."

Ketiga, komitmen pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikordinasi oleh Sekjen ASEAN.

"Indonesia berkomitmen mengawal terus tindak lanjut dari komitmen tersebut agar krisis politik di Myanmar dapat segera diatasi," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan konsensus tercapai di antara para pemimpin negara anggota ASEAN terkait penghentian kekerasan di Myanmar oleh militer.

"Kita bersyukur bahwa apa yang disampaikan Indonesia sejalan dengan yang disampaikan pemimpin ASEAN, sehingga pemimpin ASEAN telah mencapai konsensus," tuturnya.

"Ada lima butir konsensus. Isinya kurang lebih sama dengan yang saya sampaikan (di KTT)," lanjutnya.

Jokowi menyatakan konsensus akan disampaikan di konferensi pers terpisah oleh Ketua ASEAN, Sultan Hassanal Bolkiah, yang juga hadir di KTT.

Baca juga: Ke KTT ASEAN, Indonesia Bawa Empat Poin

Baca juga: Jokowi Paparkan Perhatian Indonesia dalam KTT ASEAN-PBB

Saat ini kondisi Myanmar usai kudeta jauh dari kata kondusif. Aparat militer Myanmar menggunakan kekerasan untuk menghadapi demonstran anti-kudeta.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved