79 Orang Ditangkap dalam Bentrokan Yahudi Sayap Kanan dan Arab di Yerusalem, Ratusan Luka-luka
Demonstran Yahudi berhaluan sayap kanan ekstrem tampak berteriak slogan anti-Arab dan mencaci mereka.
79 Orang Ditangkap dalam Bentrokan Yahudi Sayap Kanan dan Arab di Yerusalem, Ratusan Luka-luka
POS-KUPANG.COM, YERUSALEM – Kota Suci Yerusalem kembali bergolak saat terjadi bentrokan antara para demonstran Yahudi sayap kanan ekstrem dan demonstran Arab pada Kamis 22 April 2021 malam waktu setempat.
Polisi yang coba melerai pihak-pihak yang bertikai sempat kewalahan. Bahkan terkadang, pasukan keamanan terpaksa terlibat dalam bentrokan.
Demonstran Yahudi berhaluan sayap kanan ekstrem tampak berteriak slogan anti-Arab dan mencaci mereka.
Sekitar 79 orang ditangkap dalam insiden tersebut sebagaimana dilansir Russian Today. Beberapa orang yang ditangkap membawa berbagai macam senjata seperti palu dan senjata darurat lainnya.
Kepolisian Distrik Yerusalem lantas menerjunkan personelnya dalam jumlah yang besar pada Kamis malam hingga Jumat (23/4/2021) pagi untuk berjaga-jaga.
Baik pengunjuk rasa Yahudi maupun Arab dilaporkan melempar batu dan meluncurkan kembang api ke arah petugas.
Melansir BBC, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa sedikitnya 100 warga Arab terluka, sementara polisi mengatakan 20 petugas terluka.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah adegan dari konfrontasi tersebut, termasuk ketika polisi melepaskan stun grenade dan meriam air ke arah massa.
Massa juga menyulut api di jalanan. Beberapa kendaraan dibakar dan sejumlah CCTV juga dihancurkan massa.
Menurut media Kann News, para demonstran Yahudi dalam bentrokan itu terkait dengan organisasi Lehava, gerakan sayap kanan militan yang sangat menentang integrasi Yahudi-Arab.
Kelompok ini sebelumnya dianggap oleh pejabat Israel sebagai kelompok teroris.
Pemimpin Lehava, Ben-Zion Gopstein, menghadiri demonstrasi pada Kamis sebagaimana diwartakan Jerusalem Post.
"Kami datang ke sini malam ini untuk mengklarifikasi kepada siapa pun yang berpikir sebaliknya: Yerusalem adalah milik kami!" kata Gopstein.
Kendati polisi tampak mengambil tindakan terhadap para demonstran, pasukan keamanan tetap dikritik oleh politikus dari partai Arab Israel, Jont List.
Ketua Joint List Ayman Odehn mengklaim bahwa pasukan keamanan memungkinkan demonstran Yahudi sayap kanan untuk mengatur kerusuhan pada Kamis malam. Kerusuhan itu terjadi di tengah serangkaian kekerasan selama bulan Ramadhan tahun ini.
*
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yahudi Sayap Kanan dan Arab Bentrok di Yerusalem, Ratusan Luka-luka"