Bencana Alam di NTT

Ketua Pramuka NTT: “Jangan Biarkan Trauma Bencana Tinggal di Pikiran dan Hati Anak”

“Jangan Biarkan Trauma Bencana Tinggal di Pikiran dan Hati Anak”. Hal ini disampaikan Ketua Kwarda NTT, Sinun Petrus Manuk, Kamis 22 April 2021

Editor: Agustinus Sape
Kwarda NTT
Ketua Kwarda Pramuka NTT, Sinun Petrus Manuk sedang berdialog dengan anak-anak dalam rangka trauma healing di halaman SD Bertingkat Oeba 5 Jalan Lontar Pasir Panjang, Kamis 22 April 2021. 

Ketua Pramuka NTT : “Jangan Biarkan Trauma Bencana Tinggal di Pikiran dan Hati Anak”

POS-KUPANG.COM, KUPANG - “Jangan Biarkan Trauma Bencana Tinggal di Pikiran dan Hati Anak”. Hal ini disampaikan Ketua Kwartir Daerah ( Kwarda) NTT, Sinun Petrus Manuk, Kamis 22 April 2021), dalam kegiatan dialog dan edukasi dalam rangka kegiatan Trauma Healing di Kelurahan Pasir Panjang, Kupang.

Kegiatan kerjasama Kwarda NTT, Dewan Kerja Daerah (DKD) Pramuka NTT, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi NTT dilaksanakan di halaman SD Bertingkat Oeba 5, Jalan Lontar, Pasir Panjang, diikuti kurang lebih 135 orang anak yang ada di seputaran SD tersebut.

Ketua Kwarda mengatakan sejak kejadian bencana Seroja, banyak pihak telah memberikan respons tanggap darurat dari aspek fisik.

Sementara, dilaporkan juga ada warga terdampak, khususnya anak-anak, yang mengalami rasa takut dan trauma akibat bencana Seroja.

Mencermati kondisi ini, Pramuka NTT berkoordinasi dengan DPPPA melakukan kegiatan trauma healing secara rutin bagi anak-anak yang terdampak bencana Seroja.

"Kegiatan kali ini, Pramuka NTT dan DPPPA NTT didukung oleh RRI Kupang dalam bentuk siaran langsung, sehingga ini menjadi ajang edukasi bagi publik," ujar pria yang akrab disapa Kak Piet ini, sebagai disampaikan melalui press release kepada POS-KUPANG.COM, Kamis malam.

Menurut Sinun, Pramuka NTT memiliki keterbatasan jangkauan, sehingga dengan model kegiatan yang dikombinasikan dengan edukasi publik diharapkan dapat menggerakkan lebih banyak elemen untuk mau terlibat dalam layanan trauma healing untuk anak.

"Tugas kita adalah membantu anak-anak menemukan dunianya, dunia bermain, dunia sukacita dan dunia riang gembira. Jangan biarkan trauma bencana ada di pikiran dan hati anak," ujar mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT ini.

Kepala DPPPA Provinsi NTT, Drg. Iien Adriany, mengatakan kemitraan dengan Gerakan Pramuka NTT merupakan wujud kehadiran negara khususnya untuk membantu anak-anak di lokasi yang terdampak bencana.

“Bencana dapat memengaruhi mental anak, dibutuhkan trauma healing untuk para korban bencana, agar kondisi mental mereka kembali membaik,” kata drg. IIen.

Kepala DPPPA mengatakan telah berkoordinasi dengan lintas sektor di Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memastikan agar layanan tanggap bencana tetap memperhatikan kelompok khusus seperti perempuan dan anak.

Sementara Ketua RT 16 RW 08 Kelurahan Pasir Panjang Kota Kupang, Yohakim Nahak menyatakan bangga karena ada perhatian dari Pramuka NTT terhadap warganya yang tertimpa bencana.

"Hari ini, saya bahagia sekali karena anak-anak di RT saya yang sekolah di sini mendapat kunjungan dan hiburan dari Pramuka, saya lihat anak- anak senang dan bahagia sekali," kata Yohakim.

Hadir dalam kegiatan ini, Kabid Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Maria Patricia Sumarni dan jajaran DPPPA Provinsi NTT, Lurah Pasir Panjang Ferdinand Masae, Kepala SD Bertingkat Oeba 5 Adriana Nenobahan, Guru, Anggota Dewan Kerja Daerah NTT dan sejumlah Andalan Daerah.*

Ikut berita-berita bencana dan penanganan bencana alam NTT DI SINI

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved