Undana Bakal Minta Kebijakan LTMPT, Terkait Sesi Tambahan UTBK
Undana Bakal Minta Kebijakan LTMPT, Terkait Sesi Tambahan UTBK, SIMAK BERITANYA
Umumnya, sambung Niga, keterlambatan peserta karena alasan jaringan internet maupun transportasi yang tidak beroperasi pasca siklon Seroja.
“Kalau jadwalnya sudah lewat, kami catat nama-nama dan sampaikan ke panitia, kalau bisa mereka diperhatikan melalui penjadwalan ulang oleh LTMPT,” ungkapnya.
Wakil PjL Dr. Tomycho Olviana, SP, MMA menambahkan, meskipun sebelumnya jaringan listrik dan internet terganggu akibat adanya siklon Seroja, namun saat ini pihak teknisi yang bertugas di setiap lokasi UTBK Undana sudah menyelesaikan persoalan tersebut, sehingga saat ini UTBK bisa berjalan dengan baik, khususnya di UPT Puskom.
Karena itu, ungkap Tomycho, proses ujian tidak memiliki hambatan yang berarti, karena pengawas dan teknisi di setiap ruangan bekerja dengan baik.
Terkait Protokol Kesehatan (Prokes) yang diterapkan, Dosen Faperta Undana ini menyebut, mulai dari peserta masuk ujian, Tim Covid-19 Undana bertugas memeriksa suhu tubuh, penggunaan
masker, sarung tangan kemudian diberi hand sanitizer. Karena itu menurutnya, UTBK saat ini sudah berjalan sesuai standar Prokes.
Hal senada disampaikan Pengawas Ruang Fredrik H. Thome, S.Pd. Menurutnya, persiapan yang dilakukan adalah pengawas bersama tim Covid-19 menerapkan Prokes baik bagi peserta maupun bagi panitia.
Selain itu, panitia memeriksa kelengkapan ujian seperti kartu peserta ujian dan lainnya. Ia juga mengatakan, di dalam ruang UTBK, pengawas dibantu oleh teknisi guna mengoperasikan komputer dan mengecek jika ada kendala yang dialami peserta UTBK.
“Untuk pengeluhan dari peserta ujian, seperti kendala listrik dan jaringan, tidak ada, karena jaringan listrik dan internet sudah kembali normal,” ujar pegawai pada FKIP Undana ini.
Panitia Bekerja dengan Baik
Peserta UTBK Undana, Jems Fanggidae mengaku, upaya panitia untuk menyelenggarakan UTBK sudah sangat baik.
Hal itu dapat dilihat dari kondisi jaringan internet dan listrik yang baik. Terkait dengan soal-soal UTBK, Jems katakan, pada umumnya sulit dikerjakan, terutama pada Tes Kompetensi Akademik (TPA).
“Soal TKA kebanyakan itu sulit, karena materinya banyak, seperti Geografi, Ekonomi, Sejarah dan lainnya,” ujarnya usai mengikuti UTBK di UPT Puskom.
Kendati demikian, alumni SMA N 3 Kupang ini berharap agar dapat memperoleh nilai tinggi, sehingga bisa diterima di Undana. “Saya ambil Prodi FEB dan Prodi Administrasi Bisnis FKIP,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Melania Feltiani, peserta UTBK Undana lainnya.