Dirut PLN Kunjungi Menara Darurat PLN di Desa Tunfeu Kabupaten Kupang

T.20 yang roboh akibat longsor dua pekan lalu. Proses energize telah terjadi pada Minggu 18 April 2021 pukul 17.53 Wita.

Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM / INTAN NUKA
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini tampak melihat dari jauh menara darurat (emergency tower) setinggi 63 meter yang terletak di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang pada Rabu 21 April 2021 pagi. 

Dirut PLN Kunjungi Menara Darurat PLN di Desa Tunfeu Kabupaten Kupang

POS-KUPANG.COM | KUPANG –- Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini tampak melihat dari jauh menara darurat (emergency tower) setinggi 63 meter yang terletak di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang pada Rabu  21 April 2021 pagi.

Sesekali Zulklifi melihat menara menggunakan teleskop di tangannya.

“Diambil dari mana ya Pa Uda?” tanya Zulkifli pada Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda sambil menunjuk ke arah menara.

“Dari NTB, pak. Kita memang punya emergency tower yang ditaruh di unit-unit tertentu. Begitu kita butuhkan di sini, kita langsung tanyakan, ada, lalu ambil ke sini,” jawab Huda.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini tampak melihat dari jauh menara darurat (emergency tower) setinggi 63 meter yang terletak di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang pada Rabu 21 April 2021 pagi.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini tampak melihat dari jauh menara darurat (emergency tower) setinggi 63 meter yang terletak di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang pada Rabu 21 April 2021 pagi. (POS-KUPANG.COM / INTAN NUKA)

“Kami membawanya pakai Hercules, Pak Dirut. Jadi koordinasi dengan teman NTB-Lombok supaya cepat,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT, Agustinus Jatmiko menambahkan.

PLN telah mengoperasikan sebuah menara darurat yang berfungsi untuk menggantikan sementara T.19 dan T.20 yang roboh akibat longsor dua pekan lalu. Proses energize telah terjadi pada Minggu 18 April 2021 pukul 17.53 Wita.

Menara itu menyuplai listrik bagi empat kabupaten di daratan Timor, yakni Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Belu.

Menara darurat bertegangan 70 kV ini memiliki 21 kolom dengan berat 135 kg untuk masing-masing kolom. Pembangunan menara darurat memakan waktu 13 hari, dengan pembagian 3 hari koordinasi dan 10 hari pendirian menara.

Foto T.19 di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang yang roboh akibat badai siklon tropis seroja. Foto diambil pada Rabu 7 April 2021 sore.
Foto T.19 di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang yang roboh akibat badai siklon tropis seroja. Foto diambil pada Rabu 7 April 2021 sore. (POS-KUPANG.COM/Intan Nuka)

“Awalnya tidak langsung longsor seperti itu, kemiringannya sekitar 45 sampai 60 derajat  untuk tower 19. Untuk akses jalan sendiri kami minta bantuan TNI dan warga bahu membahu untuk mengamankan  jaringan kelistrikan kita,” jelas Manager Unit  Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Kupang, Jeffry Immanuel.

Zulkifli mengangguk-angguk mendengar penjelasan dari Jeffry dan petugas lapangan lain. Ia mengapresiasi kerja kolaborasi berbagai pihak untuk memulihkan listrik di NTT.

"Ini sebuah contoh bagaimana kita harus bekerja sama untuk mengatasi permasalahan seperti ini. Ketika ada masalah memang kita membentuk emergency respond unit sehingga bisa mengatasi masalah ini dengan cepat," kata Zulkifli. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved