Pasca Bencana Alam NTT
Dihantam Siklon Badai Seroja, Jembatan Lama Benenai -Malaka Siap Dibongkar, Simak Penjelasannya
Dihantam Siklon Badai Seroja, Jembatan Lama Benenai -Malaka Siap Dibongkar, Simak Penjelasannya
Penulis: Edy Hayong | Editor: Ferry Ndoen
Dihantam Siklon Badai Seroja, Jembatan Lama Benenai -Malaka Siap Dibongkar, Simak Penjelasannya
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong
POS-KUPANG.COM I BETUN--Jembatan Benenai di Kabupaten Malaka yang diterjang banjir bandang Badai Seroja awal April 2021 lalu, saat ini mobilisasi kendaraan dibatasi.
Pemerintah Kabupaten Malaka telah berkomunikasi dengan pihak Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II dan menurut rencana akan dibongkar jembatan lama agar mobilisasi orang dan kendaraan bertonase kecil bisa melintas.
Penjabat Bupati Malaka, Viktor Manek menyampaikan hal ini di Betun, Selasa (20/4).
Viktor menuturkan bahwa pada bencana alam badai Seroja yang melanda Malaka beberapa waktu lalu itu, ada tiga jembatan yang mengalami kerusakan. Disebutkannya yaitu Jembatan Benenai, Numponi dan Talimetan.
Khusus di Numponi sudah dibuatkan jalur alternatif lalu di Takarai juga arus kendaraan sudah melintas termasuk di Sasitamean.
Mengenai Jembatan Benenai, jelas Viktor, untuk statusnya merupakan kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini berada di bawah Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II.
Dalam komunikasi dengan pihak Balai, kata Viktor, akan dibongkar jembatan lama agar mobilisasi orang dan kendaraan bertonase kecil bisa melintas. Saat ini sedang dibuatkan fondasi untuk menahan alat berat ketika tim bekerja nanti.
"Saya perlu sampaikan bahwa jembatan Benenai itu ada beberapa ruas. Pada bagian barat dan timur itu ruas yang baru dikerjakan tahun 2000-an dan pada bencana seroja tidak mengalami kerusakan. Ruas yang rusak itu merupakan jembatan lama yang dibangun tahun 1980-an. Itu yang sekarang posisinya miring sehingga arus kendaraan bertonase besar tidak bisa melintas," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Viktor, jembatan lama itu diperkirakan sekitar Mei-Juni dibongkar untuk dibangun baru. Sambil menunggu proses pengerjaan dan normalisasi penggunaan sekitar September-Oktober 2021 maka sedang diupayakan pembuatan jalur alternatif setinggi 2 meter agar arus kendaraan roda dua dan manusia bisa melintas.
Baca juga: Kabupaten Kupang Kembali Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Hingga Satu Minggu Kedepan, Info
"Untuk program jangka panjang memang oleh Bapak Gubernur menginginkan agar di bangun baru tapi kita koordinasi dengan Balai untuk adakan jalur alternatif dulu sambil menunggu adanya kebijakan lain oleh pemerintah pusat. Nanti Wakil Menteri PUPR juga besok (Rabu, 21/4) datang untuk pantau kondisi jembatan termasuk DAS Benenai," tutur Viktor.
Ditanya soal bantuan kemanusiaan kepada korban, Viktor menegaskan tetap membuka diri buat siapapun untuk berdonasi. Kehadirannya di Malaka untuk merekatkan kembali tali persaudaraan yang sempat renggang pada Pilkada lalu.
"Sekarang ini tidak ada lagi keretakan diantara sesama warga Malaka. Kita bahu membahu saling gotong royong membantu korban bencana banjir.
Bentuk bantuan kita bagi dalam tujuh klaster tetapi tetap dalam koordinasi dengan pemda," kata Viktor.
Saat ini, kata Viktor, sudah masuk tahap pemulihan bukan lagi tahap darurat. Koordinasi dengan pimpinan tingkat atas terus dilakukan terutama soal tanggul Benenai yang beberapa saat lalu sempat roboh dan menimpa lahan pertanian warga. Penanganannya nanti tetap dikoordinasikan dengan pihak Balai.(*)
Baca juga: Ingin Hancurkan Persija di Final Piala Menpora 2021, Kok Permainan Persib Bandung Belum Maksimal ?
