120 Ribu Pasukan Rusia Kepung Ukraina , Prajurit Tungu Perintah Serbu, NATO Tidak Diam
Sementara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menyebutkan, Rusia telah memusatkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina dan Krimea yang
POS KUPANG.COM -- WIlayah Eropa ketar ketir mengikuti perkembangan di perbatsan Rusia dan Ukraina
Sekitar 120 ribu pasukan Rusia kini sudah mengambil posisi mengepung Ukraina dan tinggal menggu perintah serang
Rusia mengerahkan lebih dari 120.000 tentara di perbatasan Ukraina , Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, menyerukan lebih banyak sanksi ekonomi Barat terhadap Moskow.
"Pasukan Rusia terus tiba di dekat perbatasan kami di Timur Laut, di Timur, dan di Selatan," kata Kuleba pada konferensi pers online dengan media internasional, Selasa (20 April), seperti dikutip Reuters.
"Dalam sekitar satu minggu, mereka (Rusia) diperkirakan akan mencapai pasukan gabungan lebih dari 120.000 tentara," ujarnya. "Ini tidak berarti mereka akan berhenti membangun pasukan pada jumlah itu".
Baca juga: Militer Rusia Tembakan Rudal di Laut Hitam,Libatkan 20 Kapal Perang dan 3 Skuadron,Eropa Ketar Ketir
Baca juga: PERANG Semakin Dekat, NATO Kirim 40.000 Psukan dan 15.000 Persenjataan ke Perbatasan Rusia
Baca juga: Bisa Picu Perang Dunia III, Inggris Kirim 2Kapal Perang ke Laut Hitam Siap Lawan Kapal Perang Rusia
Sementara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menyebutkan, Rusia telah memusatkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina dan Krimea yang Moskow caplok.
"Lebih dari 100.000 tentara Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina dan di Krimea . Risiko eskalasi lebih lanjut terbukti," ungkap Borrell yang menolak memberikan sumber untuk angka tersebut, seperti dilansir Reuters.
Menurut dia, tidak ada sanksi ekonomi baru atau pengusiran diplomat Rusia yang direncanakan untuk saat ini, meskipun pengerahan militer di perbatasan Ukraina adalah yang terbesar yang pernah ada.
Senada, juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat John Kirby menyatakan, peningkatan militer Moskow di perbatasan Ukraina lebih besar dari 2014, ketika Rusia menginvasi Krimea
"Ini adalah penumpukan terbesar yang kami lihat sejak 2014, yang mengakibatkan pelanggaran kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial," kata Kirby dalam konferensi pers. "Ini pasti lebih besar dari yang terakhir di tahun 2014".
"Saya tidak akan membahas jumlah atau formasi pasukan tertentu dalam hal penambahan Rusia," ujarnya seperti dikutip Channel News Asia. "Kami terus melihat penumpukan itu, seperti sebelumnya, sangat mengkhawatirkan kami".
"Kami tidak percaya bahwa penumpukan tersebut kondusif bagi keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, dan tentu saja tidak di Krimea yang diduduki (Rusia)," imbuh Kirby.*
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Dalam 1 minggu, Rusia kerahkan 120.000 tentara di perbatasan Ukraina
