Wawancara Khusus Ketua LPA Indonesia, Seto Mulyadi: Anak-Anak NTT Sangat Hebat

Wawancara khusus Ketua LPA Indonesia, Seto Mulyadi: Anak-Anak NTT sangat hebat

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Acara ngobrol asyk Pos Kupang, Senin (19/4/2021). 

Wawancara khusus Ketua LPA Indonesia, Seto Mulyadi: Anak-Anak NTT sangat hebat

POS-KUPANG.COM - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang melindungi dan mencintai warganya khususnya anak-anak di NTT.

Ketua LPA Indonesia, Seto Mulyadi atau yang biasa disapa Ka Seto ini bersama Sekertaris LPA Indonesia, Henny Hermanu, Ketua LPA NTT, Veronika Ata dan Putra Fajar dari Balai Handayani hadir di acara Ngobrol Asyik Pos Kupang.

Acara Ngobrol Asyik Pos Kupang kali ini dipandu wartawan Pos Kupang, Novemy Leo dengan membahas tema Pemulihan Trauma Psikis Anak Korban Bencana di NTT, Senin (19/4). Berikut petikan wawancaranya:

Apa yang membuat Ka Seto sampai datang ke NTT selain bencana, apa visi misinya?

Kami selalu mempunyai moto adalah bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai dan melindungi anak-anaknya. Anak-anak yang dilindungi dan dicintai ini mulai dari pelosok dimana saja berada mulai dari Sabang sampai Merauke harus mendapat perlindungan.

Baca juga: Demi Ratu Elizabeth II, Pangeran Harry Rela Lakukan Ini dan Abaikan Meghan Markle di Amerika, Apa?

Baca juga: PA Bajawa Laksanakan Justice For The Poor Melalui Sidang Keliling Tahun Anggaran 2021

Sehingga kami sangat tersentuh saat mendengar bahwa ada bencana di NTT yang sangat mengguncang masyarakat, khususnya anak-anak yang mengalami gangguan psikologis sosial.

Intinya, anak yang terluka harus diobati atau jiwa yang terluka karena ketakutan dengan bencana tersebut dan menghancurkan rumah, hingga kehilangan keluarga yang dicintai. Semua yang terjadi akibat bencana itu tentunya akan mengganggu dan mengguncang jiwa-jiwa anak di NTT.

Kami terdorong untuk memulihkan situasi ini, dengan layanan psikologi sosial kepada anak-anak. Saya akui anak-anak di NTT sangat hebat karena saat ini juga sudah mulai bangkit dari situasi yang terjadi.

Berarti kegiatan ini adalah gawai dari LPAI atau Kemensos?

Kegiatan ini berkat kerja sama LPAI dengan Kementerian Sosial dan Balai Anak Handayani serta juga dari Sakti Peksos. Namun LPAI ini lahirnya dari Kemensos.

Rencananya berapa hari mengunjungi anak-anak di NTT?

Saya bersama dengan tim pada Jumat depan akan kembali ke Jakarta, tapi berharap agar dalam waktu yang dekat akan kembali ke NTT untuk berkunjung dengan anak-anak di daerah lain yang terdampak bencana ini.

Baca juga: Masih Ingat Franka Istri Nadiem Makarim? Begini Penampilannya Kini, Makin Cantik, Karirnya Cemerlang

Baca juga: Jadi Bahan Introspeksi

Insya Allah, apabila Tuhan mengijinkan, maka kami akan kembali ke NTT, karena rindu kepada anak-anak di NTT.

Menurut Ketua LPAI pasca bencana, dampak apa saja yang akan dialami oleh anak-anak?

Saat melihat anak-anak korban bencana yang susah tidur, kehilangan percaya diri, kekurangan asupan makanan atau anak-anak yang awalnya ceria tiba-tiba berubah, maka diibaratkan seperti luka, apabila tidak diobati pasti mengalami kecacatan.

Jika situasi ini dibiarkan, maka anak-anak akan mengalami perubahan berkelakuan atau kurang percaya diri bahkan hingga menimbulkan agresifitas. Maka, harus segera ada pendampingan psiko sosial, supaya anak-anak kembali ceria dan bisa percaya diri.

Untuk mengembalikan rasa percaya diri atau program LDP itu seperti apa?

Yang paling penting langkah awal berasal dari keluarga. Orang tua boleh takut dan marah, asal saja dapat dikelola dengan baik hingga dampak bagi anak-anak tidak terpengaruh.

Setelah lakukan kunjungan, Ka Seto melihat psikologis anak-anak seperti apa?

Hingga saat ini kami baru melakukan kunjungan di beberapa posko, namun ada beberapa lokasi yang sudah mulai pulih, tapi dibeberapa lokasi masih mendiamkan diri dan sebagainya. Karena situasi ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Melainkan harus bersinergi semua pihak.

Hal-hal teknis atau contoh sederhana yang dilakukan bagi anak-anak di posko seperti apa?

Contoh sederhana adalah, untuk ayah dan bunda biasakan bangun tidur dengan tersenyum. Senyuman itu adalah suatu kekuatan yang dahsyat. Karena dengan senyum, anak merasakan bahwa cerminannya orang tua.

Orang tua tidak perlu panik hingga marah-marah, karena hal tersebut dapat menambah kepanikan anak-anak berujung stres dan hilang kepercayaan diri.

Anak-anak juga perlu didekatkan dengan nada indah, serta tidak boleh ada bentakan.

Apa peran pemerintah yang harus dilakukan untuk mengantisipasi persoalan ini?

Saat ini Pemda setempat haru memenuhi hal-hal yang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya anak-anak seperti tenda, air bersih, makanan dan kebutuhan lain-lain.

Untuk LPA NTT sendiri apa perannya dalam menangani situasi ini?

Ketua LPA NTT, Tori Ata : Sejauh ini sudah berkunjung ke lokasi-lokasi terdampak bencana dan sudah terintegrasi dengan kelompok-kelompok lain. Sehingga di lapangan itu kami menemukan bahwa yang paling rentan dampak bencana ini adalah anak-anak.

Karena berulang kali kami selalu melakukan pengecekan terkait bantuannya seperti apa. Kebanyakan yang kami tahu di lapangan untuk suplai bantuannya hanya beras dan mie.

Bantuan telur sangat kurang, makanya kami menganjurkan agar memperhatikan gizi anak-anak terdampak bencana yang baik. Karena apabila berbicara tentang hak anak untuk tumbuh dan berkembang, tentunya dalam situasi darurat pun, harus memperhatikan persoalan yang dibutuhkan tersebut.

Berapa posko yang akan dikunjungi Ka Seto bersama Tim?

Henny Hemanu : Layanan Dukungan Psikis (LDP) adalah salah satu upaya untuk mengembalikan kepercayaan diri anak-anak. Karena anak-anak pasca bencana ini mengalami gangguan fisik, mental dan lebih utamanya adalah psikologis. Oleh sebab itu, apabila anak-anak tidak sampai pada tahapan mengalami trauma, maka harus diberikan dukungan layanan psikologis.

Setelah berada di lapangan, bagaimana melihat situasi anak-anak yang terdampak bencana ini. Apakah sudah mulai pulih?

Melihat relasi yang anak-anak tunjukan saat dalam kunjungan, saat ini anak-anak korban bencana sudah mulai bangkit dari situasi tersebut.

Dalam situasi saat ini juga harus ada dukungan kuat dari pekerja sosial. Saat ini sudah bertemu dengan Peksos di Wilayah NTT

Fajar : Sebelum kami melakukan perjalanan ke NTT, khususnya Kota Kupang, kami sudah melakukan koordinasi dengan supervisor di Kota Kupang untuk meninjau seberapa besar trauma yang dialami anak-anak di NTT.

Jadi, dari koordinasi tersebut, dapat diketahui hal-hal apa saja yang dapat dilakukan. Juga melakukan pemetaan dengab Sakti Peksos yang ada di NTT untuk menentukan posko-posko mana saja yang akan disambangi Ketua LPAI.

Hasil dari pendataan itu ada berapa posko yang akan dikunjungi oleh Ketua LPAI?

Karena semangat yang luar biasa dari anak-anak di NTT, awalnya kami hanya bisa berkunjung ke beberapa posko, tapi setelah berkunjung dan melihat situasi anak-anak, pihaknya akan memperpanjang waktu supaya dapat mengunjungi lebih banyak posko-posko.

Kami juga tidak hanya melakukan layanan LDP, melainkan akan melakukan pemenuhan nutrisi bagi anak-anak. Kami dari Kemensos telah mempersiapkan hal-hal tersebut untuk mendistribusikan ke posko-posko yang akan dikunjungi. (cr6)

Berita Kota Kupang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved