Renungan Ramadan : Manusia Yang Dirindukan Surga

Renungan Ramadan : Manusia Yang Dirindukan Surga

POS KUPANG.COM -- Surga merupakan salah satu tempat yang didambakan oleh setiap manusia di muka bumi ini sebagai tempat kehidupan abadi di akhirat nanti. Bukan hanya manusia yang merindukan surga tapi juga sebaliknya surga juga merindukan manusia. Setiap manusia yang ada dunia ini pasti  merindukan surga.  

Baik dari golongan  orang yang baik atau buruk, golongan orang sholeh  maupun salah, dari taat sampai maksiatpun jika ditanya pasti ingin masuk surganya Allah SWT. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tidak ingin masuk surga.  

 Karena disanalah Allah SWT menjanjikan semua keindahan sebagai bentuk balasan atas seluruh perbuatan dan amalan yang telah dilakukan di dunia. Disana pulalah letak pembalasan yang sempurna atas keimanan, ketaqwaan dan amal shaleh seseorang.  Dari Sahl bin Sa’ad, dari Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya,

“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “Ar-rayyan”. Orang-orang yang berpuasa akan mausk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseur, “mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. 

Jika orang- yang berpuasa tersebut telah memasukinya , maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya “ (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152)

Puasa merupakan salah satu perintah Allah SWT yang balasannya berupa pahala yang berlipat ganda bahkan Allah SWT menjamin dan menyediakan sebuah pintu khusus yaitu pintu Ar-rayyan di surga bagi orang-orang yang gemar berpuasa.

  Apa sebab orang berpuasa secara benar mendapatkan kedudukan mulia di sisi Allah SWT.? Karena orang yang berpuasa pada bulan ramadhan mendapatkan pelajaran penting pada Madrasah Ramadhan.  Manusia pada madrasah ramadhan di ajarkan dalam berbagai aspek baik dalam aspek ruhaniyah, aspek jasmania, maupun aspek social.

 Pada aspek ruhaniyah di madrasah ramadhan ini kemudian membentuk seseorang untuk semaksimal mungkin berusaha untuk menjalankan ibadah-ibadah yang berkaitan langsung dengan Allah SWT misalnya dengan mendirikan sholat baik sholat wajib maupuan sholat rowatib dan sholat-sholat sunnah yang terus dijaga di bulan madrasah.  

Dalam aspek jasmania manusia di tentu untuk sabar. Madrasah Sabar ini kemudian di implementasikan dalam ketaatan tentunya dalam rangka taat kepada Allah SWT,  sabar menghindari maksiat , dan sabar ketika mendapat musibah. 

Dalam  aspek madrasah social manusia dituntut untuk saling berbagi dalam kekurangan antara sesama. 
Ada sebuah hadits yang disampaikan oleh Rasulullah SAW bahwa ada golongan-golongan yang dirindukan surga. 

Bukan hanya golongan itu yang dirindukan surga bahkan surga pun merindukan mereka surga ingin agar  golongan tersebut masuk kedalamnya. Diantaranya adalah orang-orang yang berpuasa pada bulan ramadhan. Dari Ibnu Abbas RA,  Rasulullah SAW bersabda

:” Surga sangat rindu terhadap empat golongan, yaitu orang yang membaca Al-Quran, orang yang memelihara lisan, orang yang memberi makan terhadap orang-orang yang lapar serta orang-orang yang berpuasa di bulan ramadhan” (HR.Abu Dawud dan Tirmidzi)

begitu indahnya Allah SWT telah memberikan balasan kepada orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Dan keutamaan-keutamaan orang yang berpuasa, memiliki maqom dan kedudukan tersendiri di sisi Allah SWT. Orang-orang yang berpuasa dengan benar, dengan “ imaanan wah tisaaban” akan diampuni segala dosanya yang telah lalu. 

Maka sewajarnya lah orang yang berpuasa dirindukan surganya Allah SWT karena mereka adalah orang-orang yang sudah diampuni dosanya, mereka adalah orang-orang yang terlatih mempunyai akhlak mulia. 

Dengan berpuasa pada bulan Ramadhan sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, maka derajat takwa akan kita peroleh yang balasanya tentu saja adalah Surga Allah SWT.  Oleh karena itu marilah kita senantiasa berlomba-lomba untuk meraih ridho Allah SWT serta menjadi orang-orang yang kelak akan di rindukan surga. Allahumma amin. 

oleh: Hasanah Purnamasari, S.H.I, M.Ag
Dosen Ekonomi Syariah STAI Kupang