Indonesia Tak Rugi Lepas Timor Leste , Kini Australia dan Amerika Kini Terancam Hutang TL ke China

Timor Leste resmi merdeka pada dan diakui sebagai negara pada tanggal 20 Mei 2002 setelah pemerintah Indoensia setuju peleksanaan jejak pendapat untuk

Editor: Alfred Dama
istimewa
Ilustrasi-HEBAT! Bank Dunia Ungkap Ekonomi Timor Leste Alami Peningkatan Saat Dunia Dilanda Pandemi Covid-19 

POS KUPANG.COM -- Timor Leste resmi merdeka pada dan diakui sebagai negara pada tanggal 20 Mei 2002 setelah pemerintah Indoensia setuju peleksanaan jejak pendapat untuk penentuan masa depan wilayah di agian timur Pulau Timor itu

Bangsa Indonesia sempat sangat kecewa dengan kebijakan pemerintah yang melepas begitu saja Timor Timur yang ingin memisahkan diri dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia Namun kini, Indonesia malah menjalin hubungan baik dengan Timor Leste

Kini, Timor Leste harus merasakan hidup dengan segala konsekuensinya menolak bernaung dibawa bendera merah putih

Negara ini kini terjebak dalam kemiskinan, rakyatnya sulit mendapatkan pekejaran dan sumber daya alam seperti minyak dan gas akan segera habis

Baca juga: Ingat Suster Lucy Agnes?Putri Orang Terkaya Tinggalkan Kemewahan Jadi Biarawati,Kini di Timor Leste

Baca juga: Berjuang Mati-matian untuk Kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao Hampir Lolos Saat Ditangkap TNI

Baca juga: Gegara 2 Alasan Cerdas Terkait Timor Leste Ini BJ Habibie Dipuja-puja Banyak Negara di Dunia, Apa?

Adalah Australia dan Amerika yang berada dibelakang upaya memisahkan Timor Leste dengan Indonesia

Namun, kini dua negara itu harus menanggung akibatnya. Timor Leste kini lebih merapat ke China yang membuat Australia dan Amerika ketar ketir

Pada 13 April,  New York Times , menerbitkan laporan tahunan 27 halama dari kantor Direktur Badan Intelijen Nasional AS (ODNI).

Laporan itu mengatakan, bahwa China saat ini menjadi ancaman terbesar, karena peningkata pengaruh globalnya.

Faktanya, tak hanya kepemimpinan AS, tetapi para ahli juga memperingatkan bahwa China berencana mengadopsi strategi yang lebih kuat dan lebih proaktif.

Mau tidak mau banyak negara Barat yang mendukung Amerika, membentuk koalisi Anti-China, menurut artikel Jamestown Foundation (AS).

Menurut Jamestown Foundation, hasil perjalanan ini pada dasarnya sangat sukses ketika Uni Eropa pada 21 Maret untuk pertama kalinya sejak 1989.

Mereka mengumumkan sanksi terhadap China karena menuduhnya melakukan pelaggaran.

Pelanggaran hak asasi manusia terhadap orang Uighur di wilayah otonom Xinjiang, mengakibatkan sanksi serupa oleh Inggris dan Kanada.

Sebagai tanggapan, China juga menghukum sejumlah pejabat dan badan UE, AS, dan Kanada.

Negara ini juga telah meningkatkan operasi kapal perang dan pesawat militernya di perairan seperti Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved