Pasca Bencana Alam NTT

Ketika Yayasan Gugah Nurani Kembalikan Senyum Anak-anak di Posko Korban Banjir Adonara

Ratusan anak-anak di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT turut merasakan ganasnya badai banjir bandang

Editor: Ferry Ndoen
(POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA)
Aktivis Yayasan Gugah Nurani saat menghibur anak-anak di posko SDN Nelelamadike, Pulau Adonara 

POS-KUPANG.COM|ADONARA - Ratusan anak-anak di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT turut merasakan ganasnya badai banjir bandang yang menerjang wilayah itu pada Minggu (4/4/2021). 

Meski sudah berada di posko pengungsian, sebagian anak-anak, hingga kini masih merasa ketakutan. Merespon itu, Yayasan Gugah Nurani menerjunkan tim emergency respon ke wilayah itu, dengan membawa misi mulia memulihkan trauma anak-anak terdampak banjir. 

Koordinator Yayasan Gugah Nurani wilayah Flores, Vincen Paul Nanggor mengatakan tim yayasan gugah nurani fokus ke perlindungan anak.

"Lebih fokus soal physicosocial anak- anak. Misi utamanya untuk anak-anak, termasuk pemulihan trauma," ujarnya kepada Pos Kupang, Kamis (15/4/2021).

Menurut dia, yayasan gugah nurani merespon cepat kondisi itu karena prihatin atas kondisi kejiwaan anak-anak yang terdampak bencana. 

"Kami merespon cepat, karena kami tidak mau ada anak yang stres hingga ke gejala klinis yang lebih fatal. Cukup mereka terguncang dan jangan sampai ke tahap fatal," katanya. 

Baca juga: Stoper Tangguh Aaron Evans Bek PS Sleman Siap Hadapi Persib Bandung di Laga Semifinal Piala Menpora

"Anak-anak diajak bermain, mereka harus terus ceria. Kami punya goal tiap hari dalam kegiatan. Kita minta mereka bayangkan tokoh-tokoh nasional yg mereka kagumi, biarkan mereka bermimpi seperti tokoh idola mereka. Yang jelas adalah bermain, karena ermain, merupakan proses pemulihan yang lebih cepat," tambahnya. 

Menurut dia, di awal timnya masuk ke Desa Nelelamadike, ada beberapa anak-anak yang awalnya nampak murung. Tapi, setelah pihaknya menggelar kegiatan, mereka mulai ceria. Bahkan, anak-anak lain yang melihat temannya murung, sudah mampu menguatkan temannya. 

"Dari sikap anak yang diam, kita sudah tahu perasaan mereka. Bahkan mendengar bunyi guntur, mereka diam. Itu artinya, rasa takut itu masih ada," ungkapnya. 

Ia berharap lebih banyak lagi relawan yang fokus kepada anak-anak yang terdampak banjir bandang, agar anak-anak tidak sampai pada trauma berkepanjangan. 

"Semoga ada relawan lain yang menyambung kegiatan fokus anak. Masa delan mereka masih panjang, perlu diselamatkan," tandasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda).
 

Aktivis Yayasan Gugah Nurani saat menghibur anak-anak di posko SDN Nelelamadike, Pulau Adonara
Aktivis Yayasan Gugah Nurani saat menghibur anak-anak di posko SDN Nelelamadike, Pulau Adonara ((POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA))
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved