Bencana Alam NTT

Begini Aksi Polwan Polda NTT Saat Berada Bersama Anak-anak di Lokasi Pengungsian

keluarga terdampak badai Seroja karena tempat tinggal mereka rusak terkena longsoran dan hujan serta angin keras.

Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/RAY REBON
Aksi Polwan Polda NTT, saat menghibur anak-anak terdampak bencana di Gereja GMIT Kaesarea BTN, Kota Kupang, Rabu 14 April 2021. 

Begini Aksi Polwan Polda NTT Saat Berada Bersama Anak-anak di Lokasi Pengungsian

POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Polwan Polda NTT memberikan kesejukan dan kenyamanan bagi puluhan anak-anak yang masih memenuhi lokasi pengungsian di lantai I gedung gereja GMIT Kaesarea BTN Kolhua Kupang, NTT.

Saat ini tercatat ada 23 anak-anak. Dari jumlah ini ada 8 anak dibawah usia 1 tahun. Secara keseluruhan ada 21 kepala keluarga atau 81 jiwa dari berbagai agama yang mengungsi di gereja tersebut.

Mereka merupakan keluarga terdampak badai Seroja karena tempat tinggal mereka rusak terkena longsoran dan hujan serta angin keras.

Mereka ada di pengungsian ini sejak sepekan lalu. Ada pula keluarga yang sudah dua pekan karena mengungsi sebelum badai datang.

Mereka ditampung di ruang gedung gereja. Pada tiga hari pertama berada di lokasi ini, seluruh kebutuhan ditanggung pihak gereja.

Baca juga: Kapolda NTT Sambangi Korban Bencana di Amfoang Timur

Baru setelah itu bantuan dari pemerintah dan lembaga donatur mengalir serta dikelola pihak gereja untuk kebutuhan makan minum pengungsi dan sebagian dibagikan kepada korban bencana alam.

8 anak dibawah usia 1 tahun ditidurkan di atas spon. Sementara anak usia diatas satu tahun dan orang dewasa disiapkan alas tikar dan karpet.

Kebutuhan makan dan minum dilayani kaum ibu GMIT Kaisarea yang bergiliran dan sukarela menyiapkan makanan dan minuman.

Polwan peduli korban bencana Rabu 14 April 2021, Polwan Polda NTT dipimpin Kompol Helen Simanjuntak mendatangi para pengungsi ini.

Selain memberikan bantuan sembako dan peralatan tidur dan makanan ringan, para Polwan ini berbaur dan bermain bersama anak-anak.

Baca juga: Prihatin Dengan Kondisi Warga, Kapolda NTT Salurkan Bantuan Kemanusiaan

Sejumlah Polwan tidak segan menggendong dan memeluk anak-anak yang kehilangan tempat tinggal karena rumah terkena badai. 

Para Polwan berbaur menyatu dengan anak-anak menghibur anak-anak.

Polwan Polda NTT, berada bersama anak-anak terdampak bencana di Gereja GMIT Kaesarea BTN, Kota Kupang, Rabu 14 April 2021.
Polwan Polda NTT, berada bersama anak-anak terdampak bencana di Gereja GMIT Kaesarea BTN, Kota Kupang, Rabu 14 April 2021. (POS KUPANG.COM/RAY REBON)

Sebagian Polwan menyanyi dan bermain bersama para anak, membuat kuis dan membagikan bingkisan serta makanan ringan.

Wajah muram anak-anak di lokasi pengungsian berubah ceria manakala para Polwan mengajak mereka bermain dan bernyanyi bersama.

Senior Polwan Polda NTT, Kompol Helen Simanjuntak, SIK dan Kompol Eliana Papote, SIK MM juga memeluk dan menggendong para Balita layaknya seperti anak-anak mereka. 

Kehangatan dirasakan para Balita yang selama sepekan ini tidur di atas spon dan karpet di ruang gereja.

Polwan Polda NTT juga membawa serta anggota Bagian Psikologi Biro SDM Polda NTT Iptu Juan Djara melakukan trauma healing dengan anak-anak Balita.

Baca juga: Kapolda NTT Bantu Pembangunan Dapur Umum di Posko Pengungsi Banjir Bandang Adonara

Para Polwan dan anggota Bagian Psikologi kemudian bermain bersama anak-anak memulihkan keadaan dan psikis anak-anak. 

Anak-anak sangat gembira dan ceria mendapatkan pelayanan kasih dari para Polwan. 

Sebagian Polwan berbagi tugas mendatangi setiap ibu korban bencana dan melakukan dialog serta memberikan penguatan.

Ketua Majelis Jemaat GMIT Kaesarea BTN Kolhua, Pendeta Rony Stefen Runtu, STh kepada wartawan, Rabu 14 April 2021 mengakui kalau pihaknya membuka Posko bencana paska badai Seroja memberikan perlindungan dan penampungan bagi warga yang membutuhkan. 

"Kami menampung warga dari berbagai suku dan agama," ujarnya.

Saat ini masih ada 21 kepala keluarga atau 81 jiwa yang masih ditampung di kamp gedung gereja. 

"Kami akan menampung mereka tanpa  batas waktu," tandasnya.

Baca juga: Perjuangan Kapolda NTT yang Rela Sewa Motor Ojek Antar Bantuan Bagi Korban Badai Adonara

Pada pagi hingga sore hari, pengungsi dewasa kembali ke rumah melihat kondisi rumah karena ada oknum yang memanfaatkan keadaan mencuri barang di rumah yang kosong. 

Mereka kembali ke lokasi pengungsian pada malam hari. 

"Gereja terbuka menampung mereka kapanpun mereka membutuhkan perlindungan," tandasnya.

Bagi anak-anak dan ibu diberikan perlakuan khusus yakni pelayanan pemeriksaan kesehatan setiap pukul 09.00 wita.

Koordinator aksi kemanusiaan Polwan Polda NTT, Kompol Helen Simanjuntak mengakui kalau selama tiga hari kedepan Polwan Polda NTT menyambangi 19 titik pengungsi baik di gereja, masjid, posko, rumah warga dan lokasi pengungsian di Kota dan Kabupaten Kupang.

Polwan membagi diri menjadi beberapa tim dan mendatangi titik sasaran. Selain memberikan bantuan, juga memberikan trauma healing dan dialog dengan pengungsi terutama ibu dan anak-anak.

"Kami memberikan sentuhan kepada ibu dan anak di beberapa titik agar mereka bahagia. Semoga apa yang kami berikan dan kami lakukan bisa bermanfaat dan membantu warga yang membutuhkan," ujar Kasubag Psiko Biro SDM Polda NTT ini.

Dewasti Anin (30) didampingi ibunya Yumina Anin (73), pengungsi yang juga menjadi korban badai Seroja mengaku terbantu dengan kunjungan ini.

Baca juga: Kapolda NTT Sambangi Korban Bencana di Amfoang Timur

Dewasti sendiri memiliki bayi berusia 3 bulan. Mereka terpaksa meninggalkan rumah sederhana mereka di RT 01/RW 01, Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang karena terjadi longsoran yang membahayakan.

Rumah mereka tertimpa longsoran dari bangunan diatas lahan mereka sehingga mereka harus mengungsi. 

"kami tidak berani kembali ke rumah karena diatas rumah kami ada tanah longsor yang bisa turun dan menutupi rumah kami," ujar Dewasti yang sehari-hari mengandalkan hidup dari berkebun dan menanam sayuran.

Perempuan asal Mollo Kabupaten TTS ini juga berterima kasih atas perhatian dan kunjungan Polwan Polda NTT. 

Baca juga: Polda NTT Terjunkan 6 Anjing Pelacak Cari Jenazah Korban Bencana di Flotim dan Lembata

"Ini menguatkan kami karena kami juga panik dengan keadaan kami," ujar Dewasti.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved