Ramadan 2021
Jika Hilal Penetapan 1 Ramadan 2021 Tidak Terlihat, Metode Ini Bisa Menentukan Hasil Sidang Isbat
Jika Hilal Penetapan 1 Ramadan 2021 Tidak Terlihat, Ini Metode yang Bisa Menentukan Hasil Sidang Isbat, Apa?
Tahapan Sidang Isbat
Direktur Urusan Agama Islam, Agus Salim menambahkan, sidang isbat dibagi menjadi tiga tahap.
Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.
Sesi ini akan dimulai pukul 16.45 WIB dan disiarkan langsung.
Baca juga: Cek Pengumuman Hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadan 2021 Hari Pertama Puasa Live Streaming
Tahap kedua, sidang isbat awal Ramadhan yang akan digelar setelah salat Maghrib, tahap ini digelar secara tertutup.
"Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang akan disiarkan TVRI, RRI, dan Medsos Kemenag," ujarnya.
Kementerian Agama akan menurunkan sejumlah pemantau hilal Ramadhan 1442 H di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia.
Mereka berasal dari petugas Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait setempat.
Baca juga: Kumpulan Ucapan dan Kata Mutiara Sambut Ramadan 2021 Terbaik, Mohon Maaf Lahir dan Batin
Metode penentuan awal Ramadhan
Ada dua metode untuk menentukan awal Ramadhan. Dua metode itu adalah hisab dan rukyat.
1. Rukyat
rukyatul hilal merupakan aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan pada Kalender Hijriah.
Bersama ormas dan para pakar, Kemenag terlebih dulu melakukan perhitungan-perhitungan soal ketinggian hilal. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya 'salah lihat'.
Jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan objek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau objek lainnya.
Perlu diketahui, hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak. Jika ketinggiannya di bawah itu, artinya belum rukyat.