Breaking News

Di Lembor, Manggarai Barat, Desa Surunumbeng Masuk Rencana Area yang Akan Dapat Listrik 2021

Desa Surunumbeng, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), akan mendapatkan layanan listrik di tah

Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Manajer Unit Layanan Pelanggan PLN Labuan Bajo, Ambara Natha 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Desa Surunumbeng, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), akan mendapatkan layanan listrik di tahun 2021.

Demikian disampaikan oleh Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Labuan Bajo, Ambara Natha saat dihubungi, Senin (12/4/2021).

"Desa Surunumbeng masuk rencana tahun ini (area yang akan mendapatkan layanan listrik," katanya.

Diakuinya, selain Desa Surunumbeng, sebanyak 6 desa lainnya di Kecamatan Lembor Selatan akan mendapatkan layanan listrik.

Keenam desa lainnya itu di antaranya, Desa Watu Repi, Desa Watu Waja, Desa Benteng Dewa, Desa Watu Rambung, Desa Watu Tiri dan Desa Benteng Tado.

Saat ditanya kapan dilaksanakan pemasangan jaringan dan mengaliri listrik di daerah itu, Ambara belum dapat memberikan kepastian waktu.

"Kendala masih menunggu anggaran dan material jaringan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, masyarakat Desa Surunumbeng, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), mengharapkan pelayanan listrik dari PLN.

Demikian disampaikan Ketua BPD Desa Surunumbeng, Aventinus Samuel saat ditemui, Senin (12/4/2021).

"Listrik sangat penting, apalagi kita tahu saat ini perkembangan sudah sangat maju," katanya.

Diakuinya, selama ini mayoritas masyarakat menggunakan pelita sebagai sumber penerangan.

"Sebagian masyarakat pakai jenset, itu pun nyala sampai sampai jam 9 malam, ada juga swadaya pakai tenaga surya. Tapi, lebih dari 50 persen menggunakan pelita yang bahan bakarnya dari minyak tanah," ujarnya.

Menurutnya, dalam 1 bulan warga harus merogoh kocek hingga Rp 70 ribu untuk membeli 10 liter minyak tanah untuk penerangan.

"Kalau pakai listrik PLN kan lebih murah," jelasnya.

Dijelaskannya, banyak kendala yang dihadapi warga saat menggunakan pelita sebagai alat penerangan selama ini.

"Anak-anak kami sulit belajar, kami tidak bisa gunakan teknologi seperti hp dan lainnya. Dari sisi kesehatan pun kami sangat terganggu karena asap hitam yang dihasilkan pelita," jelasnya.

Pihaknya berharap, PLN segera mengaliri listrik di Desa Surunumbeng, sebab di tengah pandemi Covid-19 ini, pembelajaran secara online masih diterapkan.

"Harapannya lebih cepat, jadi kami tidak susah cas pakai aki, karena banyak hp yang rusak. Sedangkan, kami rata-rata petani, jadi sangat sulit untuk beli hp," katanya.

Dikesempatan yang sama, Kepala Desa Surunumbeng, Syprianus Anjelo mengatakan, listrik sangat dibutuhkan bagi 406 kepala keluarga, atau 1.702 jiwa di desanya.

"Masyarakat yang terbagi dalam 5 dusun ini sangat membutuhkan listrik, kalau bisa ya PLN segera mengalirkan listrik," tegasnya.

Kebutuhan listrik, lanjut Syprianus Anjelo, dibutuhkan juga untuk mengoperasikan BUMDes di Desa Surunumbeng.

"Apalagi di sini ada produk BUMDes yakni air kemasan bantuan dari Kementerian Desa. Sehingga, kalau ada listrik kami sudah bisa rekrut tenaga dan pengoperasian, sejauh ini belum beroperasi karena listrik tidak ada listrik," katanya.

Selain itu, lanjut Syprianus Anjelo, adanya listrik dapat membantu pengerjaan administrasi dan pelayanan dari pemerintah desa kepada masyarakat.

"Yang jelas adanya listrik akan mendukung optimalisasi pelayanan publik kepada masyarakat," katanya.

Manajer Unit Layanan Pelanggan PLN Labuan Bajo, Ambara Natha
Manajer Unit Layanan Pelanggan PLN Labuan Bajo, Ambara Natha (POS-KUPANG.COM/Gecio Viana)

Baca juga: Simak Prediksi Legenda Gelora Dewata saat Bali United Bentrok PS Sleman, Unggul Tipis Satu Gol ?

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved