Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Sabtu 10 April 2021: SETIA PERCAYA

Hanya dalam injil Markus disebut penampakan Yesus yang bangkit kepada Maria Magdalena, yaitu perempuan yang pernah dirasuki tujuh setan

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Renungan Harian Katolik, Sabtu 10 April 2021: SETIA PERCAYA (Markus 16:9-15)

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Hanya dalam injil Markus disebut penampakan Yesus yang bangkit kepada Maria Magdalena, yaitu perempuan yang pernah dirasuki tujuh setan lalu dibebaskan oleh Yesus.

Penampakan itu kemudian dilaporkan oleh Maria Magdalena kepada para rasul dan pengikut Yesus yang lain yang sedang menangisi kematian Guru mereka. Sayang sekali bahwa Maria Magdalena tidak dipercaya. Tidak seorang pun dapat menerima cerita dari Maria Magdalena bahwa Yesus telah menampakkan diri kepadanya dan bahwa Yesus hidup (Mrk 16:9-11).

Rupanya penginjil Markus memang sengaja menyampaikan catatan seputar penampakan kepada Maria Magdalena dan reaksi para murid untuk menegaskan gagasan bahwa para murid Yesus memang amat sulit percaya.

Penginjil Yohanes yang memperkenalkan dirinya sebagai "murid yang dikasihi" juga melaporkan tentang penampakan kepada Maria Magdalena, tetapi ia sama sekali bungkam tentang ketidakpercayaan murid-murid Yesus (lih. Yoh 20:1 dst).

Betapa sulitnya para murid untuk percaya juga tercermin dalam catatan penginjil Markus tentang penampakan Yesus kepada dua murid di jalan menuju Emaus. Saat mereka kembali dan memberitahukannya kepada para murid yang lain, ternyata teman-teman mereka tidak percaya (Mrk 16:12-13).

Tidaklah heran dalam kisah penampakan kepada kesebelas murid, penginjil Markus tanpa tedeng aling-aling menulis bahwa "ketika mereka sedang makan, Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya" (Mrk 16:14).

Kata “degil” berasal dari bahasa Yunani: poroo, artinya “tertutupi oleh sesuatu yang tebal, mengeras, tak kunjung paham”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), degil berarti: tidak mau menuruti nasihat orang; keras kepala; kepala batu. Ada banyak hal yang bisa membuat orang berhati degil dan sulit untuk percaya.

Kita tidak tahu dan tidak diberitahu kenapa para murid tidak percaya akan kabar atau cerita dari Maria Magdalena dan dua murid dari Emaus tentang penampakan Yesus kepada mereka. Apakah karena Maria Magdalena masih dianggap memiliki stigma sebagai seorang pelacur?

Mungkinkah lantaran ia seorang perempuan? Atau, karena kedua murid dari Emaus itu bukanlah dari lingkaran dalam? Ataukah, karena iri hati dan tidak bisa menerima kenapa Maria Magdalena dan kedua murid itu harus mengalami sesuatu yang istimewa?

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Jumat 9 April 2021: IA HADIR DALAM KESEHARIAN

Kayaknya penginjil Markus memang sengaja tidak mengemukakan alasan betapa sulitnya para murid percaya akan berita kebangkitan Yesus. Ia hanya menunjukkan bahwa orang-orang yang dekat dan mengelilingi Yesus pun tidak mudah untuk percaya. Dengan begitu, ia hanya ingin mengingatkan bahwa kedegilan hati bisa hinggap dan bercokol dalam diri siapa pun.

Dan, menurutnya, Yesus mencela orang-orang seperti itu. Ia tak ingin para murid berhenti dan mandek dalam ketidakpercayaan. Soalnya ada tugas maha besar dari-Nya bagi mereka, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Mrk 16:15).

Ada ungkapan begini, "Berbahaya memastikan keragu-raguan. Namun jauh lebih berbahaya meragukan kepastian". Sebagai orang yang pecaya pada Yesus, kebangkitan itu sebuah kepastian. St. Paulus berkata, "Kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah iman kita" (lih. 1 Kor 15:17). Maka, apa pun alasannya, kita tak lagi meragukan kepastian akan kebangkitan Tuhan. *

Simak juga video renungan harian katolik berikut:

Ikuti artikel-artikel renungan harian katolik DI SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved