Bencana Alam NTT
Tak Hanya Alat Berat, Mabes Polri Kerahkan 6 Ekor Anjing Pelacak Cari Jasad Korban Banjir di Ile Ape
Tak hanya alat berat, Mabes Polri jerahkan 6 ekor Anjing Pelacak cari jasad korban banjir di Ile Ape, Lembata
"Sesuai undang-undang pencarian dilakukan selama tujuh hari tapi apabila ada tanggap darurat dari pemerintah daerah maka kita mengikuti dari pemerintah daerah," paparnya.
Pencarian, memakai semua cara termasuk mengerahkan anjing pelacak untuk mendeteksi keberadaan mayat korban tertimbun.
Anjing pelacak yang baru didatangkan pada Rabu siang itu langsung dikerahkan untuk mengendus keberadaan mayat korban yang masih tertimbun longsor.
Pencarian pada Jumat akan diprioritaskan pada areal-areal yang sudah diendus oleh anjing pelacak tersebut.
Basarnas sendiri mengerahkan sejumlah personel dari Basarnas Sulawesi Selatan, Basarnas Kupang, Basarnas Denpasar dan Basarnas Pusat.
Untuk diketahui, masih ada 10 korban dari Desa Amakaka yang belum ditemukan dari total 26 korban hilang.
Sedangkan, masih ada 11 korban hilang dari desa Waimatan dari total 26 korban yang dinyatakan hilang sebelumnya.
Satu SSK atau 50 personel BKO Brimob dari Polda Jawa Timur, juga sudah dikerahkan untuk mencari jasad korban meninggal dunia di Ile Ape, Kabupaten Lembata.
Mereka tiba di Bandara Wunopito, Lewoleba, Rabu hari ini dan langsung diterjunkan ke Desa Amakaka dan Waimatan, dua desa terdampak banjir dan longsor yang memakan banyak korban.
Sebanyak 50 anggota Brimob tersebut tiba di bandara Wunopito, Lewoleba, Kabupaten Lembata disambut Kapolres Lembata, AKBP Yoce Marten.
Koordinator Lapangan pencarian korban di desa Waimatan Iptu Ola Angin Leonardus menjelaskan personel BKO Brimob dari Polda Jatim sudah mulai bekerja di lapangan.
Kasat Sabhara Polres Lembata ini berharap proses pencarian korban bisa berjalan aman dan lancar.
Berita terkait Bencana Alam NTT
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Anjing Pelacak Mabes Polri dan Basarnas Cari Jasad Korban Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata