Laut China Selatan
Menhan Prabowo Ditelfon Menhan AS Bahas Laut China Selatan, Cari Dukungan ke Indonesia? Cek Fakta
Menhan Prabowo Ditelfon Menhan AS Bahas Laut China Selatan, Cari Dukungan ke Indonesia? Cek Fakta
BACA JUGA BERITA LAINNYA:
Ancaman perang di Laut China Selatan seperti menunggu hari atau menghitung hari
Negeri Tirai Bambu degan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) terus menggelar latihan militer serta menambah armada perang canggih untuk siap berhadap degan Amerika dan negara-negara sekutu NATO
Sementara Amerika sudah menghadirkan kapal induk , pesawat pembom dan bahkan kini mendatangman drone canggih yang memastikan guna menangkis ganasnya seranga China
Korps Marinir AS berencana untuk mengirimkan drone baru ke Hawaii
Langkah tersebut dilakukan untuk menghadapi ancaman dari China.
Baca juga: Percaya Diri Tekan Taiwan, China Kebablasan Amerika Jepang Kuasai Laut China Selatan Kini Gigit Jari
Baca juga: Aksi Amerika Mengganas, China Sudah Siap Perang di Laut China Selatan, Indonesia Kena Dampak?
Baca juga: Perang Besar Bisa Dimulai, Kapal Perang China dan AS Adu Kuat di Laut China Selatan, RI Berdampak
Itulah rencana AS menurut "Kerangka Kampanye Tak Berawak" baru yang dirilis minggu ini oleh Marinir dan Angkatan Laut, seperti dikutip oleh United Press International.
Marinir akan menempatkan 18 drone udara tak berawak MQ-9A Reaper di Pasifik.
Termasuk 8 di antaranya akan ditempatkan di Hawaii.
Menurut United Press International, drone tersebut memiliki bentang sayap 66 kaki dan beratnya bisa mencapai 10.500 pound.
Melansir The National Interest, Kamis (25/3/2021), Letnan Jenderal Marinir Eric Smith, komandan Jenderal Komando Pengembangan Tempur Korps Marinir , mengatakan di depan Kongres pekan lalu bahwa Marinir sedang berusaha mendapatkan 16 lagi drone MQ-9A.
Sebelumnya hanya ada 2, menurut United Pers Internasional.
Drone MQ-9A Reaper yang sekarang dapat membawa 8 rudal Hellfire.
Sedangkan versi sebelumnya, MQ-9, hanya bisa membawa 4 rudal.
“Sebelumnya perangkat lunak ini, MQ-9 terbatas pada empat AGM-114 di dua stasiun. Perangkat lunak baru memungkinkan fleksibilitas untuk memuat Hellfire di stasiun yang sebelumnya disediakan untuk bom kelas 500 pon atau tangki bahan bakar,” kata sebuah laporan Angkatan Udara.