Dua Karyawan Pos Kupang Masuk Purna Tugas
Dua Karyawan Pos Kupang, Beny Dasman dan Domi Nuri masuk masa Purna Tugas
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Dua Karyawan Pos Kupang, Beny Dasman dan Domi Nuri masuk masa Purna Tugas.
Acara sederhana penyerahan cinderamata berlangsung aula redaksi Pos Kupang jalan R.W.Monginsidi III Kelurahan Fatululi, Lima, Fatululi, Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (9/4/2021) sore.
Hadir saat itu Pemimpin redaksi, Hasyim Ashari, Pemimpin perusahaan, Erniwaty Madjaga, wakil pemimpin perusahaan Abdul Rahman, kordinator liputan, Feri Jahang, manajer produksi Alfons Nedabang, para redaktur dan beberapa karyawan Pos Kupang lainnya.
Erniwaty Madjaga pada kesempatan tersebut menyampaikan limpah terima kasih kepada dua karyawan Pos Kupang yang telah masuk masa purna bakti.
Baca juga: Sampah Menumpuk, Wali Kota Minta Pemilik Truk dan Pick Up Terlibat
Baca juga: Wali Kota Kupang Minta Bantuan Lurah, RT/RW kerahkan Masyarakat Turun Kerja Bakti
Nini begitu ia akrab disapa mengatakan tidak ada kata lain selain ucapan terima kasih karena sudah begitu setia mengabdi di Pos Kupang selama bertahun-tahun.
Nini menyampaikan bahwa memang semua orang memiliki masanya untuk pensiun. Namun itu tidak mudah. Tentu niat yang tulus dan kerja keras itu yang harus diperhatikan.
Suka duka selama menjadi karyawan di Pos Kupang pasti ada juga dinamika bagaimana selama mengabdi.
Pada kesempatan itu ia menyampaikan selamat memasuki masa purna tugas kepada dua karyawan tersebut.
Baca juga: Jokowi Menangis di Adonara
Baca juga: Update Korban Bencana NTT : 166 Orang Meninggal Dunia, 54 Masih Hilang
Meski masuk purna tugas, Nini meminta dua karyawan Pos Kupang tetap berkarya di luar. Pensiun bukan berarti berhenti untuk bekerja.
"Purna tugas bukan berarti tidak berkarya. Teruslah berkarya di luar,'' ujarnya.
Ia juga menyampaikan kedepannya tetap membangun silahturahmi bersama. Tali persaudaraan antara karyawan Pos Kupang tidak boleh putus. Diharapkan tetap dibangun demi kebersamaan sebagai suatu keluarga besar.
Ia berharap kedua karyawan tersebut terus berkarya dan tetap sehat serta selalu diberikan berkat dan berikan umur panjang.
Sementara itu, Hasyim Ashari menyampaikan dirinya kehilangan dua orang pekerja keras di Pos Kupang saat ini.
Menurut Hasyim dua orang hebat tersebut kini sudah pension dan keduanya memiliki peran masing-masing dalam membangun Pos Kupang selama ini. Memang tidak mudah. Sangat sulit untuk mendapatkan dua orang karyawan yang seperti mereka. Tekun, disiplin dan bertanggungjawab terhadap tugas masing-masing.
"Kalau om Beny ini, biasa beta belum bangun om Beny sudah di kantor. Hampir tiap pagi itu beta ketemu terus dengan om Beny. Belum jam kerja juga om Beny juga sudah di kantor, hari libur juga kadang om Beny masuk kantor,'' ujar Hasyim sambil guyon dihadapan sejumlah karyawan.
Menurut Hasyim kedisiplinan dan kerja keras Beny Dasman menjadi teladan bagi karyawan yang lain di Pos Kupang. Displin waktu dan bertanggungjawab itu harus dimiliki setiap karyawan.
Hasyim juga berharap agar meskipun masuk masa pensiun kedua karyawan tersebut tetap menjalin hubungan silahturahmi dengan semua karyawan Pos Kupang.
Ia menyebutkan kurang lebih 28 tahun, Beny Dasman mengabdi di Pos Kupang, tentu banyak dinamika yang terjadi. Banyak hal yang dipetik dan menjadi sebuah pengalaman hidup yang sulit dilupakan.
Ia menyampaikan permohonan maaf jika selama mengabdi di Pos Kupang ada yang kurang berkenan dan terima kasih sudah pernah menjadi bagian yang terpenting dalam membangun Pos Kupang selama puluhan tahun lebih.
Sementara itu, Beni Dasman mengaku memang tidak mudah mengabdi menjadi karyawan Pos Kupang hingga pensiun. Banyak tantangan dan dinamika yang terjadi selama ini. Namun itu semua merupakan bagian dari roda kehidupan yang harus dijalani dengan penuh syukur.
Pada kesempatan itu juga Beni Dasman menceritkan beberapa pengalamanya selama menjadi karyawan Pos Kupang. Suka dan duka pernah ia alami. Itulah warna-warni kehidupan.
"Pos Kupang memanusiakan kita dan keluarga kita,''ujarnya.
Ia mengaku disiplin selama bekerja itu menjadi sangat penting dan harus bertanggungjawab.
Ia juga menceritkan selama beberapa bulan masa pensiun aktivitas di rumah tetap seperti biasa dan pola hidup yang disiplin menjadi hal yang wajib.
Sementara itu, Domi Nuri mengungkapkan isi hatinya. Menurut Domi ada banyak kisah yang ia alami selama kurang lebih 19 tahun mengabdi di Pos Kupang.
Ia menyampaikan permohonan maaf karena beberapa waktu lalu dirinya tidak sempat pamit saat masuk masa purna tugas.
Ia menyampaikan terima kasih karena hari ini dirinya kembali ke Pos Kupang untuk menghadiri acara sederhana menerima cinderamata atau kenang-kenangan dari Pos Kupang.
"Saya memohon maaf kepada teman-teman semua tidak sempat pamit. Saya mengucapkan terima kasih kepada pemimpin perusahaan dan pemimpin redaksi. Saya masuk itu tahun tanggal 23 Februari 2000. Sampai 14 Januari 2021. Waktu awal masuk Belum ada satpam. Hanya penjaga malam biasa. Saya masuk waktu itu, saya usul waktu itu agar harus ada Satpam. Tiga bulan setelah itu, baru ada Satpam,'' ujar Domi.
Ia menceritakan pengalamannya selama menjadi Satpam di Pos Kupang. Waktu jaga itu tidak dapat dihitung perjam bahkan waktu jaga bisa sampai dua hari baru ada waktu untuk istirahat.
"Saya masuk jam 07.00 pagi hingga jam 7 malam. Biasanya kalau pagi ketemu pagi. Tidak ada kata mengeluh, kerja saja. Karena, saya mencintai Pos Kupang, saya mencintai istri dan anak saya dirumah, saya tidak mengeluh. Terima kasih banyak yang telah membantu saya selama saya berada di Pos Kupang. Ada banyak orang Pos Kupang yang telah membantu saya selama ini,'' ujarnya.
Ia menyampaikan permohonan maaf jika selama ini ada kekurangan dan kesalahan. Dari hati yang paling dalam menyampaikan permohonan maaf.
"Saya mohon maaf jika selama 19 tahun 11 bulan dan 26 hari ada yang kurang berkenan, saya mohon dimaafkan,''ujarnya.
Ia mengatakan laksanakan tugas penuh tanggungjawab. Jangan sia-siakan kesempatan. Bekerjalah sepenuh hati dan tulus ikhlas.
"Harus bertanggung jawab. Kerja dengan tulus hati saja. Kerja dengan tulus itu saja, jangan banyak mengeluh,''ujarnya berulang kali.
Acara sederhana tersebut diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan foto bersama. (Gordi Donofan).