Renungan Harian Katolik, Jumat 9 April 2021: BERIMAN PADA TUHAN, MENUNGGU MOMENT?

Renungan Harian Katolik, Jumat 9 April 2021: BERIMAN PADA TUHAN, MENUNGGU MOMENT? (Injil Yohanes, 21:1-14)

Oleh: RD. Hironimus Nitsae

POS-KUPANG.COM - Injil hari ini berkisah tentang penampakan Yesus ketiga kalinya kepada para murid di pantai danau Tiberias. Penampakan yang berujung pada pengakuan tentang Tuhan itu terjadi melalui kisah ketiadaan lauk-pauk dari para murid.

Yesus yang menampakkan diri kepada mereka tampil melalui kisah-kisah harian yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan real manusia. Hal yang sama juga menjadi kebutuhan dasar dari para murid yang kala itu ketiadaan lauk-pauk. Mereka pada mulanya menjawab secara sangat datar ketika Tuhan bertanya kepada mereka.

Sebagai murid, mereka baru mengenalnya manakala Ia meminta mereka untuk menebarkan jala di bagian kanan kapal. Hasil yang didapat melebihi apa yang menjadi espektasi mereka.

Kenyataan ini menjadikan salah satu dari mereka membuat pengakuan menakjubkan bahwa Yesus adalah Tuhan yang bangkit.

Ketiadaan lauk-pauk menjadi simbol para murid yang sungguh merasakan kehilangan sosok Tuhan dalam hidup mereka dikarenakan peristiwa salib dan kematian Tuhan Yesus.

Penampakan kali ketiga Yesus ini terlihat melalui hal-hal yang lahiriah: melalui makanan (lauk-pauk), membagi-bagikannya kepada para murid yang sudah menjadi hal lumrah di antara Yesus dan para murid.

Hal (penampakan) ini juga sekaligus memberi pemahaman bahwa terkadang kita baru bisa sungguh percaya saat sesuatu menjadi terbukti di depan mata kita sendiri. Memang di satu sisi percaya selalu merupakan sebuah proses pengenalan dalam waktu, tetapi di sisi lain, pelajaran tentang pengalaman kehadiran Tuhan bersama para murid semasa berkarya harusnya menjadi catatan utama pengenalan akan Tuhan haruslah tetap menjadi sebuah iman yang tidak surut.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Kamis 8 April 2021: MENJADI SAKSI

Di sinilah kita belajar berbagai hal. Salah satu di antaranya adalah bahwa untuk percaya kepada Tuhan jangan bersifat momental atau parsial. Artinya kita baru akan percaya kepada Tuhan saat apa yang kita harapkan terkabulkan. Atau mungkin malah sebaliknya ketika kita lagi dalam kondisi terpuruk, barulah seolah kita menunjukkan percayanya kita pada Tuhan.

Jadilah orang yang mengimani Tuhan di segala kondisi apapun hidupmu sebelum, saat ini dan akan datang.*

Simak juga video renungan harian katolik berikut: 

Ikuti artikel-artikel renungan harian katolik DI SINI