Banjir Bandang Adonara
Update Korban Banjir Bandang Adonara Flores Timur, 67 Orang Ditemukan Meninggal, Puluhan Terjebak
Korban meninggal dilaporkan paling banyak terjadi di wilayah Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng

POS-KUPANG.COM | LARANTUKA - Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hajon mengatakan hingga Minggu sore, sedikitnya ada 67 orang meninggal dan puluhan warga diduga masih terjebak longsor akibat dari banjir bandang yang terjadi di Pulau Adonara, Flores Timur, Minggu 4 April 2021.
Terdapat tiga kecamatan yang terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Wotan Ulumado.
Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Boli menjelaskan, 63 warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur, NTT, tewas tertimbun longsor dan empat orang dari desa Waiburak dan dari kelurahan Waiwerang Kota.
Di Kecamatan Adonara Timur, banjir menewaskan empat orang dan memporakporandakan puluhan rumah warga di Waiwerang, Kelurahan Waiwerang Kota dan Desa Waiburak. "Empat korban sudah ditemukan," ujar Agustinus melalui pesan singkat kepada Kompas.
Wakil Bupati Flores Timur Agus Boli telah meminta BPBD Flores Timur serta berbagai pihak untuk turun ke lapangan mengevakuasi para korban. Longsor disebabkan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Sabtu 3 April 2021 hingga Minggu 4 April 2021.
Baca juga: BMKG Kupang Rilis Update Peringatan Dini Cuaca di NTT, Adonara Flores Timur Perlu Waspada
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Hari Senin 5 April 2021, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di 28 Wilayah
Selain longsor, hujan deras juga mengakibatkan sejumlah wilayah di daerah itu terendam banjir.
Korban meninggal dilaporkan paling banyak terjadi di wilayah Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng. Selain korban meninggal, diperkirakan masih ada puluhan orang yang dilaporkan hilang.

Ratusan orang terlibat dalam upaya penyelamatan, tetapi distribusi bantuan dan bantuan terhambat oleh pemadaman listrik, jalan yang diblokir dan terpencilnya daerah yang dikelilingi oleh air berombak dan gelombang tinggi, kata Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Raditya Jati.
Baca juga: Mengenal Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur Provinsi NTT, Sebuah Kerajaan Tahun 1650?
Baca juga: Mengenal The Killer Island, Adonara Flores Timur, Duka Akibat Banjir Bandang di Hari Paskah
Pihak berwenang masih mengumpulkan informasi tentang jumlah korban dan kerusakan di daerah yang terkena dampak.
Foto-foto yang dirilis oleh badan tersebut menunjukkan penyelamat dan polisi serta personel militer membawa penduduk ke tempat penampungan, jembatan putus sementara jalan tertutup lumpur tebal dan puing-puing.

Begini Kondisi Korban Banjir Bandang Adonara di Pengungsian
Siapapun tidak pernah mengharapkan untuk mengalami bencana alam sehingga orang tidak siap menghadapi bencana.
Saat bencana datang, yang pertama dilakukan adalah menyelamatkan diri.
Demikian pula yang terjadi dengan ratusan warga di Waiwerang, Kecamatan Adonara timur, Kabupaten Flores Timur. Banjir bandang yang terjadi sekitar pukul 01.00 dinihari di saat orang tertidur dan pastinya tidak ada persiapan sama sekali.
Banjir bandang terjadi akibat luapan sungai dari wilayah perbukitan di sekitar Desa Horowura dan Hoko Horowura, Kecamatan Adonara Tengah.
Baca juga: Kisah Sedih Lorensius Saat Saksikan Sang Ibu Ditemukan Tak Bernyawa di Pantai Tanjung Batu Lembata
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Wilayah Pemukiman Sekeliling Ile Lewotolok Kabupaten Lembata
Kini warga mengungsi di sejumlah titik fasilitas umum di wilayah itu sedang membutuhkan bantuan.
"Semua warga hanya pakai pakaian di badan, makanan juga belum ada. Mohon bantuannya," ujar sumber Pos Kupang yang berada di lokasi.
Sementara Camat Adonara Timur, Damianus Lamawuran mengungkapkan kondisi di tempat pengungsian sangat memprihatinkan
Baca juga: Aksi Heroik Kapolres TTU Bersama Anggota dan Aparat TNI Selamatkan Warga dari Kepungan Banjir
“Saya lagi di lokasi. Kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Kami membutuhkan bantuan tenda, makanan, pakaian tenaga medis dan obat-obatan serta logistik lainnya. Untuk nyebrang ke Puskesmas Waiwerang, kita kesulitan karena jembatan putus," ujar Camat Adonara Timur, Damianus Lamawuran kepada wartawan, Minggu 4 April 2021.
Baca juga: Puluhan Warga Korban Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata Belum Ditemukan, Akses Jalan Mulai Dibuka
Ia mengatakan, pihaknya kini sedang mendata anggota masyarakat yang menjadi korban baik itu meninggal dunia atau luka-luka serta berapa banyak warga yang belum ditemukan.
Informasi yang dihimpun, ratusan warga yang rumahnya berada di bantaran sungai Rian Muko mengungsi sementara di gedung sekolah 1 MAN Waiwerang.
Sementara posko darurat untuk menampung warga Desa Lamanele, berada di Desa Lama Laka, Kecamatan Ile Boleng.
Untuk diketahui, banjir bandang dan tanah longsor menerjang sejumlah wilayah di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu 4 April 2021 dini hari.
Lokasi terparah badai ini yakni, di Desa Lamanele, Kecamatan Adonara Timur, Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur dan Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado.
Di tiga wilayah ini, dilaporkan sementara ada korban jiwa. Desa Lamanele 31 orang meninggal dunia, Desa Waiburak, 2 orang hilang, 1 meninggal dunia. Sedangkan di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, 3 orang hilang.
Kerugian materil sementara dalam badai di hari Paskah ini, puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng, pemukiman warga sekitar hanyut terbawa banjir dan ratusan rumah warga rusak serta jembatan putus di Desa Waiburak putus.
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Korban Tewas Banjir dan Longsor Flores Timur Menjadi 67 Orang, Terbanyak di Kecamatan Ile Boleng