Ramadan 2021
Jumlah Rakaat Salat Tarawih di Bulan Ramadan Berbeda? Berikut Penjelasannya Menurut Para Ulama
Jumlah Rakaat Salat Tarawih di Bulan Ramadan Berbeda? Berikut Penjelasannya Menurut Para Ulama
Terdapat perbedaan pandangan apakah shalat tarawih itu sama dengan shalat malam atau keduanya adalah jenis shalat sendiri-sendiri.
Abu Salamah bin Abdurrahman bertanya tentang shalatnya Rasulullah dalam bulan Ramadhan, maka Aisyah ra berkata,
مَاكَانَرَسُولُاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَيَزِيدُفِيرَمَضَانَوَلَافِيغَيْرِهِعَلَىإِحْدَىعَشْرَةَرَكْعَةًيُصَلِّيأَرْبَعًافَلَاتَسْأَلْعَنْحُسْنِهِنَّوَطُولِهِنَّثُمَّيُصَلِّيأَرْبَعًافَلَاتَسْأَلْعَنْحُسْنِهِنَّوَطُولِهِنَّثُمَّيُصَلِّيثَلَاثًا
“Tidaklah Rasulullah SAW menambah (rakaat shalat malam) di dalam bulan Ramadhan dan tidak pula diluar bulan Ramadhan dari 11 rakaat. Beliau melakukan sholat 4 rakaat dan janganlah engkau tanya mengenai betapa baik dan panjangnya, kemudian beliau kembali sholat 4 rakaat dan jangan engkau tanyakan kembali mengenai betapa baik dan panjangnya, kemudian setelah itu beliau melakukan sholat 3 rakaat,” (HR Bukhori dan Muslim, redaksi menurut Muslim no. 1219, Maktabah Syamilah v. 3).
Hadits ini dijadikan dasar bagi yang berpendapat bahwa shalat tarawih adalah 11 rakaat (termasuk witir).
Kalaupun bisa disepakati bahwa shalat tarawih adalah termasuk shalat malam yang dimaksud oleh hadits diatas, maka sebenarnya tidaklah dilarang untuk shalat malam lebih dari 11 rakaat.
Qadhi ‘Iyad menyatakan bahwa tidak ada perbedaan (ulama) bahwasanya shalat malam itu tidak ada batasan raka’atnya sehingga tidak boleh lebih atau kurang dari batasan tersebut.
Perbedaan yang terjadi hanyalah pada perbuatan Nabi, dan apa yang dipilih Nabi untuk dirinya.
Jadi, sebenarnya dari penjelasan ini saja bagi yang menyatakan shalat malam dengan tarawih itu sama maupun yang mengatakan berbeda–seharusnya sudah tidak perlu dipersoalkan, dan tidak ada bid’ah dalam jumlah rakaat ini, perbedaan yang ada hanya terbatas mana yang dianggap lebih afdhal, lebih baik atau lebih disukai (mustahab).
3. Perbedaan riwayat shalat Tarawih
Baca juga: Penentuan Awal Ramadan 2021, Kemenag Gelar Sidang Isbat Secara Daring dan Luring 12 April 2021
Baca juga: Razman Nasution Tinggalkan Kelompok Moeldoko, Ditanggapi AHY dengan Respon Menohok: Itu Masa Lalu
Terdapat perbedaan riwayat yang menyatakan shalat tarawih secara jelas, yang dilakukan pada masa Umar bin Khattab (keduanya diriwayatkan Imam Malik ra).
Dari Saib bin Yazid ia berkata:
أَمَرَعُمَرُبْنُالْخَطَّابِأُبَيَّبْنَكَعْبٍوَتَمِيمًاالدَّارِيَّأَنْيَقُومَالِلنَّاسِبِإِحْدَىعَشْرَةَرَكْعَةًقَالَوَقَدْكَانَالْقَارِئُيَقْرَأُبِالْمِئِينَحَتَّىكُنَّانَعْتَمِدُعَلَىالْعِصِيِّمِنْطُولِالْقِيَامِ
“Umar bin Al-Khattab telah memerintahkan Ubay bin Kaab dan Tamim Ad-Dariy supaya keduanya mengimami orang-orang dengan melaksanakan sholat 11 rakaat, dia berkata: dan sesungguhnya qari (imam) membaca ratusan ayat (dalam satu rakaat) sampai kami bersandar pada tongkat kami karena lamanya berdiri,” (Imam Malik, Al Muwaththo, hadits no 232, Maktabah Syamilah v. 3)
Dalam kitab Fathul Bary di jelaskan bahwa mereka dalam satu rakaat membaca 200 ayat, Ubay bin Kaab mengimami laki laki, Tamim Ad Dary mengimami perempuan (di tempat yang berbeda), atau disebutkan Ubay bin Kaab mengimami dan dilain waktu Tamim Ad Dary yang mengimami (Ibn Hajar Al Asqalany, Fathul Bary, 6/292).