Di Ende, Perahu Tenggelam Aisyah Berenang Sambil Bawa Balita, Sedih! Tidak Tertolong

Di Ende, perahu tenggelam Aisyah berenang sambil bawa balita, sedih! tidak tertolong

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Ilustrasi perahu tenggelam 

Di Ende, perahu tenggelam Aisyah berenang sambil bawa balita, sedih! tidak tertolong

POS-KUPANG.COM | ENDE - Sebuah perahu motor bertolak dari dermaga di Pulau Ende menuju Numba, Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende, NTT sekitar pukul 08.00 Wita, Sabtu (3/4/2021).

Perahu motor kayu tersebut mengangkut 24 orang penumpang, semuanya punya hubungan kekeluargaan. Mereka ke Numba untuk menghadiri sebuah acara keluarga.

Sayangnya, baru sekitar lima belas menit meninggalkan dermaga, perahu tersebut diterjang gelombang deras. Sekitar pukul 08.30 Wita, kapal tersebut porak - poranda dan tenggelam.

Baca juga: Sejak Januari 2020, 9 Kapal Tenggelam dan 1 Kapal Terbakar di Labuan Bajo

Baca juga: Tragedi Kapal Tenggelam di Selat Pukuafu, Dimonim Air Bantu Cari Korban dari Udara Selama 30 Menit

Nurdin, Camat Pulau Ende, dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, menerangkan, adanya peristiwa tersebut. "Iya betul, kejadiannya tadi sekitar setengah sembilan. Karena gelombang deras," kata Nurdin.

Menurutnya, semua penumpang sudah ditemukan. Namun, salah satu penumpang, masih balita, meninggal dunia.

Nurdin, menjelaskan, para penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan bantuan puing - puing perahu. 

"Mereka berenang kembali ke Pulau Ende, pakai papan - papan perahu yang sudah patah," ungkapnya.

Ditanya mengenai balita yang meninggal dunia, Nurdin menerangkan, balita tersebut, sempat dilarikan Puskesmas Pulau Ende, namun tidak tertolong.

Baca juga: SAR Kupang Lanjutkan Pencarian Tujuh Korban Kapal Tenggelam di Pukuafu, Emi: Kapal Nelayan Bantu

Baca juga: Kamera dan Peralatan Milik Wartawan Hilang Saat Kapal Tenggelam

Dia menceritakan, ibu balita tersebut setelah perahu tenggelam, berenang sambil membawa di balita. "Tapi yah nyawa balita itu tidak tertolong. Ibunya selamat. Ibunya bernama Aisyah," ungkap Nurdin.

Lanjut Nurdin, suami Aisa juga, salah satu penumpang perahu yang tenggelam tersebut.

"Jadi begini, si suaminya bantu anak yang satu, anak mereka juga, sudah duduk di bangku TK, kalau mamanya, yah dengan anak mereka yang masih balita, yang meninggal itu," terang Nurdin.

Berikut nama - nama penumpang,

1. Azim, (1) alamat Desa Ndoriwoi (Meninggal dunia).

2. Hadijah, (38), alamat Desa Rengamenge.

3. Salsabilah, (8) , Desa Rengamenge.

4. Abdul Hamid, 46 tahun, Desa Rengamenge.

5. Wawan Ebas, (28), Desa Ndoriwoi.

6. Umi Pua, (43), Desa Paderape.

7. Devita Mizzan, (7), Desa Ndoriwoi.

8. Aisyah Wago, (35), Desa Ndoriwoy

9. Siti Zohibah, (30), Desa Ndoriwoi.

10. Putra Alif Wal Ikram, (9) Desa Ndoriwoy.

11. Nofenda Ramadani, (17), Desa Paderape.

12. Nurbaya Ndoa, (40), Desa Paderape.

13. Trisno Safar, (6) Desa Paderape.

14. Mohamad Wago, (33) Desa Paderape.

15. Siti Nurbaya, (33,) Desa Paderape.

16. Arafah Usman, (57) Desa Paderape.

17. Nurazraila, (15), Desa Paderape.

18. Rifky Zulfikar, (8) Desa Paderape.

19. Putri Srimulyani Az-zahra, (5), Desa Paderape.

20. Akilah Kharunisa, (1) Desa Paderape.

21. Raskia Cahyani, (3) , Desa Paderape.

22. Yasmianti, (18), Desa Paderape.

23. Rugeya, (30), Desa Paderape.

24. Abdul Hamid Webbi, (42) Desa Rengamenge.

Sebanyak 4 korban yang masih dirawat yakni Aisyah Wago, Siti Zohibah, Devita Mizzan dan Umi Pua. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)

Berita Kapal Tenggelam

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved