Breaking News

Dari Makassar, Teroris Sasar Mabes Polri, Pelakunya Perempuan Berpakaian Hitam, Aksinya Mengejutkan

Hanya berselang 4 hari pasca bom bunuh diri meledak di dekat Gereja Katedral Makassar, MInggu 28 Maret 2021, teroris kembali beraksi.

Editor: Frans Krowin
Kompas TV
Detik-detik terduga teroris serang Mabes Polri, sempat mondar-mandir lalu acungkan senjata ke arah polisi. 

Buku itu berisi dialog Habib Rizieq Shihab terkait ancaman hingga teror yang dialami FPI sejak Imam Besar FPI mencanangkan Gerakan Nasional Anti Maksiat.

Baca juga: Menegangkan,Detik-detik Terduga Teroris Ditembak di Mabes Polri, Mondar-mandir dan Acungkan Senjata

Baca juga: Dua Kuasa Hukum Victoria Anin Bakal Dipolisikan Atas Dugaan Pencatutan Nama Tim Hukum Kopi Jhoni

Berikut deskripsi buku selengkapnya :

Sejak Front Pembela Islam mencanangkan Gerakan Nasional Anti Maksiat, berbagai kritik, teror, ancaman dan intimidasi kerap kali dialamatkan kepada organisasi yang dipimpin oleh Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab ini.

Selain mendapat perlawanan yang hebat dari musuh-musuh Islam, Gerakan Amar Makruf Nahi Munkar FPI ini juga mendapat perlawanan dari umat Islam sendiri.

Sederetan Orang Cerdas dari kalangan tokoh nasional menyatakan bahwa aksi-aksi FPI biadab dan merusak citra Islam.

Sekelompok orang yang mengatasnamakan Ulama menuding FPI sebagai aliran sesat yang haram didekati.

Sejumlah organisasi dan LSM yang berkolusi dengan tempat-tempat maksiat mendatangi DPR/MRR untuk menuntut pembubaran FPI.

Kedahsyatan badai tudingan terhadap FPI dalam beramar makruf nahi munkar telah mendorong Habib Rizieq Syihab untuk membuat risalah yang menghimpun berbagai tuduhan tersebut dalam bentuk dialog tanya jawab.

Sekaligus untuk berbagi informasi dan pengalaman sesama ikhwan yang concern terhadap perjuangan amar makruf nahi munkar.

Risalah ini bukan dialog imajiner. Semua pertanyaan yang ada dalam risalah ini bukan sekedar imajinasi penulis, tapi merupakan pertanyaan dan pernyataan riil yang penulis dapatkan dari berbagai kalangan dalam aneka kesempatan.

Diharapkan risalah ini bisa menjadi panduan bagi para pejuang amar makruf nahi munkar di manapun mereka berada dan menjadi obat mujarab bagi mereka yang menderita keraguan serta menjadi hujjah yang kuat terhadap para penghujat.

Dalam buku ini juga disertakan album foto perjuangan FPI dari masa ke masa, struktur organisasi FPI, dan berbagai serba-serbi tentang FPI.

Risalah ini ditulis oleh Habib Rizieq saat beliau sedang menjalani masa penahanan di Rumah Tahanan Salemba.

Tengku Zul mengamati, baju-baju yang diperlihatkan sebagai barang bukti tersebut masih baru.

"Polisi sita baju bertuliskan FPI bergambar Habis Rizieq dan buku buku dari terduga teroris. Wih, masih baru-baru banget. Kayaknya belum pernah dipakai, tuh..." tulis Tengku Zul di laman Twitter pribadinya, Selasa (30/3/2021).

"Kalau benda lama bagaimana cara menjaganya bisa sebersih itu. Kayak masih baru sekali," imbuhnya

Densus 88 Ciduk 3 Terduga Teroris Perempuan

Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap 3 terduga teroris yang diduga terlibat dalam perencanaan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.

Semua pelaku adalah perempuan.

Tim Densus 88 Antiteror Polri terlebih dahulu menangkap 4 tersangka teroris yang terlibat aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.

"Jadi untuk sementara ini pengembangan di Makassar, 7 orang dalam proses penyidikan, kemudian meninggal 2 orang."

"Jadi total semua sementara 9."

"Artinya updatenya bertambah 3 tersangka, tiga-tiganya adalah perempuan," kata Kabag Penum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/3/2021).

Perempuan pertama yang ditangkap adalah MM yang berperan sebagai motivator kepada pasangan suami istri yang menjadi pengantin bom bunuh diri, yakni Lukman dan Dewi.

"MM ini perempuan atau wanita yang perannya adalah mengetahui persis perencanaan amaliyah Lukman dan Dewi, dan memberikan motivasi kepada yang bersangkutan."

"Dia mendapat motivasi untuk jihad dan syahid dari Saudara SAS yang telah ditangkap dan dia juga mengikuti baiat," papar Ahmad.

Ahmad menjelaskan, tersangka teroris Makassar kedua yang ditangkap adalah M.

Dia diketahui mengikuti kajian bersama-sama dengan kelompok JAD Makassar.

"Perempuan M juga ini merupakan kakak ipar dari SAS."

Baca juga: Olahraga, Ekskul, Hingga Kantin Dilarang Saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

"Kemudian mengetahui Saudara SAS mengikuti kajian di Villa Mutiara," terangnya.

Tersangka terakhir adalah MAN.

Dia merupakan saksi terakhir yang melihat keberangkatan Lukman dan Dewi sebelum melakukan bom bunuh diri di Gereja Katedral.

"Dia melihat Saudara L saat terakhir menggunakan motor berangkat menuju TKP lokasi, pada saat rencana bom bunuh diri, dan juga mengetahui SAS mengikuti kajian," ungkapnya.

Ia memastikan seluruh tersangka yang ditangkap itu terkait kelompok JAD.

"Terkait dengan tersangka teroris yang telah diamankan di Makassar, mereka merupakan kelompok atau terafiliasi langsung dengan jaringan JAD."

"Yang sama persis pos mereka atau markas di Villa Mutiara yang ditangkap pada tanggal 6 Januari 2021 lalu," tuturnya.

Baca juga: Ustadz Yusuf Mansur Ajak Baca Doa Ini Usai Serangan Teroris Mabes Polri Gak Usah Melebar Kemana-mana

Baca juga: Padahal Ketat, Terungkap Begini Caranya Wanita Terduga Teroris Ini Lolos dari Penjagaan Mabes Polri

Dibaiat di Markas FPI

AS alias EKA alias AR dan SAS, tersangka teroris yang ditangkap di Makassar, Sulawesi Selatan, ternyata berbaiat dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Markas Front Pembela Islam (FPI).

Hal itu diungkapkan Kabag Penum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan.

Penangkapan AS adalah pengembangan kasus jaringan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) lalu.

"Dari hasil interograsi dilakukan pengembangan dan penangkapan terhadap AS alias EKA alias AR."

"Di mana perannya adalah ikut dalam perencanaan dan mengikuti kajian di Villa Mutiara."

"Kemudian telah berbaiat di markas FPI yang merupakan markas organisasi yang sekarang sudah terlarang, yang saat itu dipimpin oleh Ustaz Basri," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/3/2021).

Selain AS, Densus 88 Antiteror Polri juga mengamankan SAS yang diduga terlibat dalam perencanaan aksi bom bunuh diri tersebut.

Sama halnya dengan AS, dia juga mengikuti baiat dengan JAD di markas FPI.

"SAS tahu betul tentang perencanaan yang akan dilakukan oleh Saudara L dan YSF tersebut."

"Juga bersama-sama mengikuti kajian di Villa Mutiara dan mengikuti idak, dan termasuk juga dalam mengikuti baiat yang dipimpin oleh saudara Basri," beber Ahmad.

Densus 88 juga menangkap tersangka berinisial R alias M.

Dia berperan dalam survei lokasi amaliyah bersama pasangan suami istri yang menjadi pengantin bom bunuh diri.

"Saudara R alias M ikut melakukan survei ke lokasi amaliyah bersama L dan YSF."

"Jadi saudara R ini sebelumnya survei, artinya sudah direncanakan titik dilakukannya aksi amaliyah bunuh diri tersebut," ungkapnya.

Menurut Ahmad, tersangka terakhir yang ditangkap beberapa waktu lalu berinisial AN.

Baca juga: Dua Terduga Teroris Sempat Tonton Sidang Rizieq Shihab di PN Jaktim, Polisi Perketat Pengamanan

Dia juga berperan dalam aksi bom bunuh diri tersebut.

"Kemudian, Andre alias AN yang sama juga mengikuti perihal perencanaan, mengikuti kajian, dan juga mengikuti baiat kepada Abu Bakar Al Bhagdadi di Villa Mutiara," bebernya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BREAKING NEWS: Satu Terduga Teroris Ditembak Mati Saat Terobos Masuk Mabes Polri

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved