Parodi Situasi
PLT Bupati Besipae
"Pelantikan PLT bupati di Besipe!" "Besipae yang mana? Luar biasa itu Besipae sampai jadi tempat yang dipilih untuk peristiwa bersejarah
POS-KUPANG.COM - "Pelantikan PLT bupati di Besipe!" "Besipae yang mana? Luar biasa itu Besipae sampai jadi tempat yang dipilih untuk peristiwa bersejarah bagi keempat PLT yang akan menjadi pelaksana tugas Bupati untuk Kabupaten Sabu Raijua, Sumba Barat, Belu, dan Malaka." "Siapa-siapa yang dilantik?"
***
Keempat PLT Bupati yang dilantik adalah Viktor Manek PLT Bupati Malaka, Zakarias Moruk PLT Bupati Belu, Cosmas Lana PLT Bupati Sumba Barat, dan Doris A Rihi PLT Bupati Sabu Raijua.
"Lantik di hutan lindung?" tanya Rara. "Ya, bagus toh?" jawab Nona Mia. "Supaya langsung akrab dengan lingkungan alam. Beri signyal NTT itu masih sangat perlu hutan lindung. Pada tanah kering yang terbentang sangat luas, hutan lindung itu perlu dan harus."
Baca juga: Camat Amanuban Selatan Bangga Besipae Jadi Lokasi Pelantikan Penjabat Bupati
"Tetapi di mana itu Besi Pae?" "Sesuaikan dengan tugas gubernur yang akan melantik. Kebetulan lagi tugas dalam rangkaian kunjungan kerja di daratan Timor. Daripada bolak-balik hanya untuk melantik, bukanlah lebih baik pelantikan langsung di tempat yang pas dan sesuai?"
Baca juga: Saat Reses Anggota DPRD NTT Ini Bawa DAK Untuk SMAN 5 Borong
"Tetapi di mana itu Besi Pae?" tanya Rara lagi.
Jelas sekali sahabat ini tidak pernah baca berita-berita penting seputar tanah air. Bagaimana mungkin tidak tahu Besi Pae? Padahal setiap hari selalu online hampir sepanjang waktu. Mungkin tiap tiga menit pegang HP untuk macam-macam urusan bermedsos. Aneh, tidak tahu Besi Pae? "Makanya baca berita," kata Jaki kepada Rara yang sama-sama masih saja bingung memikirkan di manakah Besi Pae itu.
***
"Ingat Hutan Adat Pubalu?" tanya Nona Mia
"Ingat!" jawab Jaki dan Rara.
"Ooooh sudah tahu!"
"Besi Pae yang tenar karena kasus mama-mama itu kah?" Rara dan Jaki tertawa sambil pukul testa. Nona Mia kesal bukan main. Akan tetapi dia berusaha memberi penjelasan tentang Besi Pae kepada kedua sahabatnya itu.
Benza diam saja mendengarkan. Konon kasus Besi Pae sudah berlalu. Hutan Adat Pubabu adalah konflik yang sangat panjang. Berawal 1982 seiring proyek percontohan penggemukkan sapi kali pertama.
Kalau tidak salah ingat proyek usai setelah lima tahun karena upaya perpanjangan kontak untuk pemanfaatan lahan ditolak masyarakat. "Mama-mama berani sekali e," kata Jaki.
"Ya, mama-mama zaman sekarang toh!" Rara terkekeh.
"Kamu mau dengar atau tidak kisah Besi Pae yang sebenarnya?" tanya Nona Mia.
"Sudahlah, Nona Mia!" jawab Rara dan Jaki bersamaan.
"Pokoknya kami sudah sangat ingat itu Besi Pae."
"Tenar," Jaki dan Rara terkekeh lagi.
***
Jaki dan Rara tidak peduli. Malas berpikir. Mereka lebih suka yang sifatnya sensasional dan mudah dikenang dengan cara paling mudah. "Pelantikan PLT sudah berlangsung kah?" tanya Jaki.
"Saya mau ikut juga," sambung Rara. "Siapa tahu ada mama-mama demo lagi.
Keduanya terdiam sambil tersenyum dibungkus seperti senyum kambing. Baru keduanya sadari bahwa pelantikkan PLT sudah berlangsung dengan lancar. Para PLT sudah mulai bertugas sejak dilantik. Mereka akan bertugas sampai April bulan depan, sampai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
Kemungkinan yang akan menjabat sebagai PLT dalam waktu agak lama adalah PLT Bupati Sabu Raijua. Konon akan ada pemilihan ulang, proses pilih ulang sejak awal. Mudah-mudahan lancar.
"Di sana sudah aman kah?" tanya Jaki.
"Kamu maunya apa?" tanya Benza.
"Kalau kacau dikit-dikit terasa asyik," jawab Rara.
"Maksud kamu apa?" tanya Nona Mia.
"Ya…lihat kacau-kacau, ulah-ulah, dan aneh-aneh itu buat jantung dek dek plong," Rara terkekeh. "Ternyata aman terkendali."
***